⚠️ FOLLOW SEBELUM DIBACA ⚠️
________
Bagaimana ketika kamu Menikah dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya,?
"Kamu sudah Abi jodohkan dengan anak sahabat Abi"
Sejak saat itu, saya mengakui bahwa saya kalah, saya sudah tidak bisa men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul tiga pagi, Meera terjaga dalam tidurnya, ia mendengar suara isakan yang begitu pilu, gadis itu melirik ke depan ranjang tidurnya dan mendapati seorang pria yang sedang duduk di atas sejadah dengan sebuah tasbih di sebelah tangannya, matanya terpejam, bulir bening terus berjatuhan membasahi pipi nya
Kak Azzam?
Meera memberanikan diri mendekat, ia memegang pundak Azzam pelan
"Kak Azzam?"
Azzam mengangkat kepala, kemudian mempertemukan kedua iris mereka dalam satu garis pandangan. Tatapan laki-laki itu sayu, Meera mengerutkan dahi, ada apa dengan pria itu? Dia .. terlihat sangat kacau.
"Kakak kenapa?"
"Saya.. boleh peluk kamu ngga?"
Pertanyaan itu datang dari bibir Azzam secara tiba-tiba. Meera mengerjap saat telinganya mendengar kalimat bernada ragu itu, Azzam menatapnya seakan-akan meminta izin
"Kak, aku.."
Meera kehilangan kemampuan mengolah kalimat seketika, sebab detik berikutnya, tanpa ia duga Azzam langsung menarik tangannya, Azzam merengkuhnya sampai tubuh mungil miliknya terangkum sepenuhnya dan Meera merasa tenggelam dalam dekapan bahu lebar milik Azzam.
Satu menit. .. Lima menit
"Kamu mau memaafkan saya?"
Meera tersentak kala suara Azzam memasuki rungunya. Lelaki itu kini bahkan semakin erat merengkuhnya
"Kak Azzam kenapa?"
"Kenapa apanya?" pria itu malah bertanya balik
"Kenapa tiba-tiba minta maaf?"
Semakin erat.
"Saya minta maaf untuk yang kemarin, saya sadar saya salah, ngga seharusnya saya bersikap seperti itu, maafkan saya, ya?"
Meera mengangguk dalam pelukan mereka, kepalanya bergerak kanan dan kiri secara perlahan di tengah rengkuhan Azzam yang semakin erat
*******
Setelah menyirami tanaman bunga-bunga milik Ummi Hanum di depan, Meera kembali masuk ke dalam, tapi belum sepenuhnya ia masuk, terdengar seperti ada yang mengucapkan salam