BK • 1

15.4K 1.5K 145
                                    

HALO EVERYONE!!
i'm back<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

BRAK!

BRAK!

BRAK!

"PETRA! BUKA PINTUNYA!" teriakan menggelegar dari seorang wanita tak bukan dan tak lain adalah Jovita.

Sedangkan Petra, Lia serta putra sulung mereka Kana yang sedang tertidur pun ikut tersentak kaget.

Petra menghela nafas lelah saat menatap putranya yang baru tertidur kini menggeliat tak nyaman dalam tidurnya bahkan hampir terbangun.

Sebab sejak tadi Kana tak berhenti menangis dan tak ingin jauh darinya setelah mandi hujan hingga berujung demam seperti sekarang.

Kana baru bisa tertidur setelah tiga jam lamanya ia rewel, menangis dan tak ingin jauh dari Petra.

Namun apa? Seorang wanita tua sialan itu tiba-tiba saja berteriak di hari yang masih pagi ini? Bahkan baru jam sembilan lebih?!

Dengan berat hati Petra membuka pintu kamar yang ia tempati hingga terpampang lah wajah menyebalkan Jovita dengan suaminya.

"Mom, kenapa mommy berteriak? Putraku baru saja tertidur dan sekarang Kana harus terbangun lagi karena mommy." jelas Petra menatap kesal Jovita di hadapannya.

"Eoh, jadi kau menyalahkan mommy?" tanya Jovita tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Tidak, bu-"

"Hah sudahlah! Mom tau kau tak pernah menyayangi mommy. Lagi pula siapa yang menyuruhmu mengunci pintu pagi-pagi seperti ini? Awas!" serobot Jovita dengan wajah menjengkelkan.

lihatlah betapa playing victim nya wanita tua di hadapan Petra saat ini.

Puk!

"Sabar." ujar Ed menepuk pelan pundak putra tengahnya itu sebelum akhirnya ikut masuk menyusul sang istri.

"Ughh, daddy..." suara lirih Kana mengalun lembut di indra pendengaran mereka.

Mata merah serta berair itu meliar, mencari keberadaan daddy nya.

"Daddy disini baby," suara bas bariton milik Petra terdengar dari arah belakang Ed.

"Ada apa hm?" tanya Petra mendudukkan dirinya di samping sang putra.

Kana menggeleng lemah, Petra membawa tubuh putranya untuk duduk di pangkuannya. Kana sendiri mencoba menyamankan dirinya saat kepalanya kini kembali terasa pening.

"Mas, aku akan membuatkan susu untuk baby dulu." titah Lia akhirnya bersuara, Petra mengangguk mengiyakan ucapan istrinya.

Setelah kepergian Lia, Petra menatap datar dua orang di hadapannya saat ini.

"Hei orang tua, cepat keluar dari sini." usir Petra. Namun yang di usir bukannya pergi malah ikut mendudukkan diri di kasur yang Kana dan Petra tempati.

"Ayo beritahu oma, apa yang sakit sayang?" Jovita mengusap pelan punggung tangan cucunya yang terpasang jarum infus.

Lagi-lagi Kana hanya merespon dengan gelengan kecil. Tak lama Lia kembali dengan sebotol susu di genggaman tangannya.

BABY KANA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang