bab 11

494 24 1
                                    

yap kalian pasti sudah bisa menebaknya kalfa tertabrak oleh truk membuat kalfa terpental beberapa meter dan mengeluarkan darah sanggat banyak

''sial apa aku akan mati lagi he he'' ucapnya dengan terkekeh pelan menatap langit yang biru di hari cerah ini

''kalfa lo harus bertahan kalfa'' ucap zayn dengan tangis yang dia tahan

''gw akan teepon ambulanc'' rio menelpon ambulanc zayn menopak kepala kalfa

''gw... ngan...tuk za...yn'' ucap kalfa dengan terbata-bata

''gak lo gk boleh tidur kalfa hiks maafin gw hikss kalfa'' kini tangisan zayn tak bisa di bendung lagi air mata membasahi pipinya

''rio cepat hiks'' zayn melihat rio dengan tangisnya lalu ke kalfa rio dengan cepat menelpon ambulanc

''bentar lagi ambulancnya ampai lo harus kuat kalfa'' ucap rio dengan melihat kalfa yang sudah bertumpahan darah

''ta....pi...gw....ngan....tuk'' ucap kalfa dengan terbata-bata memandang rio

''gk gw yakin lo kuat'' ucap rio dengan meyakinkan kalfa

seketika mata kalfa mulai berat dan menutup membuat rio dan zayn terkejut juga sedih

''kalfa......kal.....fa....'' kini kesadaran kalfa telah hilang membuat zayn dan rio semakin khawatir

Dan ambulance datang dengan pas, Rio mengangkat kalfa ke atas brankar yang ada di mobil ambulans itu

Dan mobil ambulan berjalan menuju rumah sakit dengan cepat karena ini keadaan darurat

Setelah sampai Rio dan Zayn membantu sang suster menurunkan brankar yang terdapat kalfa yang terbaring lemas

Mereka mendorong brankar itu menuju ruangan UGD saat sudah sampai salah satu suster menghentikan Rio dan Zayn

Dengan tangan kanan yang terangkat ke atas menghentikan pergerakan Zayn dan Rio

"Mohon maaf anda hanya boleh sampai sini" ucap sang suster lalu menutup pintu ruangan itu

Zayn yang melihat pintu ruangan itu mengeluarkan air mata "kalfa Lo harus selama hiks" ucap Zayn mendekat dan memegang pintu UGD itu

Rio yang melihat Zayn seperti itu hanya bisa menenangkan Zayn dari tangisnya

"Tenang kalfa pasti selamat" ucap Rio lalu memeluk Zayn dari belakang sembari menenangkan Zayn yang menangis itu

''i-iya'' ucap sesegukan zayn lalu mereka berdua duduk di kursi tunggu yang ada di sana

''apa kita kasih tau keluarga kalfa'' ucap zayn melihat rio yang juga menatap dia

''kita harus memberi tahu mereka'' ucap rio dengan rela gak rerla dia menelpon keluarga kalfa

dia mengambil benda pipih yang di mana layarnya pecah dan ada gambar kalfa yap itu hp kalfa yang rio ambil saat sebelim ke sini

dia mencari nomor milik daddy kalfa di sana hanya tertera nama ''pak tua'' sedikit tercengang saat melihat nama itu

rio memencit nomor itu lalu mengarahkan di telinganya.......... lalu gak lama ada suara dari sebrang sana

-___-___-___-___-

''maaf om ini saya rio teman kalfa''

-___-___-___-___-

''lebih baik om ke rumah sakit''

-___-___-___-___-

''nanti saya jelaskan dan bawa anak-anak anda ke rumah sakit ****** ''

-___-___-___-___-

''baik saya tunggu''

BIB.....

kini telpon itu mati rio menurunkan hpnya dan memandang lekat logskrin hp kalfa dengan tatapan sedih

zayn melihat rio dengan wajah sedihnya dan juga air mata yang mengalir

''gimana apa mereka mau ke sini'' ucap zayn dia takut kalo keluarga dari kalfa tak akan mau ke sini

