JOGGING WITH IRGA

5 1 0
                                    

Terkadang semesta menitipkan yang terbaik bukan untuk selamanya tapi belajar untuk menghargai apa itu cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang semesta menitipkan yang terbaik bukan untuk selamanya tapi belajar untuk menghargai apa itu cinta

••••

Pagi yang cerah dengan kicauan burung bersenandung merdu. Alarm yang sudah dari tadi menghiasi pagi kala itu masih sering berdering karena gadis dibalik selimut tebal itu enggan untuk membuka mata walau hanya melihat sinar matahari yang sudah terbilang terik.

Gedoran pintu dari luar yang tak kunjung usai dari satu jam yang lalu tetapi gadis itu juga tetap enggan membuka matanya. Entah sampai kapan ia harus seperti itu mungkin sampai seorang gadis di dalam sana terbangun dari tidur panjangnya.

"PII BANGUN GA LO UDAH SIANG ANJIR!"

Berapa kali ia juga membuka knop pintu tapi percuma karena dikunci dari dalam. Seakan ini sudah direncanakan oleh sang empu agar tidurnya tidak terusik sama sekali.

"Nggak cape, Ga, bangunin Api terus? Dia memang susah dibangunin. Ibu-nya aja sampe ngomel kalau bangunin dia." Ucap Maheswara—Ayah dari Alvrieta.

Api adalah nama panggilan khusus dirumah dan nama lengkap gadis itu adalah Alvrieta Aldara Maheswara. Gadis cantik dengan rambut panjang diatas pinggang, bulu mata yang lentik dan tebal, hidung mancung dan bibir tipis serta kulit sawo matang. Alvrieta punya daya tarik sendiri untuk memikat kaum adam mendekat padanya. Tapi gadis itu memilih untuk tidak menghiraukannya.

"Ini juga demi kebaikan Api, Yah. Biar sehat."

Hari ini memanglah hari minggu yang harusnya kaum rebahan masih tidur dijam ini. Tapi Alvrieta harus dibangunkan oleh sepupunya untuk berolahraga pagi. Itulah rutinitas minggu pagi yang Alvrieta benci tapi diharuskan.

Irga bukanlah orang yang sabar maka ia mendobrak pintu itu tidak peduli apa yang akan terjadi dengan pintu tersebut pastinya setelah Maheswara pergi. Beberapa kali Irga dobrak tidak ada yang berubah sampai dobrakan keempat akhirnya pintu itu terbuka tetapi sepertinya engsel pintu itu rusak sedikit yang harus diperbaiki nantinya.

Setelah pintu terbuka Irga menghela napas berat seperti banyak pikiran yang bersarang sekarang entah itu lelah atau frustasi. Kamar anak gadis yang harusnya terlihat rapi, bersih dan wangi sekarang terlihat seperti gudang. Piring kotor yang sepertinya bekas makanan, banyak bungkus jajanan berserakan serta susu kotak dan gelas plastik minuman es jeruk kesukaan gadis itu.

Bisa dipastikan jika Alvrieta semalam tidak tidur hingga larut. Terpantau laptop yang masih menampil drama korea pilihan gadis itu. Jika sudah begini siapa yang mau disalahkan? Alvrieta yang tidak mau disalahkan dan Irga yang tidak mengetahui apa-apa.

Irga lalu menghampiri kasur yang ada putri tidur didalam selimut tebal itu. Hal yang paling menyebalkan adalah mengeluarkan banyak suara di pagi hari. Irga berharap paginya sangat indah dengan mengelilingi banyak taman dan sedikit berolahraga tapi harapannya pupus begitu saja, bukan indah ini yang Irga harapkan.

Aldi's Struggle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang