BAB I LORONG DAN WAKTU

19 2 0
                                    

sreeek sreeek sreeek sambil menyeret sandal jepit merek swallow dalam hati lorong ini akan menjadi kenangan yang panjang untukku, namun sebelum itu aku harus menyapa beberapa orang untuk kesenangan diriku hehe…
waktu itu hari minggu pukul 09.00 nampaknya hari ini pengendara motor kian berkurang tak jarang ada yang hanya bersepeda, hei pak’ hei nak’ sapaku kepada lelaki tua yang bersepeda.
Tumben tidak ada permainan sepak bola plastik di pagi hari ini biasanya si ant sudah datang pagi pagi kerumahku mengajak bermain bola’ Permainan bolanya kadang tidak seru’ karna pagi paginya hanya bisa bengong’ melewati impian semalam hehe
Sambil menendang krikil’’ tuk, sepi banget tidak ada kawan untuk bermain bola plastik tiap menit jam dan detik hanya ditemani khayalan-khayalan kosong semata, beranjak dari lapangan kecil sekaligus kawan kosong bersapa dengan ruko lapuk yang di jual seharga lapangan,
Pippppp….. suara angkot menegur seseorang yang keluar jalur, hal itu sudah lumrah terjadi, ini rukonya mahal njirr’ saatnya pulang nih udah mulai nih indosiarnya nonton film anime favorite’ memasuki lorong, bertanya pada diri sendiri apakah akan terus seperti ini.. dalam diamku menyapa batin,
Akrap’ oi
Rambut Ikal’ kenapa ant?
Akrap’ dari mana saja?
Rambut ikal’ tadinyasih pengen Main bola, Tapi gk ada kawan, dari pada kamu kelapangan ant’ mending ikut aku aja ke rumah nonton tuh film anime favorit
Akrap’ emang anime kesukaan kamu apa
Rambut Ikal’ Cuma naruto aja, kan udah besar udah tambah tuh, Serunya
Sambil berjalan kami saling menatap bodoh, nanti kamu seperti apa, tak tauuu’ sapaku pada diri sendiri, kiri kanan lihat warung kecil, pengen minum teh gelas, nanti aja wkwkwk, jalannya santai aja tak usah tergesah gesah
Akrap’ emang dinaruto bagusnya bagian apaan sih bego’
Dinaruto itu banyak pelajaran ant, apa lagi naruto sudah kuasain rasengan, diajar tuh ama guru jiraya, itu artinya butuh proses yang panjang untuk bisa ngelakuin sesuatu, Tapi sayangnya aja Cuma 30 menitan doang perminggu atau satu pekan,  udah keratin nungguin tau taunya udah abis aja, belum sempat berkhayal lebih lebih udah habis anjir,
Sampai ke rumah pojokan dilorong itu yang paginya banyak warga nyiram tanaman depan rumah yang menawan bunga-bunga  yang wanginya menyapu perasaan yang gelisah,
Sampai pada halaman rumah ayam ayam itu lagi nyeker, kok kok kok, Bersama ant’ udah main nih, tv yang tampilannya gak pernah berubah, dengan tampilan layar yang Nampak biasa saja dan bersemutan,
Bersama kursi yang Terlihat sederhana kamipun duduk dan menonton, kadang kadang itu menjadi satu hal yang sangat menegangkan ketika pertarungan ninja sedang dimulai,Namun hendaknya disuguhi bersama cemilan ringan dan teh, biar tambah seru nontonnya
Waktupun terus berjalan’ wadduh sudah habis ant’
Akrap’ Jadi minggu depan lagi lanjutannya
Rambut Ikal’ iya
Akrap’ deh lamanya
Rambut Ikal’ disitu letak keseruannya ant, karna harus menunggu satu pekan untuk 30 menitnya
akrap’ oohhh tapi aku lebih senang dengan karakter yang keren seperti sasuke dan sai
Kemudian beranjak dari tempat duduk, kami melanjutkan perjalanan, jalannya masi bebatuan krikil bikin sakit telapak kaki aja sialan, kamu gimana ant sakit gak ant’ sakitlah,
Namun disaat saat seperti itu ada seseorang yang sedang memungut mungut sampah jalannya membungkuk seperti berlari kadang dikerumuni namun itu sudah menjadi hal yang biasa bagi kami, aku’ ant sebentar malam kamu keluar gk?
Akrap’ nggk’ soalnya besok senin kan nanti orang tuaku marah, emangnya orang tuamu gk ngelarangkah?
Rambut ikal’nggk hhh
Waktu semakin berlalu dan lorong seperti biasa kadang sepi dan ramai biasanya anak anak muda ngumpulnya di pinggiran lorong sambil bermain musik dan hal lainnya. Sekarang harus ngapain yahh’ tanyaku kepada diri sendiri ahh ketempat warnet aja’ah biarpun Cuma nonton nonton doang’
Yahhh siniii!! Disanaa!! Jangan ribut oii! Tuliko kapang !  oii mainkanka dulu disini sebentar sekali mauka kencing, iye,
Salah satu pemain warnet’ awas, nanti kalah, pemarah orangnya itu bela’ tapi dia yang suruh mainin
Sapsapsap, bagaimana ‘ kalah, ahhhhh
Awas! Udah aku tanyain tidak usah maju, diam diam aja’ Tadikan sudah aku bilang tidak bisa main
Ahhh mala lebih banyak matinya lagi’ pindah saja’ jangan didekatku’
Si “rambut ikal” tak menyahut di gertak salah satu pemain warnet yang dikenal mahir dalam segala permainan, dengan wajah yang sedikit lesuh “Rambut ikal” beranjak meninggalkan warnet. Ahh seandainya gk aku mainin, malah dimarahin lagi, Mana mau main tapi gak ada duit lagi
“hihihi” tawa kecil seorang gadis di sebuah lorong sambil melerai rambut yang agak panjang ia berjalan menatap si “rambut ikal” dengan wajah murung menatap beberapa krikil di dekat sendalnya, tampa saling memandang dan saling melewatkan’
Nampaknya sudah mulai larut malam, aku mending pulang saja ah, udah lapar juga , semoga ibu memasak masakan kesukaa’n sayur kangkung’ ikan goreng dengan sambel kesukaan, tok tok tok’ kok tidak ada orang dirumah yah…’ kakkk!! Ngeeeggggg, kemudian pintu terbuka tampa sebuah penghuni rumah’ begitu sepi rasanya, tv yang Nampak tak berubah, dan dinding rumah sederhana begitupun dengan perabotannya’
Sementara itu terdengar kicauan burung kecil’ diatap rumah seakan menghibur, “Rambut ikal” ciut’ ciut’ciut , ahhh sunyinya,
datang seorang perempuan , ibu belum datang?
belum….
kakak dari mana?
Tadi dirumah tetangga nonton, kan tv kita rusak,
iya yah…
Sudah Kerja Pr?
Ahhhhh malesss
Bagaimana dengan nilainya?
Tak tauuuuu
Kak!
Kenapa?
Saya tidak punya teman kak’
kan disekolah ada, Besok sekolahnya masuk jam berapa?...
Grrrrkkkk……grrrrkkkkkk……grrrrrkkkkkkggggg
Ciut’ ciut’ ciut’ ciut’ kicauan burung di tengah malam’ diantara cahaya rembulan yang sedang menyinari lorong di kota, dan fajarpun menyapa…
Wwwwwuuuuuuuuaaaaaaahhhhhhhhhh
wadduh ada spongbob nih main , nonton dulu ahh baru jam berapa nih, paling juga belum masuk, ahh siapin dulu sepatuku deh, hari ini kaos kaki hitam, tas pendek, dan baju putih lengan pendek, udah keren ini, hehe,
30 menit waktu berjalan , pergima… sapa dengan bahasan kas warga local
lumayan nih, tigaribu bisa pake beli salcis dan the gelas di nikmatin pas jam 10 di sekolah, keluar dari lorong , melihat pengendara sedang ngebut-ngebut mencari nafkah tuk mengisi beberapa perut dan dahaga, diantara para pengendara yang sedang berkendara,
Seorang perempuan body montok sedang berenggak enggok mengenakan kain dan batik sekolah ia terkenal dikalangan pria karna bodynya yang menyapu mata, meskipun dandanannya terlihat agak menor, sapa saja ia “priya”
“satpam sekolah” hei nak kamu telat!
pak ‘ apa sudah lama masuknya?
“satpam sekolah” Masuk saja’ sambil memandang seorang’
Dasar sialan,
Wadduh ada preman sekolah lagi, mana Cuma bawa duit 3000
“ini kalo diambil udah Gk ada” sapaku dalam hati’
dia dikenal dengan nama indra, anak kelas 3 dikenal suka majak anak anak kelas 1 dan dua baru lihat aja udah takut, njir,
salah satu guru killer di sekolah menengah pertama menegur oiii
“Si Rambut ikal” sambil masuk ke halaman sekolah uhh’ untung selamat hampir aja disuruh cabut rumput’ dan mungut sampah tambah ama si serem lagi,
“selamat Pagi bu’
Ibu guru’ masuk nak
Ibu guru’ silahkan duduk’ oke buka halaman sekian, saya keluar dulu yah…
Assik sekolahnya santai’ ini hari pertama masuk sekolah menengah pertama’ baru ajaa, lepas dari sekolah kemarin mana temen, Cuma ngajak gelut terus semoga dapat teman bagus ahh’
hai’ sapaku kepada kawanku’
hai juga , kamu tinggal dimana?
saya tinggal dilorong sebelah dekat warung tuhh’ Lorongnya,
memangnya kamu dari mana’?
Kalo aku’ Tinggal disana dekat Jln anggrek, saya naik angkot kesininya
Tidak takut Naik angkotnya?
“Tidak kok’ karna udah biasa, biasanya diantar ibu tapi udahlahhh sudah masuk smp ini,’
Iyo iyah’ hehehe
Sebentar keluar main, singgahki di kantin,

Pertemuan Ini Adalah Rasa Khawatir Yang Terurai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang