KESEBELAS. 🔞

2.3K 64 2
                                    


Melihat Benjamin yang berjalan kearah kamar sembari terlihat marah, Ethan pun menggelengkan kepalanya lalu lanjut memasak untuk makan siang. Selesai memasak Ethan menghampiri Benjamin yang berada didalam kamar, terlibat jelas Benjamin yang sedang tiduran dikasur.

"Benjamin, ayo bangun dulu, makanan sudah siap." Ethan

"Hmh, gendong.. " Benjamin

Melihat tingkah laku gemas dan manja Benjamin, Ethan langsung menyanggupi permintaan Benjamin, menggendong nya dan membawa nya keluar kamar. Sembari berjalan kearah dapur, Ethan terus mengecupi seluruh wajah Benjamin, bibir, dan leher.

Setelah sampai didapur, mereka berdua duduk dibangku yang sama, dengan posisi Ethan yang memangku Benjamin, Ethan menyuapi Benjamin sembari mengelus elus perutnya. Aduh, Benjamin kalau hamil makin manja ternyata, ucap batin Ethan dalam hati, Ethan sangat menyukai hal ini.

"Kamu tidak makan? Atau mau ku suapi?" Benjamin

"Mau, suapi" Ethan

"Hahaha, kembali lagi bayi besarnya." Benjamin

Mereka berdua tertawa bersama dengan Benjamin yang sambil menyuapi Ethan.

"Sayang, kau berharap nanti anak kita ber jenis kelamin apa?" Ethan

"Hm, tidak tau." Benjamin

"Aku berharap anak kita kembar, laki-laki dan perempuan." Ethan

"Jika kau berharap seperti itu maka kau tidak akan kebagian nippleku, oke?" Benjamin

"Ah, tidak, apa-apaan?" Ethan

"Kan kembar, otomatis jika anak kita menyusui satu sebelah kanan satu sebelah kiri" Benjamin

"Bisa gantian" Ethan

"Tidak bisa" Benjamin

"Ah, sudahlah." ucap Ethan sembari memajukan bibirnya layaknya anak kecil yang minta dicium, dengan segera Benjamin meletakkan sendok dan piring yang ada ditangannya, lalu menangkup kedua sisi pipi Ethan.

mengusap rahang Ethan secara seksual dan melumat bibir Ethan perlahan, Ethan tak tinggal diam, dia membalas lumatan yang diberikan oleh sang empu kepadanya, ciuman itu semakin lama semakin panas, namun Ethan mengakhirinya.

"Huh? Kenapa?" Benjamin

"Ingat, kau sedang hamil, tidak mungkin aku melakukannya sekarang" Ethan

"Tapi masa heatku tiba, aku yang harus ku lakukan?" Benjamin

"Oh, astaga Tuhan, yang benar saja. Tidak bisakah kau tahan?" Ethan

"Tidak, tubuhku terasa panas, seolah olah ingin diraba dan disentuh. Ethan, tolong aku." Benjamin

Melihat permohonan dari sang kekasih sembari melihat wajahnya, Ethan tak sanggup menolak permintaan itu. Apa boleh buat? Ethan menerima permintaannya. Ethan menggendong Benjamin yang berada di pangkuannya secara perlahan, lalu membawanya kekamar sembari melumat bibirnya.

Didalam kamar hawa terasa semakin panas ketika dia orang itu membuka bajunya sampai tak meninggalkan sehelai benang pun di tubuh mereka satu sama lain.

Ethan mulai menidurkan Benjamin dikasur, lalu mengecupi semua sisi badan indah Benjamin, Benjamin yang menerima kecupan dari bibir kekasihnya hanya bisa melenguh dan menikmati setiap pergerakan yang diberi oleh Ethan.

Cinta Sang Penjahat. [ HEEHOON ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang