𝔹𝔸𝔹 𝟙𝟙(tidur bareng)

7.6K 69 8
                                    


Yang penasaran sejak kapan Axel suka sama Asha, bakal terjawab di part ini

♧ Panggil nul ♧

Axel keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya dan juga rambutnya yang masih basah. Aroma shampo langsung menguar memenuhi kamar Axel. Air yang masih menetes dari rambut hitam lebat sampai perut lelaki itu semakin membuat Axel terlihat seksi dan hot bersamaan.

Mata Axel menggerling melihat sosok perempuan yang ia cari. Gadis galau itu ternyata sedang menonton drakor di layar laptop. Entah memang film nya yang sedih atau memang Asha nya yang sedang galau sampai sangat menghayati, membuat gadis itu terlihat menangis.

Sebenarnya apa yang ada di fikiran Axel sehingga lelaki itu bisa menyukai gadis modelan Asha?

Cantik? iya. Tapi 'kan di luaran sana masih banyak orang yang lebih dari Asha.

Anggun? Asha sepertinya jauh dari kata itu. Buktinya, kini gadis itu tengah tidur tengkurap di atas kasur king sizenya dengan kedua kaki yang di angkat ke atas. Benar-benar tidak mencerminkan gadis anggun sama sekali.

Pemalu? Axel ingin tertawa mendengarnya. Asha ini jauh dari kata pemalu, bahkan mungkin yang ada hanya gadis itu yang malu-maluin.

Lemah lembut? Tidak, Asha bukan gadis menye seperti itu. Gadis itu cerewet, bahkan sangat cerewet. Ah, dan jangan lupakan dia gadis yang sangat galak. Kesimpulannya, jika gadis itu di ganggu apalagi saat badmood, maka Asha tak segan mengeluarkan jurus senggol bacok andalannya.

Tapi, itulah yang membuat Axel menyukai Asha. Sifat gadis itu tidak di miliki oleh orang lain. Asha dan perempuan di sana berbeda, bahkan sangat jauh berbeda. Contohnya dengan Kiran. Kiran adalah sosok pemalu yang akan selalu menundukkan kepalanya dan berbicara lemah lembut saat bersamanya. Sedangkan Asha, gadis itu akan selalu mengangkat dagu nya bahkan tak segan menatapnya tajam dan mengeluarkan kata-kata pedas untuknya. Luar biasa, bukan?

Yang terpenting, Axel mencintai Asha dengan tulus. Lelaki itu tidak melihat kekurangan maupun kelebihan Asha, cinta Axel murni dari hatinya.

Kalau saja pernikahan mamanya dan papa Asha tidak jadi, Axel pasti sekarang sudah menjadikan Asha sebagai kekasihnya atau mungkin istrinya. Ah, membayangkannya saja sudah membuat Axel gila.

Perasaan kecewa dan juga penyesalan terus menggerogoti hati Axel bahkan sampai saat ini. Axel sebenarnya masih tidak terima bahwa sekarang Asha sudah menjadi adiknya. Fakta bahwa Asha adalah bagian dari keluarganya dan tidak bisa ia miliki seutuhnya membuat dirinya frustasi.

Axel menyesal, sangat menyesal. Ia selalu menyalahkan dirinya. Andai saja, Axel tidak telat untuk menyatakan cintanya. Andai saja, Axel lebih berani mendekati Asha. Andai saja, ini semua tidak terjadi. Dan andai-andai lainnya terus saja bersarang di fikiran lelaki itu.

Axel sebenarnya sudah mencintai Asha sebelum gadis itu mengenalnya. Awalnya, Axel hanya memandangi Asha dark kejauhan, karena Axel tahu dirinya sudah di dahului oleh Daniel.

Jika kalian bertanya sejak kapan Axel mencintai Asha? Jawabannya adalah sejak gadis itu tampil memukau di acara show bakat sekolahan tahun lalu. Sederhana memang, Axel yang dulu melihat penampilan Asha yang sangat menarik perhatian, membuatnya diam-diam menyukai gadis itu di pandangan pertama.

Axel saat itu sedang duduk di kelas XI, dan Asha masih kelas X. Axel ingin mendekati Asha, namun sifat ragu dan takut di tolak tiba-tiba terlintas fikirannya hingga membuat dirinya tidak berani dan menjadi pecundang.

Axel dari situ hanya memperhatikan Asha, selalu melihat gerak-gerik yang gadis itu lakukan. Katakan bahwa Axel pecundang dan bodoh karena tidak mendekati Asha dari dulu dan malah di dahului oleh Daniel. Tapi memang itu kenyataannya. Ia cukup takut untuk menembak Asha.

ABANG TIRI KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang