4

34 3 20
                                    

Happy reading

.

.

.

Sekarang minsung lagi dalam perjalanan ke rumah Felix. Mereka naik motor terus ngikutin mobil Felix dari belakang.

"Ho, kok jalan nya sepi banget ya" ucap Jisung sambil ketuk-ketuk helm Minho

"Emang sepi sung, kan gua udah bilang tadi"

"Lu nggak ngeri pas ngaterin dia sendirian watu itu?"

"Enggak tuh"

"Ho! Sekarang kan maljum, gua baru inget!" Ucap Jisung antusias

"Terus kenapa kalo maljum?"

"Kata orang-orang si maljum itu hari yang serem"

"Sereman juga hari-hari tanpa bersama mu eakkk" ucap Minho terus ketawa

Jisung tiba-tiba diem karena ucapan Minho

"Eh sung, kenapa diem lu? Kesambet?" Tanya Minho

"Enggak ye! Gua sama setan aja, setan nya istighfar kalo ngeliat kelakuan gua"

"Lah baru nyadar ente"

Jisung memutar mata nya kebelakang karena ucapan Minho.

"Eh Ho! Ho! Ada pasar itu! Ih rame!" Ucap Jisung sambil tepuk-tepuk helm Minho

"Yee kalem dong Yanto!" Ucap Minho terus nengok perlahan ke arah pasar yang dimaksud Jisung.

"Eh iya, kok ada pasar ya. Baru buka kali ya, mau mampir sung?" Tanya Minho

"Eh tapi si Felix gimana?"

Minho memberhentikan motornya dan menepi di pinggir jalan.

"Chat aja. Bilang kita mampir ke pasar sebentar, gua masih inget ini jalan ke rumah nya" ucap Minho sambil buka helm nya.

"Yaudah bentar" Jisung pun mengabari Felix.

"Katanya gapapa ho, asal jangan lama-lama ya. Gk enak gua sama si Felix" ucap Jisung kemudian turun dari motor

"Yaudah" Minho ikut turun dari motor nya juga

"Eh Ho, parkir sini gapapa?"

"Gapapa, paling nanti kalo ada polisi, kena derek motor gua hahahaha"

"Yee ngomong Lo! Udah ah kuy" Jisung narik tangan Minho ke arah pasar itu.

"Wihh pasar disini lumayan unik ya" ucap Minho sambil liat-liat aksesoris yang terbuat dari beberapa tulang hewan.

"Iya, kayak nya ini semacam pasar tradisional gitu deh ho. Soalnya dari tadi gua nggak liat orang jual benda yang berbau modern" Minho pun mengangguk setuju mendengar ucapan Jisung.

"Toko boneka antik! Ho, kesana yuk!" Ucap Jisung sambil nunjuk toko boneka di depan sana

"Tapi gua mau ke toko roulette itu sung, gua penasaran" Minho nunjuk toko yang ada di seberang sana

"Hmn, yaudah kita misah aja. 15 menit ketemu lagi disini. Ok" Jisung mengangkat tangan nya

"Ok👏"

Dengan begitu mereka pun berpencar. Minho ke toko roulette dan Jisung ke toko boneka antik.

Minho melihat beberapa senjata di toko itu

"Woahh, asli apa mainan ini pak?" Tanya Minho ke pemilik toko itu

"Tentu hanya mainan.. kenapa? Tertarik untuk mencoba nya?" Tanya pemilik toko itu

"Bagaimana cara mencoba nya?" Tanya Minho antusias

"Kau ingin bermain dengan yang mana?"

"Yang itu!" Minho menunjuk papan roulette dengan antusias.

"Baiklah" pemilik toko itu pun mengambil roulette itu, lalu memberikan nya ke Minho.

"Ey, aku yang pegang ini? Tapi aku tidak tahu cara bermain nya"

"Pegang saja, nanti kau akan tahu" pemilik toko itu kemudian memutar koin di meja. Saat koin berputar ia berdiri di depan Minho dengan membawa panah roulette

"Apa kau suka bermain?" Tanya pemilik toko itu

"Tentu!"

.

"Astaghfirullahalazim" Suho terbangun dari tidur nya.

"Kenapa bebi?"

"Aku mimpi buruk, aku mimpi Minho ngelakuin hal aneh-aneh.. dia katanya mau pake narkoboy ay"

"Itu kan cuman mimpi.. kamu kali gak baca doa dulu sebelum tidur"

"Aku lupa astaghfirullahalazim, aku mau nelfon Minho dulu takut kenapa-napa"

.

"Permainan apa yang kau sukai?"

"Suka permainan yang menyenangkan.."

"Apa suka permainan yang memacu adrenalin?" Pemilik toko itu mulai membidikan panah nya ke arah Minho

"Ya..."

"Kalau begitu bermainlah bersama ku"

Aku pengen dicocol~

Aku pengen dicocol~

Sret

Tiba-tiba handphone Minho berdering, membuat Minho segera tersadar dan sebelum panah itu mengenai wajah nya, Minho segera menutupi wajah nya dengan roulette yang ia pegang.

Jleb

Panah itu pun mengenai roulette, untung saja Minho tepat waktu. Jika tidak, panah itu akan membolongi kening nya.

Tring

Koin itu berhenti berputar. Sang pemilik toko bertepuk tangan

"Permainan yang bagus.. permainan yang bagus~" ucap nya

Minho menatap ngeri ke arah nya, lalu membuang roulette itu. Sebelum berlari ke luar ke arah toko.

"Pasar ini gila! Mana ada toko yang memperbolehkan ada nya senjata sungguhan!" Ucap Minho

Drttt drtttt

Minho segera merogoh handphone nya, lalu melihat nama yang tertera di panggilannya.

"Babeh..."

Begitu panggilan tersambung, Suho langsung bertanya tentang keadaan Minho.


"Minho, kamu dimana nak? Kamu baik-baik aja kan?"

"Minho mau kerumah temen buat kerkom. Minho baik-baik aja kok beh"

"Ohh syukur deh. Tadi babeh mimpi, kamu ngelakuin hal-hal yang aneh. Babeh cuman mastiin aja.. yaudah babeh tutup dulu ya telfon nya"

"Iya beh, makasih ya. Assalamualaikum"

"Walaikumssalam"

Tut

Sambungan terputus, Minho masih menatap layar handphone nya

"Untung ada babeh yang nyadarin Minho, coba kalo enggak.. Jisung.. Jisung!" Minho langsung lari ke arah toko boneka antik.

"Minho nya gapapa kan?" Tanya Irene

"Iya, tapi aku masih khawatir, dia kan anak Lanang aku satu-satunya nya"

"Yaudah kamu rileks baby rileks.. mau nenen?"

"Heh jaga sikap! Kamu itu kan perempuan tidak boleh seperti itu!"

"Aku kan istrimu mas"

"Oh iya lupa, yaudah hayu"




Tbc

Pas banget lagi maljum🌚

Devil's Tears [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang