"Lets play baby.. kita mulai permainannya!"
_farkaFarka terus terpaku menikmati pemandangan yang indah di sampingnya yaitu sosok perempuan yang akan menjadi calon istrinya,Casandra dengan lahap menyantap bakso panas di depannya.
Aroma harum dan rasa lezat bakso tersebut membuatnya semakin terpikat.
"Gimana,Enak? Kamu suka?" tanya Farka sambil meletakkan dagunya di atas tangan, dengan siku bertumpu di atas meja biru itu.
Casandra dengan suara terdedam mulut penuh sambil menganggukkan kepalanya dengan penuh kepuasan.
Namun, kesenangan mereka tiba-tiba terganggu oleh suara bergetar yang berasal dari saku celana Farka.
Ia segera merogoh sakunya dan mengeluarkan smartphone-nya yang sedang menerima panggilan.
"Sebentar ya sayang" gumam Farka pamit beranjak dari bangkunya sambil menatap layar ponselnya dengan wajah penasaran.
Farka menatap ponselnya dengan tatapan tajam,
"Iya, ada apa?" Farka bertanya dengan suara yang serius"Halo, Tuan. Saya sudah menemukan perusahaan Ryzard yang Tuan cari!" jawab suara di telepon .
Farka merasa lega mendengar kabar itu. Ia segera menginstruksikan anak buahnya untuk melanjutkan tugas berikutnya.
"Baik, teruskan misi selanjutnya" ucap Farka tegas, memberikan perintah kepada bawahannya.
"Baik, Tuan!" jawab suara di seberang telepon.
Farka menutup teleponnya dengan hati yang lega. Ia kembali duduk di bangkunya, mendekati calon istrinya yang sedang makan dengan lahap.
🍃
Di ruangan kantor yang sepi di perusahaan RYCKA, Ryzard terlihat duduk dengan kepala yang terasa terasa berdenyut-denyut.
Wajahnya penuh dengan kerutan ketegangan, menandakan betapa stresnya dia akibat kehilangan klien-klien berharga.
"Sayang... Kita kapan tunangan? Ibu udah nanyain terus," Quilera mengeluh dengan nada yang penuh kekesalan.
Dia sudah tak sabar lagi untuk menjadi istri dari pria yang mengenakan nama keluarga Kanagara tersebut.
"Sabarlah, sayang! Kita bahkan belum mendapatkan klien baru sekarang! Jangan pikirkan tentang pertunangan dulu! Kita perlu fokus pada bisnis dengan begitu kita bisa mendapatkan hadiah-hadiah mewah dari klien untuk pertunangan kita," Ryzard menjelaskan dengan nada yang agak tertekan.
Dia tahu betul bahwa pertunangan mereka akan menjadi lebih bermakna jika diiringi dengan keberhasilan dalam bisnis dan hadiah-hadiah mewah dari klien-klien penting.
Quilera menghela napas dengan kesal. "Yaudah iya!," jawabnya dengan nada yang penuh dengan kekecewaan.
Dia merasa putus asa karena terus menunda keinginannya untuk melangkah ke jenjang pernikahan dengan Ryzard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]
RomanceGue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo...