bab 14

101 10 1
                                    

Plak!

Suara tanparan keras memenuhi ruang kamar milik gadis mungil berusia 5 tahun itu bahkan ayah dari gadis. Tersebut tak menghiraukan tangisan sang putri yang begitu keras

Sakit ayah hikss maafkan jimine hikss jimine tak sengaja menjatuhkan gelas itu hikss maaf hikss maaf !

Gara " kau sialan perkerjaan ku harus kembali tertunda !" Bentak nya membuat jimin semakin menangis kencang bahkan sang ibu tak sama sekali ingin membantu

Ayah aku mohon berhenti jangan pukuli jimine eooni ini semua salah ku " jeonghan yang masih berusia 4 tahun berusaha mencegah tangan sang ayah yang ingin kembali memukul jimin

Eunri bawa dia masuk kekamar nya " pinta nya pada sang istri untuk membawa jeonghan menjauh dari nya

Hah! Hah hah " jimin terbangun dengan peluh yang membanjiri pelispis nya bahkan baju tidur yang ia kenakan ikut basah karena mimpi buruk itu kembali mendatangi nya

Hah! Jam berapa ini " gumam nya lalu ia menatap jam dinding yang kini menunjukan jam 12 malam dan kini tatapan jimin beralih menatap ke arah balkon yang nyatanya masih hujan deras bahkan jimin lupa menutup gorden karena hari ini merasa sangat lelah padahal seingat nya diri nya hari ini tak pergi ke mana pun

Dengan perlahan jimin memilih turun dari ranjang untuk menutup gorden namun gerakan tangan jimin terhenti karena diri nya menatap sosok namja jakung tengah berdiri di depan gerbang apartem di tengah malam seperti ini apa lagi hujan sangat deras

Siapa dia " gumam nya dengan pandangan menelisik tubuh sosok tersebut dari rambut postur tubuh hingga dalam sekejap jimin terjengit kaget karena paham siapa namja tersebut

Mingyu! " jimin langsung berlari kluar dari kamar nya bahkan sangking terburu" nya jimin sampai melupakan payung yang tepat berada di sebelah pintu kamar nya

Ceklek!

Brak!

Mingyushi!"

Grep!

Jimin berlari tanpa menggunakan alas kaki tak perduli jika tubuh nya basah dan langsung memeluk tubuh menggigil mingyu

Mingyushi gwencana !" Ujar nya panik lalu menangkup wajah tanpan mingyu setelah melepas pelukanya pada mingyu bahkan jimin merasa bahwa tangan mingyu perlahan menarik tubuh jimin kedalam pelukanya secara perlahan bahkan jimin merasakan seakan merasakan kesedihan yang mingyu rasakan

Wae ada apa kau belum menjawab ku mingyushi " jimin mencoba mengelus pundak mingyu yang saat ini malah semakin erat memeluk nya

Biarkan seperti ini jiminah " mingyu berujar serak membuat jimin mau tak mau membiarkan mereka tetap di bawah guyuran hujan

Sreg!

Dengan perlahan jimin melepaskan pelukanya menglus rambut lepek mingyu yang basah karena hujan setelah nya jimin malah menatap kawatir pada mingyu karena tubuh mingyu yang panas apa lagi dengan wajah mingyu yang memucat

Mingyu! Kau demam ayo masuk " pinta nya namun mingyu menggeleng lemah

Annia jimin ak-" ucapan mingyu terhenti karena jimin menyeret nya masuk dan kemudian kembali mengunci pintu gerbang

Tak perduli dengan baju yang mereka kenakan basah jimin langsung mendudukan mingyu di sofa lalu diri nya kembali berlari menuju kamar untuk mengabil handuk dan juga baju berserta slimut

Setelah di lihat kondisi mungyu yang sekarang cukup hangat jimin mendudukan diri nya di samping mingyu dengan semangkuk bubur yang diri nya buat tadi dan membantu menyuapi mingyu perlahan

face too face gs (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang