09。

820 66 0
                                        

_________✧✿✧✿✧_________

Sekarang si jelita sudah berada di depan mansion Ryomen sulung bersama sang kasih, dia mengepalkan tangannya.

"Sukuna! Buka pintunya!" Terik si jelita yang terus menekan bel.

Gojo tersenyum menikmati situasi saat ini, pada awalnya Gojo tidak berniat memberi tahu [Name] tentang Sukuna yang ikut campur dalam rencana busuknya.

Tapi Sukuna sudah membuat Gojo sangat kesal. selain menyembunyikan si jelita darinya, dia juga membuat situasi agar si jelita berdekatan dengan shidou. Sungguh menjengkelkan.

Memang sukuna membantu Gojo bukan hanya karena dia bisa mendapatkan sepupu dari Gojo.

Tapi dia juga melakukan itu demi si jelita, dia takut si jelita tak kunjung menemukan pujaan hati dan berakhir kesepian hanya karena sifatnya yang arogan.

Menurut sukuna Gojo juga memiliki latar belakang dan fisik yang cocok untuk adiknya yang sempurna. walaupun begitu, tindakan nya tidak bisa di benarkan karena di saat yang sama Sukuna memanfaatkan si jelita untuk mendapatkan sepupunya Gojo.

Cklek...

"Berhenti berteriak, sekarang apa?" tanya Sukuna yang merasa kesal karena jam santai nya terganggu.

Tanpa banyak bicara si jelita masuk ke dalam mansion, duduk di sofa ruang tamu diikuti oleh kedua pria tadi. "Mana pacar kau?" tanya si jelita.

Sukuna duduk di depan adiknya yang terhalang oleh meja,"Kau? Ada apa denganmu, kenapa bicara kasar sama kakak?" sekarang sukuna baru nyadar tadi juga adiknya memanggil dirinya tanpa embel-embel nii.

Gojo duduk di sebelah si jelita, tangannya ia lingkarkan di pinggang si jelita, membuat sukuna berdecak sebal.

"Setelah kamu mengkhianati ku, kamu masih menganggap dirimu itu seorang kakak?" ucap si jelita datar,

(......)

Eh, gimana? Maksudnya apa? Sukuna gak ngerti, kenapa adik kesayangannya ini jadi galak?! "Apa kakak melakukan kesalahan?"

Si jelita terkekeh geli, "kau membantu Satoru, kan? Pantas saja sebelumnya kau menolak ku untuk membantu perusahaan ku,"

Nafas sukuna tercekat, gawat! si jelita sudah tau! Sukuna melotot ke arah Gojo tapi si empu membuang wajahnya sambil bersiul, Ck! Albino sialan!

"Adek, dengerin dulu penjelasan kakak, ya?" pinta sukuna dengan wajah yang memelas. si jelita menatap kakaknya tajam, jika saja sukuna lebih awal memberi tahu si jelita mungkin dia tidak akan terlalu marah.

Tapi! Si jelita sudah merasa penghianatan dari tindakan sang kakak, Sukuna rela membantu Gojo untuk menghancurkan si jelita, adiknya sendiri! agar bisa mendapatkan hati sepupunya Gojo. Bukankah ini terlalu jahat?

Si jelita menunduk terdengar sedikit isakan kecil yang membuat jantung Sukuna berpacu cepat, "a-adek? Kakak bisa jelasin-" si jelita berdiri, "nikmat saja waktumu dengan wanita itu! Aku sangat membenci mu!!!" lalu si jelita berlari, baru beberapa langkah tangan besar sudah melingkar di pundaknya.

"Jangan benci kakak, aku tau seharunya aku mengatakan lebih dulu dan menjelaskan semuanya, tapi kakak takut kamu jadi benci sama kakak." sukuna terkekeh, "walaupun pada akhirnya kamu benci sama kakak."

Gojo menatap Sukuna dengan mata yang siap membunuh siapapun. jelitanya di sentuh.... gak papa. iya, Gojo bisa menahan nya. hanya kali ini saja, lagian sukuna kakaknya si jelita, jadi gapapa...

"Lepas!" Si jelita berontak, "gak mau..." Sukuna menggendong adiknya bak karung beras.

Gojo mendelik tidak suka, "sukuna, jangan berlebihan. Jangan menyentuh milikku lebih dari itu." Sukuna menyeringai, "Apa masalah nya? Dia adikku." Lalu sukuna membawa adiknya ke kamar. Gojo tersenyum kesal sepertinya Sukuna, balas dendam padanya.

****

"sudah tenang? Masih benci sama kakak?" tanya Sukuna, dia sudah meletakkan adiknya di kasur. Si jelita mengangguk, sukuna terkekeh dia mengusap puncak kepala si adik dengan lembut.

"Aku selalu menghawatirkan mu, aku selalu berpikir kenapa adikku begitu tidak terbuka dengan orang lain? Apa ini hal baik atau sebaliknya?" Sukuna duduk di samping si jelita, "Aku membantu Gojo bukan karena ingin mendekati sepupunya."

Si jelita menatap kakaknya, sukuna terkekeh. "Akhirnya kamu mau melihat ku," wajah si jelita memerah lalu membuang wajahnya dengan bibir yang menggembung, di mata sukuna [Name] akan selalu menjadi adik kecilnya walaupun umur si jelita sudah dewasa di matanya si jelita tetaplah anak kecil.

Sukuna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aku menyandera sepupu Gojo. pada awalnya aku pura-pura menyukainya agar aku bisa dekat dengan wanita itu. Aku ingin mengawasi Gojo, jika dia berani menyakiti mu aku juga akan menyakiti sepupunya."

Sukuna menghela nafas, "aku tidak ingin kamu berkahir kesepian jika tidak menemukan pasangan hidup, aku mencari pria yang cocok untuk mu tapi pria itu tidak ada gak ada yang cocok untuk adikku yang sempurna."

Wajah si jelita menunduk, sukuna terkekeh melihat cuping telinga adiknya memerah. ".. beberapa Minggu kemudian gojo datang padaku, dia bilang ingin memiliki mu. Aku tidak langsung menerimanya aku mengecek latar belakang serta sifatnya setelah mengetahui semua itu dia pria yang cocok untuk mu."

Sukuna mengangkat wajah si jelita, "maafin kakak, ya? Seharusnya kakak berdiskusi dulu dengan mu." Si jelita ingin memeluk kakaknya tapi harga dirinya tinggi, "um.."

Sukuna tersenyum, "kamu gak benci kakak?" Lagi lagi si jelita hanya berdehem, "um..." Sukuna mencubit pipi si jelita gemas.

Si jelita tersenyum, "Suku-nii bukankah sekarang kamu sudah menyukai sepupu Satoru?" Sukuna berdiri, wajahnya memerah. "A-apa yang kamu katakan! Gak! Udah ah sana pulang."

Si jelita terkekeh, sukuna termakan omongannya sendiri. "Baiklah, aku akan pulang. Jaga lah dengan baik kakak ipar ku,"

_________✧✿✧✿✧_________

⁽⁽Suku-nii selalu memikirkan ku, dia tidak pernah memikirkan perasaan nya sendiri. Tapi sekarang sepertinya dia telah menemukan pujaan hatinya, sama sepertiku⁾⁾

.
.
.

Continued....

彡POSSESSIVE |Gojo Satoru✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang