"Sial! Sial! Siall! Hadehhh, ini kaloo mereka nggak kemakan akting gw habis gw jadi gelandangan" gerutu Elden.Sepanjang jalan Elden terus saja memaki dan sesekali menendang krikil didepannya. Beberapa pengendara tampak bersliweran disampingnya.
"Huhuhu emakkk, Elden laperr!! Mana udah malemm, masa gw harus tidur dipinggir jalan sihh"
Elden hampir mewek dipinggir jalan, kakinya sakitt. Yaaa gimana yaa sebagai anak emak, Elden paling nggak suka yg namanya olahraga. Kerjaannya cma goleran dikasur, nntn porno, sma main game. Makanpun nggak perlu khawatirr karena ada emaknyaa yg selalu nyiapin.
Dicap sebagai bocah badung dan nggak guna kata tetangga. Habis lulus SMA nggak mau kuliahh, kerja pun ogah ogahan. Sering bgt resign cuma gegara bosen kerjaa. Endingnyaa yaa jdi pengangguran. Yaa walaupun kadang suka nrima kerja freelance juga klo lg gabut.
Elden cma hidup bertiga sma emak dan abangnya aja. Ayahnya udah meninggal sejak dia masih SMA. Tpi walaupun nggak gunaa emaknya masihh sayang bgt sma Eldenn.
Ahhh jdi kangen emakk.
Cukup jauh berjalan Elden memutuskan untuk duduk diemperan toko yg sudah tutup. Berselonjor ria sambil menahan kantuk
"Kalo menurut perhitungan gw sih harusnyaa tuhh tante Leona merasa bersalah sama gw, secara karakternya dia tuhh lemah lembut dan penyayang. Klo nggak mana mungkin nihh 'elden asli' bakal diterima dicerita aslinya"
Elden mengelus elus dagunya sambil berfikir. Diingatannya terpatri jalan cerita dan karakter masing2 dri setiap tokoh.
Si bapak yg takut istri, tante Leona yg baik hati dan tidak sombong. Untuk pemilik tubuh aslinya sendiri cma batu loncatan dijalan ceritaanya. Alias antagonis tolol klo kata Elden.
Dan jangan lupain sang antagonis nomer 1 aka abang tirinya si Elden.
"Hadehhh, bodo amat lahhh. Pusing gw lama2 mikir nihh jalan ceritaa. Syukur klo ada yg jemput gw balik. Kalo enggak yaaa terpaksa jdi gelandangan gw (╥_╥)" ucap Elden nelangsa.
Malem makin larut dan berangsur angsur Elden jatuh dalam tidurnyaa. Dikejauhan terlihat sepeda motor yang berhenti tak jauh dari posisi Elden.
Davin aka saudara beda ibu 'Elden' turun dari motornya perlahan. Tatapannya terus tertuju pada sosok mungil yg sedang meringkuk disudut toko.
Dilihat dari manapun Elden sudah seperti gelandangan kecil dimata Davin. Tubuh kurus serta banyaknya lebam hampir diseluruh tubuh Elden. Davin jadi iba, bahkan saat pertama kali melihat dan mendengar suara lirih Elden hati Davin langsung tergerak.
Dipeluknya pelan badan kurus bocah ituu hingga masuk ke gendongannya. Dia sudah bertekad akan membawa Elden pulang kerumah.
***
Mata Elden terbuka perlahan berusaha menyesuaikan pandangan. Atensinya lgsg tertuju pada dinding putih didepannya. Tangannya reflek beraba benda empuk yg menjadi alas tidurnya.
'Ini gw lg nggak mimpi kann?' batin Eldenn.
Sampai akhirnyaa matanyaa jatuh pada sosok remaja laki2 yg berbaring disampingnya, memandanginya sejak tadi.
'Anjinggg!!'
Bersyukur umpatan itu nggak sampe keluar dri mulut Elden. Kalau sampe si Davin denger bsa berabe.
"Udahh bangun, dekk"
Elden dgn sigap mengatur ekspresinya dan menatap Davin dengan raut bingung.
"Abang siapa? El kok ada dikamar sma abang, kan kmrn El tidur didepan toko. Kok sekarang disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST PLAYER
RandomBL, TRANSMIGRASI Elden dengan jiwanya yang berada ditubuh seorang figuran, menyusun permainan untuk bertahan hidup. Mengelabui semua orang dengan sifat polosnya. Lalu bagaimana jika ia terberosok semakin jauh dan menikmati perannya? 'Orang bilang d...