Nakala Sunyi Semesta
Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia mati tapi Kala malah tertimpa kesialan yang sangat di luar akal manusia yaitu terbangun di tubuh oran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
———
"Anjing pada diem aja itu si jendral mau kemana itu!" Aksel memukul kepala kedua teman nya karna melihat abim dan raksa yang hanya diam melihat dengan mulut terbuka.
"Gue masi mikir siapa yang bawa itu anak kecil ke sini anjir!" Tidak habis pikir abim di buat nya. "Dunia lagi ga baik-baik aja!" Abim masi tidak dapat percaya.
"Ya mungkin dia mau seneng-seneng kali secara kan baru di tolak cinta nya!" Kata aksel.
"Iya tapikan dia anak kecil mana manja nya dari ujung kepala ampe ujung kaki lagi— bisa dia ampe ke sini ya." Heran abim.
Raksa memukul kepala kedua teman nya. "Udah diem liat aja si jendral tu ngapain anjing!" Kesal raksa.
Jendral berjalan lurus ke arah kala saat melihat kala ada di club saja darah jendral sudah mendidih rasanya, sampai di depan kala jendral mencekal tangan kala yang hendak meneguk air di gelas yang di pegang nya.
Kala menatap heran pria di depan nya ada apa dengan pria ini pikir kala. "Lo ngapain?" Tanya kala dengan alis mengerut bingung.
Cup!
Tanpa kata jendral mencium bibir kala bukan hanya kecupan tapi ada lumatan di sana, Jendral melumat kasar bibir kala dan kala tentu saja membrontak tapi tenaga jendral lebih tentu lebih besar dari kala yang kala dapat lakukan hanya mengumpat di dalam hati.
Jendral melepas tautan bibir kedua nya ibu jari jendral mengelus bibir kala dan mata hitam legam nya menatap tepat di manik mata kala. "Siapa yang izinin lo masuk club dan minum alcohol gadis nakal?" Jendral berucap tepat di depan bibir kala.
Di benak kala sekarang hanya bertanya siapa pria di depan nya ini berani sekali mencium nya dan kala tidak perlu izin siapun untuk pergi ke club dan minum alcohol. "Dasar anjing birahi! Siapa yang ngasi izin lo buat cium bibir gue? Gue ga perlu izin siapun buat pergi ke manapum!" Kata kala menatap mata hitam itu tanpa rasa takut sedikitpun.
Cup!
Jendral mengucup bibir kala sekali lagi. "Gue ga butuh izin siapun buat cium bibir lo!" Jendral dapat melihat kekesalan di mata kala dan jendral sungguh menyukai itu. "Pulang." Jendral menyeret kala tapi sebelum itu kala lebih dulu melepaskan tangan jendral.
Bug! Jendral jatuh tersungkur di tendang kala dari belakang.
"Itu buat lo cowo bangsat yang berani cium bibir gue sembarangan! Lo juga gausah ngatur hidup gue lo bukan siapa-siapa gue ya anjing!" Kala menatap puas jendral di bawah nya jangan pikir kala akan diam saja.