BAB 2 : KESAL

30 8 22
                                    

Udara yang segar dan angin yang nyaman meniup bulu-bulu Yuki yang lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udara yang segar dan angin yang nyaman meniup bulu-bulu Yuki yang lembut . Yuna sangat gembira melihat Yuki yang sedang leka menikmati pemandangan .Yuna mengusap kepala Yuki dengan tangannya

"HAHAHAHAHA" dia pun tergelak apabila melihat wajah si Yuki yang tersenyum sambil menutup mata . Yuna sangat gembira dapat meluangkan masa bersama Yuki . Yuna pun mengayuh basikal dengan berhati - hati sambil menikmati suasana di kampung .

-----------------------------

" Wehh , cepat sikit kau dah siap ke belum ? . Nanti terlepas pulak " tanya Lily kepada Fira . " Kejap belum lagi aku tengah bersiap ni , sikit je lagi " Fira sedang sibuk melilit tudungnya di hadapan cermin . Lily hanya menggeleng kepala melihat gelagat rakanya itu . "Kau ingat tak apa plan kita harini ?" tanya Lily . Fira mengangguk sambil tersenyum .

--------------------------

Setibanya di bandar , Yuna menongkat basikalnya di tepi kedai runcit . Yuna mengangkat kucingnya untuk dibawa masuk ke dalam kedai . Namun Yuki tidak mahu mengikut Yuna kerana dia melihat kucing jalanan yang sangat menggerunkan di kedai runcit itu . Jadi Yuki mengambil keputusan untuk terus duduk di dalam bakul itu .

Tanpa melengahkan masa Yuna terus masuk ke dalam kedai untuk membeli barang yang di pesan ibunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa melengahkan masa Yuna terus masuk ke dalam kedai untuk membeli barang yang di pesan ibunya . " Uncle ! Power Cat takde ke ? selalunya ada je " tanya Yuna . " Ohh iya ! itu Power Cat sudah habis stoklah dik " jawab Uncle Kumar . "Alah dah habis ke ? Takpelah harap Yuki sukalah makan jenama ni " keluh Yuna .

Bukannya apa , Yuki dalam bab makan ni cerewet sikit . Yuna pun terus ke kaunter untuk membuat pembayaran . " Semuanya RM 24.50 ". "Alamak ! Uncle tak cukup lagi RM 1 lah pulak ." keluh Yuna . " Ehh tak apa lah adik , ini hari Uncle kasi belanja " beritahu Uncle Kumar . "Alamak susah - susah je Uncle ni , terima kasih Uncle " balas Yuna sambil tersenyum . Setelah membeli barang , Yuna pun pergi ke lokasi basikalnya untuk pulang .

Tiba - tiba Yuki tiada di dalam bakul . " Yuki ! Yuki !! Ya Allah manalah kucingni pergi " jerit Yuna memanggil kucingnya . Yuna terus menjadi cemas apabila kucing kesayangannya hilang . Tiada langsung bayang dan sahutan suara Yuki . Namun , Yuna terlihat satu bungkusan plastik hitam di bakulnya . Kemudian dia pun cuba membuka bungkusan tersebut " Astaghfirullah , Ya Allah ...'' ucap Yuna sambil menutup mulutnya .

Alangkah terkejutnya Yuna apabila melihat jasad Yuki yang berada di dalam plastik hitam . Keadaan Yuki sangat mengerikan , mulutnya yang berbuih , matanya yang terbeliak , dan lehernya berdarah seperti dikelar . Yuna terpaku melihat keadaan Yuki dan air matanya terus mengalir bergelinangan seperti hujan . Yuna menutup bungkusan plastik itu dan terus mengayuh basikalnya dengan pantas untuk pulang ke rumah .

Sepanjang perjalanan Yuna tidak henti -henti mengeluarkan air mata apabila pandangannya tertumpu pada bungkusan plastik di bakulnya itu. Pada ketika itu, awan mula mendung dan hujan membasahi bumi .

---------------------------------

'' Wahid ! mana kakak kamu ni , dah nak senja ni '' soal Pak Din kehairanan . '' Entahlah tadi adik nampak kakak pergi ke bandar naik basikal , katanya ibu suruh beli barang '' beritahu Wahid kepada ayahnya . Pak Din pun mengangguk sebagai tanda faham dan dia pun menyambung semula membaca akhbar sambil minum secawan kopi .

''Assalamualaikum " Yuna terus berlari ke dalam rumah sambil membawa bungkusan plastik hitam itu menuju ke arah ayah dan ibunya . ''Ayah ! Ibu ! apa nak buat ni " kata Yuna sambil tersedu-sedu . "Waalaikumsalam " jawab Puan Wati dan Pak Din yang sedang menonton televisyen di ruang tamu ."Kenapa dengan kamu ni Yuna ?" soal Puan Wati dengan hairan apabila melihat wajah anaknya yang penuh dengan tangisan air mata . "Ibu ayah , lihatlah Yuki ni ...sempat lagi ke ? kita selamatkan Yuki " soal Yuna sambil menunjukkan bungkusan itu .

Alangkah terkejutnya Puan Wati dan Pak Din melihat jasad Yuki di dalam bungkusan itu . "Allahuakbar, Yuki ni macam termakan racun . Ayah rasa kita dah takde peluang nak selamatkan Yuki . " beritahu Pak Din setelah melihat keadaan Yuki . Puan Wati tidak mampu berkata apa - apa hanya istighfar sahaja yang berulang-ulang di lubuk hatinya .

Yuna mengangkat dan mengusap kepala Yuki buat kali terakhir . Sewaktu Yuna mengusapnya , dia terlihat air mengalir dari mata Yuki seolah - olah Yuki turut bersedih di atas perpisahan mereka . Namun , Yuna cuba menerima takdir yang telah tertulis untuknya . " Yuki kamu berehatlah , nanti kita jumpa disana ya '' itulah kata - kata terakhir Yuna sebelum ayahnya menanam jasad Yuki di belakang rumahnya .

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY LOVELY CAT  [OG]Where stories live. Discover now