Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam akhirnya mobil yang mereka berlima tumpangi sampai juga di kediaman Petra.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam namun keadaan mansion tersebut masih terlihat ramai karena para bodyguard yang sedang berjaga.
Dari dalam mobil dapat Dean lihat siluet tubuh Tio dan Erik yang tengah berjaga di kedua sisi pintu masuk utama.
Dean keluar dari mobil sembari menggendong Kana yang sudah berganti pakaian menjadi onisie karakter beruang yang menenggelamkan seluruh bagian tubuhnya termasuk topi kepala beruang yang menutupi sebagian wajahnya, ditambah dengan mulut mungil tersebut yang tengah menghisap pacifier dengan karakter senada.
Dean sudah berusaha berjalan selambat mungkin agar tidak membangunkan bayi yang berada di gendongan nya saat ini, namun ternyata usahanya sia-sia karena si bayi sudah bangun lebih dulu.
"Ugh Dean, mommy?" tanya Kana sedikit merengek dengan muka bantalnya.
Dean dengan sigap mengusap lembut punggung sempit si bayi untuk memberi ketenangan dan kenyamanan, "Iya kak, sebentar lagi kita akan bertemu mommy," jawab Dean lembut.
Kedua tangan Kana beralih memeluk leher jenjang Dean dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Mommy ..." lirih Kana.
Tak lama kemudian sebuah mobil datang memasuki gerbang dan berhenti tepat didekat ketiga teman Dean.
"Dean, kami akan pulang, Rion sudah datang menjemput kami." pamit Cakra dibalas anggukan oleh Dean, dan untuk Rion ia adalah bodyguard utusan dari orang tua Cakra.
"Hati-hati," titah Dean.
Disisi Garvin, sebelum memasuki mobil ia mendekat ke arah Dean lalu mencuri ciuman pada pipi chubby seputih salju itu dari bayi digendongan Dean.
Kana yang penasaran menoleh ke arah depan dan mendapati wajah tampan Garvin tepat dihadapannya.
Tangan kiri Kana kini beralih memegang wajah tampan itu dengan mata yang sudah berembun.
"Garvin," Kana berujar lirih, ia juga bingung ada apa dengan dirinya, mengapa ia jadi begitu sensitif untuk hal-hal kecil.
Tangan besar Garvin menggenggam tangan kecil Kana yang masih bertengger dipipinya seraya berucap, "Aku akan pulang baby, sampai jumpa lagi dilain waktu, hm?"
Cup.
Sebuah kecupan lembut Garvin layangkan pada punggung tangan mungil dari pemuda yang berhasil mencuri hatinya baru-baru ini.
"Babay," ucapan selamat tinggal itu terdengar menyedihkan, Kana melambaikan tangan pada mobil yang sudah mulai menjauh meninggalkan pekarangan mansion tempat tinggalnya.
Dean hanya diam mengingat kejadian barusan, antara marah dan cemburu namun tak mungkin jika ia melampiaskan amarahnya pada sang kakak.
"Erik, dimana mommy?" tanya Dean pada Erik.
"Tuan dan nyonya ada dikamar mereka tuan muda," jawab Erik dengan sopan, tanpa ba-bi-bu lagi kaki jenjang Dean melangkah memasuki mansion menuju kamar kedua orang tuanya.
***
Sedangkan disisi Lia ia baru saja selesai menerima telepon dari kakak iparnya tentang apa yang sudah terjadi pada putranya.
"Aku rasa kau tau apa yang harus kita lakukan pada mereka nanti sayang." ujar Lia pada sang suami disertai dengan smirk kecil yang terlihat mengerikan.
"Of course, honey."
Tak lama pintu kamar mereka terbuka menampilkan wujud putra dan permata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KANA?
RandomSebelum baca book ini baca dulu book "Sulung." karena ini sequel dari cerita sulung (S2) Anak yang tadinya bebas tanpa kekangan tapi sekarang ia harus terjebak dalam sangkar emas yang di ciptakan oleh keluarga nya. bagaimanakah keseharian Kana setel...