Mungkin belum banyak tempat yang kita kunjungi tuan,kenangan singkat namun melekat.
kisah kita terlalu indah untuk dilanjutkan , untuk itu semesta memilih menyimpannya dalam kata "pernah" aku kamu pernah menjadi kita.
Aku tahu betul jalan yang pernah kita lewati bersama, takkan pernah aku lupakan hari itu bersamamu.
Namun terlalu sakit jika di kenang, dan terlalu indah jika kulupakan.
Tuan, boleh aku menyapamu?
"Bagaimana kabarmu?"
"Aku rindu"
Dulu yang ku anggap jalan itu adalah jalan terfavorit untukku.
Kini ia meninggalkan luka yang "dulu kita pernah tertawa Disni."
Jika ku harus jujur tuan, aku belum bisa untuk mengikhlaskan mu.
🦋Bukannya mengikhlaskan juga bagian dari mencintai?
Namun aku nyaris gila.
Sebab melepaskan mu adalah keterpaksaan yang membuatku hampir membenci takdir.🦋
Austine