''mereka akan ke sini'' ucap rio lalu mengusak rambut zayn dengan tersenyum

kini beberapa saat berlalu kaynard dan tiga anaknya yan ikut di belaangnya mereka berjalan dengan panik

kini mereka telah sampai di depan ugd dan melihat zayn dan rio duduk di kursi tunggu

''kenapa bisa kalfa bisa masuk rumah sakit'' ucap kaynard melihat mereka berdua mereka berdua hanya melempar pandangan

lalu rio mengangkat kepalanya melihat wiliam ''tanya pada anak sialan mu ini'' ucap rio melihat william dengan wajah kesalnya

''apa'' tanya william menatap rio dengan datar rio yang mendengar kata dari william kesal dia berdiri lalu

menggenggam kera baju william dengan marah ''kalo lo gak ngelarang kalfa dan gak ngomong seperti itu, kalfa gak akan berada di disini''

marah rio menatap tajam wajah william ''apa maksud lo'' ucap nikolas dia melepas genggaman tangan rio dari baju william

''lo nanya kenapa hah, kalo bukan dia datang dan membentak kalfa, kalfa gak akan berada di sini'' lanjut rio lalu duduk di samping zayn dan meenangkan zayn

''apa'' kaget mereka menatap william dengan terkejut

''apa sebenarnya telah terjadi?'' tanya kaynard ke willim, william terdiam sebentar lalu menghadap kaynar dan menceritakan semua yang terjadi

PLAKKK....

satu tamparan lolos di pipi william sangking kerasnya tamparan itu membuat william tertoleh dan mengeluarkan darah di sudut bibir william

''dasar bodoh daddy berusaha agar dia tak membenci daddy tapi apa yang kau buat'' keal kaynard  memandang wajah william

''maaf'' hanya kata itu yang bisa di keluarkan oleh william dia menunduk tak berani mengeluarkan kata-katanya

perhatian mereka teralihkan karena seseorang membuka pintu

KLIKKK.....

''maaf apa ada keluarga pasian'' tanya sang dokter ke mereka

'' saya daddynya dok'' wiliam medekat ke hadapan dokter

''gimana anak saya dok, apa dia baik-baik saja'' lanjut kaynard

''hahh.... sebelumnya saya minta maaf...'' gantung sang dokter ''kalo anak bapak''

''anak saya kenapa dok'' ucap kaynard mereka sudah tak sabar dengan berita ini

''anak bapak mengalami koma dan masa keritis'' ucap sang dokter ke mereka semua

DEG....

seperti terhantam kenyataan mereka kaget dengan pernyataan sang dokter

''apa'' ucap kaynard serasa kakinya lemas dan tak bisa menampung bandanya lagi kaynard terjatuh ke lantai

''daddy'' ucap mereka bertiga dan membantu sang daddy duduk di kursi tunggu di sana

''ini salah ku karena tak menjaga dia'' sesal kaynard dengan memegang dan menjambak rambutnya sendiri

mereka bertiga melihat itu hanya menatap senduh sang daddy mereka tak bisa berkata-kata lagi

''ini salah william kalo saja aku tak memarahinya'' ucap william dengan senduh

''rio kalfa rio hikss kalfa'' tangis zayn di pelukan rio dia memegang erat baju rio

''tenang zayn kalfa bakalan baik-baik aja kok'' ucap rio menenangkan zay di pelukannya da mengusak punggung zayn dengan lembut

''apa kami boleh melihat pasian dok'' taya rio ke dokter itu da dapat anggukan

''kalian bisa melihat pasien saat pasian di pindahkan ke ruaga-'' potong dokter itu karena ada yang memotong ucapannya

''VVIP'' ucap kaynard ke dokter itu dan dapat angguka dari sang dokter

''baiklah saya permisi dulu'' ucap dokter itu ke mereka dan pergi dari sana

BERSAMBUNG...........

^KALFA^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang