𝔹𝔸𝔹 𝟟(tamu sialan)

4.4K 82 6
                                    

Krena udah mencapai target, jadi aku up!
Alesan yang lain, kalo gak up juga, berarti aku sibuk atau gak buka HP😉.
♧ Panggil nul♧

"Astaga!" pekik Asha kaget ketika merasakan tangan kekar melilit pinggangnya. Gadis itu menatap sang pelaku tajam. Sedangkan Axel, pelaku itu hanya menatap Asha dengan raut wajah santai seolah terjadi apa-apa.

 Sedangkan Axel, pelaku itu hanya menatap Asha dengan raut wajah santai seolah terjadi apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lepasin, Xel." Asha berusaha melepaskan tangan Axel dari pinggangnya namun sepertinya lelaki itu tidak peduli.

"Bikin apa?" tanya Axel tak menghiraukan wajah merah padam milik Asha,

"Tadinya mau bikin kentang goreng, tapi makan daging Axelino Dewa Adelline kayak nya enak," tekannya dengan perasaan dongkol.

Axel terkekeh mendengar itu, "mau cosplay jadi kanibal, hm?"

"Harus. Biar bisa musnahin cowok mesum kayak lo," Asha tersenyum smirk setelahnya.

Axel tertawa mendengar itu. Ia lantas melepaskan tangannya. Bukan, bukan karena takut, tapi karena kasihan melihat wajah milik Asha yang tertekan.

"Ngapain ke sini?" ulang Asha menatap kesal Axel,

"Emang gak boleh?" tanya lelaki itu polos.

Asha yang mendengar nya pun geram sendiri, "ya lo mikir aja! Kalo lo ke sini, terus di sana Kiran sama siapa, bodoh?" umpat Asha kesal yang langsung mendapat tabokan di bibir dari tangan Axel, "mulutnya.."

Asha tidak mempedulikan ucapan Axel. Gadis itu lantas melanjutkan kegiatannya memotong kentang yang membentuk panjang menjadi beberapa biji lalu memasukkannya ke wajan yang penuh minyak panas.

"Kenapa ke sini?" tanya Asha untuk yang kedua kalinya,

Wajah Axel menjadi sangat keruh, "kuping gue pengang terus ngedengerin suara Kiran. Padahal gak enak di denger, mana mulutnya bau neraka," adunya di balas kekehan oleh Asha. Kiran aja cerewet Axel tidak suka, bagaimana dengan dirinya?

"Lo mau minum apa?" tanya Asha tanpa menatap Axel. Gadis itu sedang sibuk membuat saos tomat.

"Susu," ujar Axel.

Sebelum Asha mengangguk, lelaki itu kembali melanjutkan ucapannya membuat Asha menatap lelaki itu nyalang, "tapi susu murni, asli dari pegunungannya," ujar Axel sembari menatap dada Asha sambil menjilat bibirnya.

Asha yang tak tahan pun menyodorkan pisau ke arah Axel, "pergi, sebelum gue mutilasi," ujarnya penuh dengan nada bak psikopat.

"Kalo gue lo bunuh, terus siapa yang bakal cium, hisep, sama gig--" Asha terlebih dahulu menabok bibir Axel menggunakan spatula yang sedang ia pegang. Asha heran dengan jalan fikiran lelaki itu, mengapa yang keluar dari mulutnya hanya kata-kata kotor saja? Atau memang, otak nya sudah tercemar dahulu.

"Kok di tabok pake spatula sih? Gak sama yang itu aja?" Axel menunjuk bibir Asha menggunakan lidanya yang sengaja ia julurkan membuat Asha semakin yakin ingin menggorok dan memanipulasi, mencincang bibir Axel sampai lelaki itu tidak bisa berkata kotor lagi.

ABANG TIRI KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang