بسم الله الر حمن الر حيم
-
-
-Jangan jadikan tatapan sebagai harapan, dia menatapmu karena punya mata bukan karena suka.
~Arsyila Jenaira~-
-
-"Lah, tutup? Nomornya ditelfon juga tidak aktif." Ucap Rizhan yang berdiri di depan warung Arsyila pintunya tutup. "Assallamuaallaikum..."
"Waallaikumsaallam..." Jawab Arsyila dari dalam warung, Berjalan menuju pintu, Seraya merapikan rambutnya.
"Siapa ya? Suaranya kayak kenal." Batinnya.
"Eh..,Kakak!?"
Rizhan yang kaget menatap Arsyila dan berkata, "Maaf, Kalo kedatangan saya kesini mengganggu."
"Santai aja Kak. Oo iya, ada apa ya, Kak kemari?"
"Ini anu..,nomor kamu saya telfonin tidak aktif, untung aja dekat."
"Yallah Kak! Eh sini masuk kedalam, duduk dulu. Saya buatin minum, Kak!?"
"Terimakasi tawarannya...,maaf banget, saya tidak memiliki banyak waktu, Kak." Sahut Rizhan.
"Kak?" Batin Arsyila.
"Kedatangan saya kemari, Untuk menginfokan, ba'da isya ada acara di pondok. saya di tugaskan untuk memesan mie ayam. Anak-anak suka dengan mie ayam buatan Kakak, kira-kira 16 bungkus apakah kakak menerima tawaran ini?"
"Alhamdulillah, iya Kak saya menerimanya, insyaaAllah, saya akan antarkan tepat waktu ke Al-ikhsan."
"Alhamdulillah, khair kalo begitu saya pamit. Assallamuaallaikum!" Ujar Rizhan bergegas kembali ke pondok.
"Waallaikumsaallam..."
"What? Akak ganteng manggil aku kakak?" Arsyila tersenyum sembari menutup wajahnya karena salah tingkah.
***
Sholat isya di pondok sudah selesai...,semantara Arsyila, Ibu dan Ayahnya membungkus mie ayam.
"Bismillah...,Yok semangat yok!" Triak Arsyila yang menenteng 2 plastik berisikan mie ayam dengan kuah yang panas. Rizhan, Fahri dan Haikal menuju pagar pondok. Rizhan melihat Arsyila menenteng 2 plastik berwarna merah dari kejauhan. Ia langsung berlari menuju Arsyila dan segera membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tertulis
Random"Aku hanyalah gadis biasa, lalu bagaimana bisa aku bersanding dengan seorang yang paham agama, bergelar sepertinya?" "Bukan kah sudah terbukti? Bahhwa seorang syarifah menikah dengan habib, ustadzah menikah dengan ustadz, gus menikah dengan ning, da...