1. Awal Penderitaan

814 36 3
                                    

Banyak yang telah terjadi setelah perang dunia shinobi empat, khususnya dalam kehidupan Naruto. Warga desa sekarang mencintai dan menghargainya. Tidak ada lagi panggilan moster rubah dan pembunuh untuknya. Toko-toko yang dulu tidak menerima kehadirannya, sekarang selalu menawarkan barang dagangan mereka, bahkan tidak segan untuk memberikan diskon besar-besaran untuk nya.

Selain itu, sekarang dia sudah memiliki Uchiha Sasuke sebagai pasangan hidupnya. Walaupun sebelum menjalin hubungan mereka berdua harus melalui berbagai kesalahpahaman terlebih dahulu. Namun, itu semua cukup adil jika akhinya mereka memiliki hubungan yang baik, bahkan sampai sekarang.

Naruto bahagia atas semuanya.

###

Naruto mengambil bungkus ramen dan membukanya. Dia mengeluh pelan saat perutnya berteriak meminta makanan. Dia kelaparan. Perutnya belum diisi lagi, terakhir dia makan adalah pagi hari sebelum menjalankan misi.

Cahaya matahari mengenai ujung mata miliknya, hal itu menarik perhatian Naruto untuk menatap jendela dan melihat cahaya sunset yang membuat langit menjadi orange. Warna yang sangat tidak disukai oleh kekasihnya. Naruto terkekeh pelan saat memikirkan itu. Merasa lucu membayangkan ekspresi kekasihnya jika sudah melihat hal yang berwarna orange. Padahal itu adalah warna kesukaannya.

Suara air mendidih menyadarkan Naruto dari lamunan. Dia dengan panik memasukan mie ramen ke dalam air dan mengaduknya pelan.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Naruto segera mematikan kompor dan berjalan kearah pintu. Bibirnya cemberut, kesal. Siapa pula yang datang ke rumahnya di jam istirahat seperti ini. Chakranya asing, apakah orang suruhan Hokage? Tanya Naruto pada dirinya sendiri.

Dia membuka pintu dan dihadapkan dengan seorang lelaki berompi jounin. Lelaki asing, Naruto belum pernah melihatnya.

"Siapa kau? " Tanya Naruto. Dia menatap dengan was-was.

Jounin itu balas menatapnya datar, kemudian menjawab, "saya kesini ingin menyampaikan pesan dari Hokage-sama. Beliau menyuruh anda untuk menemuinya"

Naruto menatap heran. Tidak biasanya nenek tua itu memerintah orang asing untuk menemuinya. Biasanya dia memerintahkan Suzune-nee atau Kakashi-sensei.

"Baiklah" Jawab Naruto. Dia akan menanyakan itu saat bertemu bacchan nanti.

Kemudian Naruto menutup pintu dan menguncinya. Meringis sedih saat teringat ramen yang belum matang diatas kompornya. Perutnya masih lah sakit karena lapar. Namun, dia tidak ingin menanggung resiko menunda pertemuan dengan Hokage. Takut wanita itu tiba-tiba menerobos dan memukulnya jika dia memilih makan terlebih dahulu.

####

"Tidak bukan kearah sana"

Kalimat itu menghentikan Naruto dari langkahnya menuju gedung Hokage. Dia menoleh ke pria asing disamping nya dan bertanya, "apa maksudmu? Lalu aku harus kemana jika bukan kesana?"

Pria asing itu menjawab dengan nada ketus, "Hokage-sama ingin bertemu dengan anda dikediaman Danzo-sama"

Mendengar nama Danzo tentu saja membuat Naruto terkejut. Kemudian, dia menatap pria di depannya dengan penuh kecurigaan. Siapa yang tidak mengenal Danzo? Dia adalah pria paling brengsek di Konoha. Pria yang membuat kekasihnya menderita.

"Saya hanya jounin yang diperintahkan oleh Hokage-sama untuk menemui anda Naruto-sama. Saya tidak berani untuk menipu dan membodohi pahlawan dunia" Ucap Pria itu. Matanya memandang datar namun terdapat keseriusan disana

Naruto mengacak rambutnya, bingung. Lalu menghela nafas dan menggangguk pelan. Yah, dia tidak merasakan niat buruk dengan pria ini. Lagi pula dia adalah ninja Konoha, tidak mungkin dia membodohinya.

"Baiklah, tunjukan jalannya" Perintah Naruto. Dia tidak tahu kediaman Danzo. Sebenernya dia tidak ada niatan untuk mengetahuinya. Siapa yang mau berurusan dengan pria brengsek itu?

Pria asing itu mengangguk. Dia berjalan dan berlari diatas atap menuju kediaman Danzo. Naruto mengikutinya dibelakang.

###

"Silahkan masuk Naruto-sama. Hokage-sama dan Danzo-sama berada didalam, menunggu kehadiran anda. Saya permisi." Ucap pria itu sambil sedikit membungkuk. Dia kemudian berbalik dan berlari meninggal Naruto yang berdiri kaku didepan kediaman Danzo.

Naruto menatap kediaman itu dengan kagum dan sedikit aneh. Kediaman itu hanya rumah biasa seperti rumah lainnya di Konoha. Mengingatkan dia dengan kediaman Hyuga, namun hanya sedikit lebih kecil. Jadi, Danzo juga salah satu orang kaya? Naruto meringis pelan akan pemikiran bodohnya. Tentu saja dia kaya, dia adalah orang yang berpengaruh di Konoha.

Naruto melangkah pelan menuju pintu. Dia melihat ke sekitar. Ternyata, tidak ada siapapun. Dia tidak merasakan chakra ninja disekitar sini, kecuali dua orang didalam.

Mungkin anbu? Pikir Naruto. Mereka pandai bersembunyi.

Dia kembali menatap pintu. Tangannya ragu untuk membuka. Entah kenapa, dia tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Seperti firasat buruk.

'Ne Kyuu apakah menurutmu ini aneh? '

Naruto berbicara pada Kyubi melalui pikirannya. Mencoba memastikan itu hanyalah firasatnya saja

'Itu hanya perasaan mu gaki'

Balasan Kyubi sedikit membuat Naruto tenang. Dia kemudian membalas, 'jika ada sesuatu yang aneh, cepat beritahu aku rubah jelek'

Naruto terkekeh saat mendengar gerakan kesal dipikiran nya. Kemudian menghela nafas panjang untuk menenangkan diri. Tidak akan terjadi apa-apa, kekasihnya aman dikediaman Uchiha dan tidak ada penjahat yang akan menyerang Konoha.

Dengan hati yang sudah tenang. Dia membuka pintu dan memasuki kediaman Danzo.

Rubah kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang