Jogja, 15 Februari 2022
08.05Malam di Jogja yang sangat terlihat sempurna di mata gadis yang sedang melihatnya tanpa melepas pandangan sedikitpun. Disana, terlihat bulan dan bintang sedang beradu keindahan diatas langit yang membuat gadis itu sangat menyukai bulan dan bintang. Pandangan gadis itu tidak luput dari malam hari ini, sangat indah dan tentunya sangat damai.
Rasanya tidak serasi jika tidak ada yang menemani malamnya kali ini. Cemilan yang harusnya ia makan sambil melihat objek favoritnya tapi harus ada kendala saat tidak ada makanan yang memasuki mulutnya sama sekali.
Ini semua dikarenakan Ibu-Nya yang lupa membeli dan para sepupunya seenak jidat mengambil makanan milik gadis cantik itu. Ia tidak boleh marah pada mareka semua sebab Ibunya berkata nggak boleh marah, sayang. Mareka sepupu kamu, kamu nggak boleh pelit sama sepupu sendiri berbagi apa yang kamu punya Ibu sudah bangga sama kamu, Nak.
Gadis itu tidak marah. Ia hanya merasa kesal saat melihat para sepupunya mengambil makanan kesukaannya dan kekesalannya bertambah saat melihat isi kulkas cemilan miliknya bersih tidak bersisa sama sekali dan berakhir ia ada di balkon kamarnya menyendiri.
Karena waktu belum terlalu larut malam dan jalanan yang masih ramai, gadis itu segera bersiap untuk pergi keluar membeli berbagai cemilan lagi.
Setelah siap dengan baju berwarna hitam dengan model crop dipadukan dengan celana loose pants berwarna coklat. Ia berniat untuk pergi membeli cemilan yang tadi para sepupunya habiskan. Mengingatnya lagi membuat kekesalan gadis cantik itu kembali.
Mengambil dompet di atas nakas dan melempar handphonenya asal. Ia memang jarang sekali membawa handphone jika sedang pergi membeli sesuatu maka dari itu Ayah dan Ibu-Nya terkadang khawatir dengan anak perempuannya.
Memangnya orang tua mana yang tidak khawatir saat anak gadisnya keluar dan tidak mengabarinya melalui pesan. Itu yang Ibu dan Ayah-Nya tidak suka dari gadis cantik itu. Bukan tanpa alasan, gadis itu memiliki banyak teman bergaul membuat orang tuanya harus selalu waspada.
Mareka tidak ingin terlalu mengekang pergaulan anaknya. Cukup pantau dari jauh itu yang dilakukan oleh Ayah dari gadis cantik itu. Ia tidak mau anaknya nanti menganggap kasih sayang dirinya itu berlebihan seperti di luaran sana yang terjadi pada beberapa keluarga. Ayah-Nya menghindari konflik itu.
Ia segera menuruni tangga satu persatu dan melihat sekelilingnya yang sudah tidak ada orang. Mungkin para sepupunya sudah tidak ada di rumahnya bahkan mareka tidak berpamitan sama sekali dengannya? Ini sungguh sangat menguras emosinya.
Ayah dan Ibu-nya pergi keluar kota untuk melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan lainnya. Ayah-Nya menyuruh para sepupunya untuk menjaga dirinya di saat sang Ayah tidak bisa memantau. Pasti ada urusan mendadak yang membuat para sepupunya pergi sangat cepat biasanya setelah memastikan dirinya terlelap dulu baru mareka pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldi's Struggle Love
Teen FictionHanya sebuah kisah yang mengatakan adanya ketidakmungkinan untuk mareka bersama. Alvrieta Aldara Maheswara yang sedang mengejar sebuah bintang di sekolah SMA Budi Luhur Nasional yang sang bintang saja tidak menoleh sedikitpun padanya, Agra Malik Ra...