"MENGAKU ATAU MATI?!"
Katanya, ada sosok penunggu menyimpan amarah dan ingin balas dendam. Sehingga banyak kejadian janggal terjadi di sekolah dan membuat Sadam beserta kawan-kawan berusaha mencari tau penyebab dari berbagai peristiwa tersebut meski...
Hehe, Kira-kira bakal terjadi apa lagi ya teman-teman? Yuk, kepoin
Selamat Membaca
Nb: BACA SAMPAI AKHIR YA KARENA TIAP PART SALING BERHUBUNGAN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter XVI
Permainan Akan dimulai
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇
Hawa sejuk kian menderu pada malam itu. Seorang gadis berbaju rajut lengan panjang tengah duduk di depan meja tulis. Bermodalkan lampu kecil, gadis berambut pendek tersebut sibuk menggoreskan tinta du buku, sedang mata asik menatap sumber bacaan. Usai menyelesaikan pekerjaannya, ia merentangkan tangan sembari menguap kecil.
Setelah ia merapikan peralatan sekolah dan sejenisnya, gadis itu tak sengaja melihat foto yang tertempel di dinding dekat meja. Sebuah gambar di mana ia dan sang kakak tersenyum lebar sambil menyantap es krim. Lantas, ia menyunggingkan senyum.
"Kak Jason, kakak ke mana, ya? Udah lebih dari dua bulan kakak gak pulang-pulang," ucapnya lembut, kedua kelopak mata pun tak berkedip.
"Kakak tau, mama sama ayah udah capek cari kakak. Tapi kakaknya gak pulang-pulang. Diva ... juga rindu, kak," lirih gadis tersebut tampak menahan tangis.
Tangan Diva terulur menyeka sebulir cairan mata yang berhasil melintasi pipi. Gadis itu menyeka air mata. Lalu ia kembali mengukir senyum dan meraih foto sang kakak.
"Kak, kakak pulang, ya. Kami rindu," lirihnya sembari memeluk erat foto tersebut dan mata turut terpejam.
Di sela-sela Diva memeluk erat foto tersebut, tiba-tiba udara dingin tak seperti biasanya. Hawa yang melintas seakan mampu melewati kain berlapis-lapis dan menusuk di kulit. Kedua mata Diva pun mendadak terbuka.
Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Namun, Diva tak menemukan apa-apa. Lantas, ia kembali menatap foto sang kakak, akan tetapi sosok lelaki lain menghantui pikirannya.
Diva menggeleng kecil. "Nggak. Dia bukan kak Jason. Biarpun dia pakai rompi hitam dan gayanya kayak kak Jason, tapi kakak itu orang lain!" gumam Diva seolah tak terima sambil menggeleng keras dan mata kembali terpejam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.