#11 kembali

350 13 0
                                        

Sinar matahari menerobos dari balik kaca jendela yang tak tertutup apapun. Sinarnya menerpa wajah sinta yang sekarang tengah meringkuk di atas ranjang nya.

Sinar matahari menyorot matanya yang masih terpejam, karna merasa terganggu, perlahan-lahan kelopak mata mungil sinta terbuka. Semakin lama semakin melebar.

Huaam

"Untung nggak terlambat, mau mandi dulu deh" ucap sinta

Kini sinta pergi menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual bebersih badannya. Tak lama sinta keluar dari kamar mandi bergegas memakai seragam sekolahnya lalu menyisir rambutnya namun, tiba tiba.....

"Dreeeeeet" handphonenya berbunyi sinta pun bergegas melihatnya dan tertulis nama vania.

"Bakan, dia siapa?" Tanya sinta pada sistem

"Dia sahabat anda di luar negeri tuan" ucap sistem

Sinta pun mengangkat telfonnya tiba tiba keluar suara seperti toa yang berasal dari sebrang sana

Vania

Vania:
"Halo bestie apa kabar? lo tau nggak, hari ini gue mau pindah ke Indonesia, dan mau sekolah di tempat lo. sumpah, gue seneng banget dan papi juga udah ngurusin pendaftarannya dan asal lo tau gue sekelas sama lo. Tapi bukan gue aja yang pinda ke sana, jisa juga pindah loh, iiih gue seneng banget. ini gue lagi siap siap buat packing baju, aku juga terbang kesana sama jisa lo!"

Sinta:
"Woy bisa nggak si satu satu ceritanya, pusing nih gue"

Vania:
"Ye, lo ma nggak asik. pokoknya besok lo harus jemput gue di bandara!! ya?"

Sinta:
"Hemm, gue juga ajak temen gue namanya tania"

Vania:
"What, lo kenal ama tania temen smp gue? sumpah gue beruntung banget bisa kumpul bestie gue!!"

Sinta:
"Beneran lo? sumpah, jadi lo tau dong kalo temen lo di bully sama sintiya?"

Vania:
"Iya, tau gue. dia sering cerita sama gue"

Sinta:
"Nanti lagi ya, gue mau siap siap buat ke sekolah "

Vania:
"Oke sampai nanti"

Tut

Setelah lama mengobrol dengan vania. Sinta pun melanjutkan aktivitas lalu ia turun ke bawah untuk sarapan

"Eh non, tumben udah bangun" tanya bi mina

"Iya bi, aku juga nggak tahu" ucap sinta lalu mendudukkan bokongnya di kursi meja makan

"Eh bocil, tumben lo bangun pagi" tanya Rendra

"Apa sih sokap lu bang" sinis sinta

"Ya emang" ucap Rendra lalu melahap makanan begitu juga sinta

>⁠.⁠<

Kini seperti biasa sinta berangkat sekolah menggunakan motor kesayangannya.

Saat asik berjalan menuju kelasnya tiba-tiba ada yang menarik keras rambutnya dari belakang, sinta mengeram tertahan, ia sudah bisa menebak siapa biang nya yang sudah seenaknya menjambak rambut miliknya.

Dengan penuh tenaga sinta langsung memegang dan memelintir tangan orang itu sehingga ia mengaduh kesakitan.

Sekarang ia sudah bisa melihat jelas wajah sintiya yang sudah menjambak rambutnya.

"Oh ini, orang yang udah berani sama lo?" Ucap seorang gadis yang berpenampilan seperti tante Tante, dia teman sintiya yang baru pinda dari luar negeri namanya kinan randeson

Sinta terus memegangi tangan sintiya. Muka sintiya memerah menahan amarah dan rasa sakit. Tak lama sinta melepaskannya Dengan mendorongnya sampai terjatuh tapi sintiya langsung di bantu oleh temannya.

Lalu sinta memandang sintiya, Kayla, kisya dan kinan sekilas. lalu berbalik arah hendak meninggalkan tempat itu.

Tapi lagi dan lagi, aktivitasnya di halangi dengan tamparan keras yang mendarat di pipi mulusnya.

Wajah sinta tersentak kesamping. Gemuruh di dadanya sudah tak mampu di tahannya lagi, sungguh seumur hidupnya ia tidak pernah di tampar.

Wajah sinta berpaling menghadap siapa yang sudah menamparnya. Ternyata itu kayla. Dengan tangan yang mengelus pelan pipi nya sinta berucap kepada kayla .

"Tangan kotor lo nggak pantes nyentuh kulit gue. Lonte kayak lo nggak ada hak nyakitin gue" desis sinta memandang tajam kayla di hadapannya.

Kayla memandang amarah kearah sinta, dengan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun.

sebuah tamparan keras mendarat lagi untuk yang kedua kalinya di atas pipi sinta. Ya yang menamparnya lagi yaitu kayla


Tangan sinta tergepal keras, dengan mata penuh amarah ia menerjang kayla dengan tinju nya.

Jangan pernah remehkan sinta yang sekarang  ia adalah gadis barbar dan mandiri, segala jenis pertahanan diri ia pelajari guna memperlancar kehidupan.

Kayla terkapar lemas di atas lantai, mukanya babak belur dan sudut bibi nya sediki sobek.

Dengan wajah datar sinta mendesis sinis.

"Lo nampar gue, sekarang liat siapa yang lo tampar. Lonte kayak lo nggak pantes di budidayakan. Berani lo ngusik hidup gue, hidup lo nggak bakalan tenang!!" setelah mengucapkan kalimat itu, sinta segara pergi melanjutkan langkahnya yang sebelumnya tertunda.






Gimana nih sama ceritanya maaf kalau buat kalian bingung heheh

Seperti biasanya jangan lupa beri vote

Wkw jika ada typo di tandai ya

Lanjuuuut.....

Jiwaku Tapi Bukan Ragaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang