08。

881 76 2
                                        


_________✧✿✧✿✧_________

"[Name]-chan!!"

Hosh...
                      Ꮚ
Hosh...

Gojo terbangun dari pingsannya. dia sudah berada di kamar yang bersih, berbeda dengan kamarnya yang berantakan. sepertinya ini kamar si jelita.

Manik indahnya menelusuri penjuru kamar. tidak ada, dia tidak menemukan kekasihnya! Dimana dia? Dimana [Name] berada?! Apa dia pergi lagi, meninggalkan Gojo?!

Keringat dingin bermunculan di keningnya, dengan gerakan yang tergesa-gesa dia turun dari kasur. Oh, ada sesuatu yang mengait di punggung tangannya. Itu jarum infus.

Gojo hendak melepaskannya sebelum pintu kamar terbuka dan mengalihkan atensi nya.

Di balik pintu tersebut terdapat si jelita yang menatapnya dengan khawatir, dia berlari dengan tertatih ke arah Gojo dan meletakkan nampan yang ia bawa sebelumnya di atas nakas.

"Jangan gerak dulu! Kamu masih belum sembuh," [Name] menggandeng tangan Gojo membantunya untuk berdiri tegak. "Ayo kembali lagi tidur,"

Gojo mengabaikan perintah [Name], dia kembali memeluk sang jelita begitu erat. "Gak mau.... Nanti kamu pergi lagi," [Name] menghela nafas lelah.

"Tidak akan, aku akan tetap berada di samping mu. Sekarang, kembali ke kasur." [Name] mengelus Surai Gojo dengan lembut, Gojo menatap [Name] sepersekian detik lalu menurut untuk tidur di kasur.

Setelah Gojo merebahkan tubuhnya dia menatap si jelita penuh kerinduan, "[Name]..." Si jelita duduk di samping Gojo, "iya?" Jawab sang jelita, "[Name]...." panggil gojo lagi, matanya tidak berkedip menatap wajah jelitanya. Sang jelita kembali menjawab dengan sedikit kebingungan. "Ada apa?"

Gojo tersenyum, "aku hanya ingin memanggil namamu, berikan tangan mu." Si jelita menurut menjulurkan tangannya, gojo menggenggam tangan si jelita lalu dia menciumnya beberapa kali.

"Jangan tinggalkan aku..... Maafkan aku, [Name]-chan maafkan aku..." rengekannya, sang jelita mengerenyit. "kamu kejam..." ucap si jelita, wajahnya menunduk.

Gojo mencium punggung tangan jelitanya, "iya.."

"Kamu tidak punya perasaan!"

"Iya..."

"Kamu tega melakukan segala cara hanya untuk membuat ku menyukai mu, walaupun caranya membuat ku menderita." ucap si jelita, dia mengeluarkan semua unek-unek dan kekesalan nya pada sang kasih.

"Silahkan pukul aku, tapi ku mohon jangan tinggalkan aku, aku bisa gila..." bibir Gojo terus menempel pada telapak tangan si jelita.

Si jelita terkekeh miris, "memukul? Aku tidak sanggup melakukannya, aku terlalu menyukai mu.... Sepertinya aku juga akan gila." Bener sekali, ini pertama kalinya si jelita bahkan tidak bisa marah pada seseorang yang sudah melakukan kesalahan fatal padannya.

Sepertinya dia memang sudah gila, inilah mengapa sebelumnya dia tidak ingin jatuh cinta. Si jelita menghela nafas. "Apa kamu puas sekarang, hm? Aku udah benar-benar menyukai mu." ucap si jelita, wajahnya mengadah untuk menatap wajah sang kasih.

Wajah Gojo sedikit memerah, dia menarik si jelita ke pelukannya. "Terimakasih telah menyukai ku yang bajingan ini." Si jelita terkekeh kecil.

[Name] melepaskan pelukan sang kasih, mentap sendu ke arah Gojo, "kamu tau? Sekarang kamu memiliki maag. Penyebabnya aku, kan? Katanya kamu tidak makan selama seminggu, apa itu bener?" tersirat rasa bersalah dalam dirinya,

Gojo berdecak, pasti Megumi memberitahu jelitanya. "Itu bukan karena kamu.. itu salah ku yang tidak mau makan."

Si jelita mentap Gojo, "Aku sudah berlebihan, maafkan aku..." Ini juga pertama kali nya bagi si jelita meminta maaf, betapa beruntungnya si albino.

彡POSSESSIVE |Gojo Satoru✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang