Part 5 [ Pernikahan ]

2.2K 109 27
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, dan ada beberapa tamu yang diundang untuk mengikuti acara ini sudah pada berdatangan untuk melihat acara yang sakral ini

" Ma, bagaimana putri kita sudah siap belum? " tanya adi kepada istrinya

" sudah pa, memang calon mempelai prianya sudah datang, pa? " tanya nilam balik. Hatinya sangat deg-degan dengan pernikahan anaknya

" itu mereka sudah datang " ujar adi tersenyum melihat kedatangan mobil mempelai prianya

" jeng, Nilam! " panggil sindi kepada calon besannya itu, dan menghampirinya dengan senyum yang menghiasi bibirnya

" iya, jeng sindi. Oh iya apa kita sudah bisa melangsungkan pernikahannya, soalnya takut keburu siang " ucap sindi yang sudah melihat calon menantunya sudah duduk di meja akad

" Tentu, bisa dong . Oh iya dimana anakmu? " tanya sindi dengan mata yang mencari keberadaan mempelai wanita

" Ma, pa gawatttt " ucap salma dengan nafas yang terengah-engah dan wajah yang panik

" Ada apa nak, kenapa nafasmu seperti dikejar setan dan wajahmu yang terlihat panik seperti itu , bukannya kamu sedang menemani kakakmu di kamar " ujar nilam dengan kening mengkerut melihat keadaan putrinya seperti orangyang sedang kesetanan

" Ma, pa kak karin " ucap salma masih dengan nafas yang terengah-engah

" kenapa dengan karin, coba kamu tarik nafas dulu setelah itu baru ngomong" ujar nilam

" kak karin kabur ma, kak karin gak ada dikamarnya " jawab salma dengan nafas yang masih memburu

" Apa! Karin kabur " pekik ketiganya. Adi, nilam dan sindi sontak terkejut mendengar ucapan gadis itu. Suara mereka membuat para tamu lainnya menatap ke arah mereka berempat

   Dengan segera nilam ke kamar putrinya itu, dan di ikuti langsung oleh yang lainnya

Ya ampun ternyata benar pa karin kabur , kenapa karin pakai kabur segala, pa " cercah nilam yang syok dengan kejadian ini

  Apalagi sindi, ia memegang dadanya yang begitu syok dan terkejut , ia hampir pingsan namun tangan suaminya yang begitu sigap langsung menangkap tubuh istrinya itu

" pa gimana ini, calon menantu kita kabur " Lirih sindi menatap suaminya, rasanya pupus harapan ia yang ingin memiliki menantu

Roy, menghembuskan nafas panjang, ia memang sangat terkejut dan begitu syok namun apa boleh buat ia tidak tau harus mengatakan apa lagi

" pak Adi, semua para tamu sudah berdatangan dan mana mungkin kita akan membatalkan pernikahan ini. Itu akan membuat keluarga kita sangat malu, tidak ada harapan yang bisa kita buat selain menikahkan putri bapak yang kedua ini untuk melanjutkan pernikahan ini! " jelas Roy dengan menatap mereka satu persatu

Salma seketika melemas seluruh badanya, ia bertambah syok ketika mendengar, bahwa dirinya yang akan menggantikan posisi kakaknya untuk menikah

" Tapi putri kami masih " ucap nilam terpotong

" jeng Nilam, kami mohon. ini juga buat menutupi keluarga kita agar tidak malu dengan tamu yang sudah datang! " pinta Sindi dengan memelas. Walaupun hatinya kecewa dengan tindakan putri pertama dari keluarga ini namun ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menikahkan putranya dengan putri kedua keluarga ini

Adi dan Maya saling melempar pandangan, kemudian menatap putri mereka yang terdiam   mematung

" Ma, pa bagaimana dengan sekolah, salma? " tanya salma dengan sekujur tubuh dingin membayangkan ia akan segera menikah

" Salma, kita tidak ada waktu lagi untuk membahasnya, setelah pernikahan ini selesai kita akan membicarakan kembali masalah ini ya, Nak " ucap Nilam sebisa mungkin untuk menyerahkan putrinya ini untuk menikah

PERJODOHAN BERAKHIR BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang