"Om Abi!" pekik Alana kaget. "Ngapain disini?" tanya Alana heran.
"Mau ngajak lo pulang bareng." jawab Abi sambil memasukkan kedua tangannya didalam saku celananya.
Alana melongo ditempat. Dia tak percaya kalau lelaki yang sedang berdiri didepannya ini adalah Abi. Tidak mungkin Abi yang cuek itu dengan sukarela menawarkan diri untuk mengajak Alana pulang bersamanya.
Alana memandang Abi dari atas ke bawah. Bahkan dia saja masih berpakaian formal. Dengan setelan kemeja yang dibalut dengan jas hitam dan dasi yang menggantung pas dilehernya. Membuat penampilannya terlihat sempurna.
Ando menyenggol Alana pelan untuk membuatnya kembali ke bumi. Alana tersentak kaget dan menengok ke arah Ando.
"Pulang sama gue aja." bisik Ando ditelinga Alana.
Alana berpikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju untuk pulang bersama Ando. Karena dari awal memang dia sudah berniat pulang bersama Ando.
Abi yang mengetahui maksud kedua remaja itupun menatap tak suka ke arah Alana dan Ando. "Tawaran gue cuman berlaku sekali seumur hidup gue untuk lo." ucap Abi sambil menunjuk Alana.
"Jadi? Lo mau gak pu...."
"Mau!" potong Alana langsung yang membuat Abi tersenyum menang sementara Ando mendengus kesal.
"Yaudah, ayo!" ajak Abi sambil menarik tangan Alana. "Bentar." tahan Alana sambil melepaskan pegangan Abi ditangannya dan melangkah mendekati Ando.
"Ando, maaf ya." ucap Alana menyesal. Ando hanya memutar bola matanya malas. "Gue pergi dulu." pamit Alana sambil mencium pipi Ando sekilas dan berjalan ke arah Abi.
Abi berjalan terlebih dahulu. Meninggalkan Alana yang hanya beberapa langkah dibelakangnya. Entah kenapa dia merasa marah saat Alana mencium pipi Ando. Seperti ada sesuatu yang membakar tubuhnya saat melihat sekelebat adegan yang disuguhi kedua remaja tersebut.
"Om, tunggu dong. Gak mau gandeng tangan gue lagi?" ucap Alana sambil berjalan cepat untuk menyamai langkahnya dengan langkah Abi.
"Heh! Mata lo semua dijaga ya. Gue colok nanti pake lidah gue." ancam Alana saat dia menyadari banyak wanita yang sedari tadi menatap Abi kagum.
"Mending lidah lo buat nyolok lidah gue aja, Lana. Pasti nikmat." ucap salah satu laki-laki yang berada tak jauh darinya.
"Kurang ajar ba.... Eh." ucapan Alana terhenti saat dirinya menyadari ada tangan yang tengah melingkari pinggangnya dan terus membawanya berjalan. Alana mendongakkan kepalanya dan saat itupula mulutnya menganga lebar. Abi lah yang merangkul pinggangnya.
Ini demi apa? Yaampun, gue deg-degan banget ini. Jangan gegabah Alana, pasang wajah cantik lo. batin Alana sambil mencoba bersikap biasa saja dan menikmati tangan Abi yang melingkari pinggangnya.
Abi sejak tadi merasa risih dengan tatapan lelaki yang ada disekolahan Alana. Mereka sejak tadi terus-terusan memandang Alana dengan tatapan laparnya. Abi berinisiatif untuk menarik Alana dengan cara melingkarkan tangannya dipinggang Alana. Menandakan bahwa Alana hanyalah miliknya.
Milikku? Oke, otakku mulai gak waras. batin Abi sambil melepas rangkulannya dipinggang Alana.
Alana yang sejak tadi tak berhenti tersenyum, sekarang memasang wajah kesalnya karena Abi yang tiba-tiba melepaskan tangannya dari pinggangnya. Bahkan Abi sudah berjalan duluan dan lagi-lagi meninggalkan Alana.
Alana berjalan dibelakang Abi sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal dengan sikap Abi yang sejak tadi berubah-ubah tak karuan.
"Masuk." suruh Abi saat mereka sudah sampai diparkiran sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Stop Loving You
Romance[DIHAPUS - Bisa dibaca lengkap di aplikasi Dreame/Innovel] Hanya karena sebuah ciuman tidak sengaja yang mendarat di bibir seorang gadis aneh bernama Alana, hidup seorang Abi berubah seratus delapan puluh derajat. Hidupnya tak lagi setenang dulu kar...