Karena Halal

360 58 11
                                        

🌸Aku Merindu part 21🌸

"Mama."

Reyna begitu senang saat sosok Amanda tiba di pondok pelita. Bukannya syok dan takut, bocah itu justru menyambut bahagia karena ada wanita yang terlihat mirip dengan ibunya meski dengan penampilan berbeda. Awal terkejut namun bocah itu justru terharu dan memeluk erat Amanda. Bahkan semua orang sempat tidak percaya apa yang mereka lihat.

"Ya ampun ... bisa mirip banget ya mereka," ungkap Kiki bersama Mirna saat tahu jika Aldebaran menikahi wanita yang mirip Andin.

"Sumpah, Gue merinding Ki. Mereka serupa tapi tak sama. Gimana sih? Hampir lah 99 persen kemiripannya. Bedanya yang ini muslimah banget gitu "

"Iya Mbak Mirna. Kiki juga sempat kaget waktu non Amanda datang ke pondok pelita. Untung Bu Rosa jelasin ke kita semua, kalau gak, Kiki kira itu kembaran asli Mbak Andin."

"Semoga aja sifat dan sikap mereka sama, ya, Ki. Sama sama lembut dan perhatian."

"Semoga, Mbak."

Dua asisten rumah tangga tersebut kini menaruh harapan besar pada Amanda.
Sudah hampir satu bulan Amanda di sana. Ia kagum juga senang berada di pondok pelita. Bahkan ia sempat hubungi ayahnya dan memberitahu keadaan sekaligus mengenalkan Reyna juga Askara. Semua orang terpana dengan Amanda. Wanita itu dengan mudah diterima di sana. Elsa dan pak Surya saja menganggapnya seperti keluarga. Meski awal ada rasa cemburu, tetapi Elsa pun bisa bersikap akrab pada Amanda. Bahkan Askara begitu dekat dengannya. Melihat itu Rosa sangat terharu. Sayangnya, Aldebaran masih sedingin kulkas meskipun Amanda mulai acuh dengan sikap suaminya tersebut karena justru ia mulai nyaman dan menyukai keluarga alfahri. Amanda terharu dengan ketulusan Reyna dan Askara yang bisa menerimanya meskipun dia bukan ibu kandung mereka. Kedekatan yang terjalin membuat dirinya menyayangi anak-anak. Aldebaran selalu melihat keakraban mereka dan ia pun tidak sangka hal itu.

Namun, dirinya belum bisa menerima Amanda sebab baginya Andini karisma putri tidak akan pernah bisa tergantikan. Setiap malam Aldebaran tak luput dari kegelisahan. Ia dan Amanda satu kamar dan mulai terbiasa dengan kebiasaan Amanda. Tidak ada lagi hal private bagi masing-masing, hanya saja Aldebaran selalu tidak peduli dengan perhatian dan juga pengakuan Amanda. Mereka sempat bertengkar hebat dan membuat Rosa terkejut juga tidak sangka jika pernikahan keduanya atas dasar perjanjian. Rosa tidak habis pikir bagaimana jika ayahnya Amanda tahu kebenaran tersebut. Ia merasa bersalah terhadap Amanda yang menurutnya korban keegoisan Aldebaran. Hanya karena demi nama baik sudah mempermainkan pernikahan. Rosa berharap Amanda bisa meluluhkan hati putranya dengan baik. Seperti sekarang di mana Aldebaran sedang gelisah tak bisa tidur nyenyak. Amanda sedari tadi merasa risih karena lelaki di sampingnya itu mulai berulah.

"Mas Al belum tidur?" tanyanya penasaran.

"Iya," jawab Al singkat.

"Kenapa memangnya?"

Aldebaran belum menjawab untuk beberapa detik. Sampai Amanda mengangkat tubuhnya dari kasur dan mendekati Aldebaran. Terlihat ada kegelisahan di sana.  Amanda ikut khawatir dengan keadaan suaminya.

"Kalau ada masalah bilang aja, Mas. Kamu gak usah malu. Capek juga kalau kita bersikap egois seperti kemarin-kemarin. Aku kan istri kamu, boleh kok diajak curhat," sambung Amanda meyakinkan dan membuat Aldebaran menoleh padanya.

"Abi kamu mau datang ke sini."

"Wah ... yang benar, Mas? Bagus dong. Aku kangen banget sama Abi." Amanda tersenyum girang mendengar jawaban Aldebaran barusan.

"Apa jangan-jangan kamu yang memintanya datang ke sini?" tanya Al curiga.

"Apaan sih, aku tahunya juga dari kamu." Amanda mulai sinis.

Aku MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang