Chapter 2

186 24 3
                                        

"Zhan,  kenapa sejak tadi kau diam saja? Apa kau sakit, hm?" Yibo mengusap kening Sean, memeriksa apakah orang yang ia anggap istrinya itu sakit.

Setelah sampai di rumah yang sangat mewah, Sean memang sedikit bingung kenapa suasana begitu sepi.

"Tidak, aku hanya terkejut. Ya, aku tak menyangka kau akan menjemputku sendiri. Di mana anak kita?" Tanya Sean mengalihkan pembicaraan.

Sial, aku lupa siapa nama anak mereka!

"Suo Er kutitipkan pada paman Lau karena aku sangat merindukanmu." Yibo tiba-tiba memeluk Sean dan mencium leher omega itu.

"Sayang, apa kau ganti parfum?" Tanya Yibo sambil menghidu leher Sean.

"Iya, apa kau tak menyukainya?”

Tentu saja parfumku berbeda. Mana aku tahu parfum yang selalu Xiao Zhan gunakan?

"Aku sangat menyukainya. Bau ini lebih menatang dan ...."

"Dan apa?" Sean berbalik lalu mengalungkan tangannya pada leher Yibo.

Untungnya dalam hal menggoda, Sean bukanlah orang awam.

"Menggoda." Yibo tersenyum lalu tiba-tiba menyerang Sean dengan ciuman panas yang penuh gairah.

Lelaki itu menggendong Sean hingga ke meja makan, mendudukkan sang istri di atas meja dengan mata yang tak lepas dari wajah Sean.

"Kenapa kau tampak jauh lebih cantik? Apa karena aku begitu merindukanmu?" Bisik Yibo seduktif.

Kenapa lelaki ini sangat bernapsu? Ternyata Xiao Zhan menyukai lelaki penuh gairah seperti ini? Bagus juga seleranya.

"Mungkin karena aku merindukanmu sangat banyak," jawab Sean dengan sedikit desahan penuh gairah.

Yibo mendorong tubuh sang istri hingga menempel pada meja makan.

"Aku lapar,” bisik Yibo tepat di telinga Sean.

"Makanlah," jawab Sean yang mengira makan sebenarnya yang Yibo maksud.

"Tentu saja." Yibo hendak membuka pakaian Sean, tapi omega itu menahan tangan Yibo.

"Bagaimana jika nanti pembantu kita melihat?"

"Aku sudah meminta mereka semua pulang. Malam ini aku ingin menghabiskan waktu denganmu, Sayang," ujar Yibo yang tampak tak sabar dengan membuka kancing kemeja Sean.

"Bagaimana jika Suo Er pulang?" Ujar Sean beralasan lagi.

Meski Sean pandai merayu, tapi tak pernah ia membiarkan para tamu menyentuhnya hingga kebagian paling sensitif. Ia hanya membuka baju hingga bagian atas dan itu sudah membuat para tamu kelaparan melihat begitu putih dan mulusnya tubuh Sean.

"Sudah kukatakan Suo Er bersama paman Luo. Paman dan bibi Dao menjemput Ling Yi dan akan pulang besok. Kita akan melakukan ritual malam dan membuat adik untuk Suo Er," ujar Yibo penuh gairah.

Aish, sial! Kenapa tenaga lelaki ini kuat sekali? Feromonnya menguar membuat kepalaku pusing.

"Sayang, apa karena kita sudah lama tak bertemu hingga tubuhmu terlihat semakin seksi?" Yibo mengusap lekuk tubuh sang istri dan melempar kemeja milik Sean sembarang.

Kedua tangan Sean dikunci di atas kepala agar lelaki itu puas melihat betapa mulus dan putihnya tubuh Sean.

Yibo mulai menciumi leher, bahu, hingga turun pada dua gundukkan coklat kemerahan yang membuatnya tersenyum.

"Akhhh," lenguh Sean yang membuat libido Yibo naik. Lenguhannya terdengar sangat seksi. Dua kali lebih seksi dari biasanya.

==Some part intim ada di PDF==

White LiesWhere stories live. Discover now