Pengingat:
Cerita ini di buat karena tiba-tiba muncul ide sajaJika tidak suka silahkan menjauh dari cerita ini
Terdapat unsur-unsur yang membuat hati meleleh
Jangan lupa vote sebelum membaca
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
"Shoto, aku minta maaf. Tolong, tidur saja. Ini jam 1 pagi, aku tahu kamu kurang istirahat. Dan ini bukan hari Valentine lagi, ini malam Valentine." Vox berbisik dengan nada menyesal sambil membelai rambut Shoto dengan lembut.
Sosok lelaki manis yang terbaring di tempat tidur menjawab, "Aku hanya ingin hadiah di hari Valentine seperti orang lain... Aku akan bahagia meski kamu hanya memberiku hadiah kecil. Apakah terlalu berlebihan?"
Shoto mengencangkan cengkeramannya pada bantal, memalingkan muka kesalnya, dengan mata terpejam.
"Itu hanya permintaan kecil, tidak perlu dipenuhi jika tidak mau. Lagipula itu tidak penting."Merasa tidak ada lagi suara yang keluar dari Vox, Shoto melanjutkan perkataannya,
"Aku mau tidur. Selamat malam."Dan begitulah cara mereka menutup malam yang melelahkan itu.
•♡•
Matanya perlahan terbuka, berkedip berulang kali. Saat Shoto bangun pukul dua belas siang, Vox sudah pergi. Tentu saja karena tidak ada tanda-tanda suaminya masih terbaring di ranjang di sampingnya.
"Sial... Kalau saja aku cepat tertidur dan tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menangis saat tidur... Aku masih bisa menyiapkan sarapan untuknya dan mendapatkan ciuman pagi!! Sial!!!" Dia menggerutu.Vox baru berangkat jam enam pagi, lebih awal dari biasanya. Menurut catatan tempel biru yang ditulis dengan baik yang berbunyi, "Sayang, aku minta maaf. Aku harus berangkat lebih awal. Pekerjaanku masih belum selesai, aku berjanji akan pulang lebih cepat dari kemarin, dan aku akan memberikan seluruh waktuku padamu. Aku akan segera menjadi milikmu sepenuhnya setelah itu. Aku mencintaimu."
Ia mengerutkan keningnya, pipinya memerah karena pesan manis yang Vox berikan. "Beraninya dia menulis kata-kata genit ini lalu memilih pekerjaannya daripada aku, istri satu-satunya?! Bahkan setelah malam sunyi yang dingin itu!? Keparat. Dia hanya mencoba bermain-main denganku." Dia bergumam di dalam otaknya sendirian.
Penglihatannya mulai bergerak kearah satu tujuan, melihat sesuatu yang membuat matanya melebar.
Ada parfum, surat cinta, dan... cupcake berbentuk hati?
Shoto mengambil surat cinta yang menarik seluruh perhatiannya. Kertas itu berwarna putih bersih, terdapat segel lilin biru di atasnya, dan tulisan tangan bertuliskan, "Hujan memiliki awannya, dan matahari memiliki bulannya. Semuanya membutuhkan alasan untuk mencintai dan aku mencintaimu."
Dengan penuh rasa penasaran, Shoto membuka surat cinta itu.
15 Februari 2024
Niji City.To: my love, my baby, mi amor, istriku, Shoto Akuma.
Sekarang tanggal 15 Februari, aku mengaku terlambat memberimu hadiah. Aku benar-benar minta maaf, sayang. Setidaknya aku masih membuatnya karena ini masih bulan Februari :). Dan juga, aku hanya terlambat satu hari. Kamu masih mau menerima hadiah ini, kan? Jika kamu menolak, aku akan menangis tanpa henti selama satu tahun. (I'm not lying, baby.)
Shoto tertawa kecil. Oh, dia merasa seperti remaja muda yang sedang cinta monyet. Sangat konyol.
Shoto, aku tau kamu masih memiliki banyak tanda tanya di otak manis mu. Mengapa Vox bisa mencintaiku? Apakah Vox benar-benar mencintaiku? Bagaimana jika suatu saat dia menemukan seseorang yang lebih baik dariku, lalu meninggalkanku? Aku berasumsi, begitulah cara otakmu selalu berkomunikasi dengan mu. Sekarang, izinkan suami terkasih mu membuktikan kepada mu bahwa otak kamu sepenuhnya salah. Cuci mukamu, dan makanlah sesuatu terlebih dahulu sehingga kamu dapat berkonsentrasi sepenuhnya pada surat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Dari Terkasih (Valentine) Ft.Voxto
Storie breviIni hari Rabu, 14 Februari. Ini hari yang sangat spesial bagi setiap pasangan, karena Hari Valentine telah tiba! Dan bagaimana mungkin Vox Akuma, cinta dalam hidup Shoto, mengabaikannya dan mengutamakan pekerjaannya daripada dirinya!? Baiklah, Eh su...