00.06 : Pemuda itu? Seo Hajun

1 0 0
                                    

Happy Reading Guys... ❤️

Sejak tadi Channie tidak fokus pada kegiatannya. Sampai berakhir syuting pun ia tak mau jauh dari ponsel. Akhir-akhir ini Seoul sering hujan deras, pikirannya tertuju pada sang adik yang tinggal sendirian di apartemen.


"Ada apa Hyeong? Syuting kali ini berantakan sekali? Tak biasanya kau begitu." tanya Changbin

BangChan menggeleng. Ia menatap langit malam yang gelap karena awan hitam disusul kilatan petir. "Aku memikirkan Cyaa. Apa dia bisa tidur nyenyak malam ini?" ujarnya

Changbin ikut menatap langit. "Aku percaya Cyaa pasti baik-baik saja, setahu ku dia adalah gadis yang kuat."

BangChan berharap begitu. "Tuhan, tolong jaga adikku, jangan buat dia sakit dan menderita kali ini." pinta nya.

•OOO•

Keesokan paginya. Cyra bangun dengan kondisi yang kacau. Matanya sembab, badannya sakit semua pegal-pegal, hidungnya tersumbat, bahkan suhu tubuhnya ikut meningkat. Semalaman tidak bisa tidur, alhasil membuat kepalanya pening.

Dengan hati-hati Cyra berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat pucat. Kemudian, dia menatap kamarnya yang sudah seperti kapal pecah. Sampai-sampai figura foto yang ada di nakas juga hancur berkeping-keping. Cyra hanya bisa menghembuskan nafas. Sejauh ini, ini yang terparah.

Setelah membereskan semuanya, ia langsung ke dapur, untuk membuat bubur dan Wedang Jahe. Biasanya Mama yang akan menyiapkannya saat Cyra sakit, tapi sekarang dia harus bisa sendiri.

Selesai sarapan dan minum obat, Cyra tiduran di sofa sambil menonton film. Namun, tak lama dan tiba-tiba bosan melanda. Ia pun memutuskan pergi jalan-jalan ke Taman kota dan mengunjungi menara Namsan, itung-itung cari udara segar.

Cyra menatap keindahan kota Seoul dari atas menara. Hembusan angin seakan membawa seluruh beban hati dan pikirannya. Perasaannya jauh lebih tenang sekarang. Puas jalan-jalan, Cyra kembali ke Apartemen sore hari. Di depan pintu, apart ia melihat seorang pemuda tengah berdiri disana. Entah siapa itu? Dia juga tak kenal?

Pemuda itu menyadari keberadaan Cyra. "Halo, nama ku Seo Hajun. Aku orang semalam yang kau tolong." ucapnya

Ternyata dia Hajun. Pemuda yang telah membuat traumanya kambuh. Darimana dia tahu alamat Cyra?

"Aku hanya ingin memberikan ini pada mu." ujar Hajun mengulurkan sebuah paper bag, entah apa isinya. "Dan tolong jangan ceritakan kejadian tadi malam pada siapapun, kemarin aku mabuk."

Jujur saja, semalam Hajun mabuk berat dan tak sadar kalau dia hendak melompat ke Sungai Han. Lain kali, kalau ada masalah, Hajun tidak mau minum alkohol lagi. Ini semua karna saran bodoh dari Hanbin, mana tahu jika begini imbasnya.

Begitu sadar akan kelakuannya, Hajun tiba-tiba linglung, dia berusaha mengingat apa yang terjadi dan menyadari gadis yang menolongnya adalah Cyra. Setelah kejadian itu, pagi tadi Hajun pergi ke kantor Administrasi dan menanyakan perihal alamat tempat tinggal gadis itu.

Dia hanya ingin berterimakasih dan memberikan bingkisan untuk Cyra. Dan juga meminta Cyra agar merahasiakan hal memalukan itu.

Cyra menghela nafas, ia tak mau berurusan lagi dengannya. "Cepat pergi dari sini, sebelum aku memanggil satpam untuk mengusir mu." ujarnya, melewati Hajun dan masuk ke Apartemen

Sebelum pintu tertutup, Hajun menahan dengan kakinya. "Aku akan pergi. Tapi berjanjilah untuk tidak membocorkan rahasia ku."

"Iya, janji sudah kan?" ucapnya, hendak menutup pintu lagi

𝐌𝐲 𝐈𝐝𝐨𝐥 𝐌𝐲 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 : 𝑳𝒆𝒆 𝑲𝒏𝒐𝒘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang