Chapter 1

327 26 3
                                    

Mati? Mungkin ini adalah pilihan terbaik. Daripada harus memikul beratnya beban yang terus mendatang.

Caroline Dwyn, gadis berusia 19 tahun, sedang berdiri di atas atap sebuah restoran mewah. Dia menatap lurus kedepan, menikmati udara malam yang mengenai wajahnya.

"Aku harap tidak ada kehidupan selanjutnya," ucap Caroline.

Pandangan mata Caroline turun, melihat jalanan di bawah yang sepi. Malam ini akan menjadi malam terakhir dia melihat dunia.

Sewaktu Caroline benar-benar siap menjatuhkan tubuhnya, tiba-tiba sepasang tangan menarik Caroline ke belakang.

"Wah, kau sungguh berani," tegur seorang pria dengan wajah sinis.

"Aku ..., kenapa kau menarikku?" tanya Caroline.

Pria itu tersenyum aneh, dia menatap wajah Caroline dengan intens. Lalu, menyeret Caroline untuk mengikutinya.
Akan tetapi, tidak ada perlawanan dari Caroline. Dia hanya terlihat pasrah.

Ketika mereka sudah berada di lantai bawah, pria itu berhenti lalu menunjuk ke atas atap restoran mewah itu.

"Apa kau tidak takut mati? Atap itu terlalu tinggi," pria itu menunjuk ke atas atap restoran itu.

Namun, tatapan mata Caroline benar-benar kosong. Dia sangat tidak peduli seberapa tinggi atap restoran tadi.

Pria itu memicingkan matanya, menatap raut datar Caroline. Dia pun mulai menyunggingkan sudut bibirnya.

***

Zachary Aldrich, pria berusia 25 tahun, masih berkuliah di sebuah universitas swasta yang terkenal. Namun, pribadi Zachary begitu sulit ditebak.

Pada umumnya, Zachary terlihat seperti pria biasa saja yang berteman dengan lingkungan yang kecil. Akan tetapi, di balik sifat itu, Zachary ternyata seorang psikopat yang suka melihat seorang tersiksa karena ulahnya.

Hingga malam ini, dia sedang berjalan sendiri untuk mencari permainan baru. Tanpa sengaja dia melihat seorang gadis sedang berdiri di atas atap restoran mewah.

"Ternyata ada yang lebih menarik!" Zachary berlari menaiki tangga yang menuju ke atas atap restoran itu.

Mata Zachary, terpaku ketika melihat seorang gadis cantik dengan wajah putih mulus, kini berada di hadapannya setelah dia berhasil menarik gadis itu.

"Bukan begini cara bermain," ejek Zachary.

Zachary pun menyeret gadis tadi, dia hendak mendengar ringisan dan tangisan, tetapi sehingga mereka berpijak pada tanah di hadapan restoran itu, Zachary tetap tidak mendengar suara yang selalu ingin dia dengarkan.

Zachary menoleh dan menyamai posisinya bersama gadis itu. Tidak ada bekas tangisan maupun bibir yang gementar.

Ada apa dengannya? Zachary dibuat terkejut. Baru pertama kali melihat seorang gadis seperti ini.

"Aku Zachary, kau?" tanya Zachary seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

Pasti Zachary sudah gila, kenapa baru saat ini bertanya nama. Sejak tadi dia hanya membuat gadis itu tersiksa.

Gadis tadi menatap tangan Zachary, dengan beraninya dia menepis dengan kuat.

"Apa kau juga ingin memperkosaku?" tanya gadis itu.

Zachary mengernyitkan dahi, sejahat-jahat dirinya, dia tidak pernah memperkosa seorang gadis melainkan hanya menyiksa hingga merenggut nyawa saja.

"Aku tanya nama kau, sialan!" Zachary menampar pipi gadis itu.

Gadis itu tergeletak dan tidak ada niat sama sekali untuk bangun. Dia terlihat nyaman terbaring di atas tanah.

Zachary semakin kesal karena keterdiaman gadis itu. Dia pun menendang wajah gadis itu dengan kuat hingga darah terpercik keluar dari hidungnya.

Psychopath Baby (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang