Chapter 3 - END

171 20 7
                                    


Siapa yang bilang awan tidak dapat digapai?

Aku

Siapa yang berkata bahwa awan hanya bisa ditatap?

Aku

Dan... siapa yang berani berbicara bahwa cintaku yang tidak dapat digapai ini seperti awan?

Aku juga...

Namun satu hal yang tidak aku ketahui...,

Awan ini ternyata dapat digapai jika kau mau berusaha...

Awan ini ternyata dapat disentuh jika kau mau loncat dan berusaha memegangnya..

Awan ini ternyata bisa membalas cintaku jika Tuhan menginginkannya..

Semua itulah yang aku alami sekarang...

Tapi... apakah Tuhan yang menginginkannya?

Ataukah setan yang membisiki kami hingga terciptalah cinta penuh dosa yang kami rasakan saat ini?

James tengah duduk di pangkuanku seraya membaca buku harianku beberapa tahun lalu. Ia terkekeh pelan dan terkadang tersenyum malu setiap membalik halaman demi halamannya. Sementara aku hanya sibuk memeluk pinggangnya dan menaruh kepalaku di dagunya.

Mencium harum lembut dari leher putihnya serta menikmati masa-masa yang selama ini hanya berlarian di dalam mimpiku.

Dan detik ini... semuanya menjadi kenyataan.

"...aku tidak tahu bahwa kau begitu tersentuh saat aku merapikan rambutmu saat pulang sekolah dulu," tukas James dan kembali sibuk membaca halaman berikutnya.

"Aku selalu tersentuh setiap kau begitu memperhatikanku...," jawabku pelan dan mengeratkan pelukanku di pinggang James.

"... ngomong-ngomong kau sudah mengunci pintunya?" tambahku.

"Mana aku tahu, kan kau yang terakhir masuk ke dalam...," ucapnya cuek.

"Hey.., mana sempat aku berfikir untuk mengunci pintu ketika aku melihatmu basah kuyup seperti itu...,"

Aku bermaksud melepaskan pelukanku untuk mengunci pintu, namun tangan James menahannya.

"...jangan.., biarkan seperti ini. Aku suka caramu memelukku," ungkap James lalu menaruh buku harianku di bawah begitu saja dan memegang erat kedua tanganku yang berada di perutnya.

Ia bersandar padaku.

Aku menyukainya..

Sangat menyukainya..

"Bolehkah aku bertanya padamu tentang satu hal?" tanyaku pada James yang kini bersandar sepenuhnya di dadaku.

"Apa....?"

"Kenapa kau mencintaiku?"

"...karena aku mencintaimu...," jawabnya asal lalu melepas pelukanku dan kini ia berbalik dan tangannya mengalung erat di leherku.

"Maksudnya...?"

"...cinta tidak butuh alasan Net Siraphop. Aku tidak tahu kenapa aku bisa mencintaimu. Dan aku hampir gila saat mengakui bahwa aku memiliki perasaan padamu."

"...lalu..., kenapa kau mencium Pimma...?"

"Bagaimana bisa kau tahu? Pimma menceritakannya padamu? Atau.... Kau melihatnya?"

"Bagaimana jika aku mengatakan keduanya?" tanyaku balik lalu mengecup bibirnya sekilas.

"....kau tidak akan pernah tahu perasaanku saat itu. Aku merasa bodoh dan tidak berguna. Melewati beberapa tahun ini dengan mencintaimu.... Aku merasa aku adalah seorang gay menjijikkan yang tidak berarti di dunia ini... aku merasa...."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KISS THE BABY SKY - NetJamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang