0.3 together

94 13 2
                                    

Cerita ini mengandung unsur dewasa, kata kasar, adegan bxb, sesama jenis yang mungkin tidak nyaman bagi sebagian pembaca. Diharapkan kesadaran dan kebijaksanaannya. Jika memang tidak suka, dimohon untuk segera meninggalkan cerita ini demi kenyamanan bersama.

Tolong jangan kaitkan cerita ini dengan cerita asli boboiboy. Boboiboy adalah milik monsta, author hanya meminjam karakter saja.

"Boboiboy, bangun oi! Ini sudah siang, kamu mau terlambat?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boboiboy, bangun oi! Ini sudah siang, kamu mau terlambat?!"

Mata boboiboy melotot, ia segera melompat dari ranjangnya. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, masih berusaha mencerna keadaan sekitar yang terang benderang.

"Jam.. jam berapa sekarang?!" tanyanya pada [male name]

"Jam 8, cepat atau kamu akan terlambat!"

"Hah?! Jam 8?!" menyambar handuknya, boboiboy melesat ke kamar mandi mandi dan tak sampai semenit langsung keluar. Tak perlu mandi, cukup cuci muka dan gosok gigi saja. Soal bau atau tidaknya, tinggal pakaikan parfum.

"Seragam, mana seragamku??!" kelewat panik hingga otaknya melambat, boboiboy kebingungan mencari seragamnya yang tiba tiba saja gaib.

"Ini seragammu. Cepat pakai!" memberikan seragam pada boboiboy dengan panik, [male name] ikut bingung karena boboiboy bingung mencari barang barangnya entah itu kaos kaki, sabuk, tempat pensil atau buku pelajaran.

"Sudah?"

Boboiboy mengangguk, dia memakai topinya untuk menutupi rambut acak acakannya yang tidak tersisir.

Mereka berdua pun segera menuruni tangga dengan tergesa. Amato yang tengah menyiapkan sarapan, mengernyitkan dahi. Heran dengan anaknya yang tergesa menuruni tangga dengan wajah panik.

"Boboiboy kenapa---"

"Tidak sempat ayah, boboiboy sudah terlambat ini!"

"Eh tapi ini---"

"Sarapan di sekolah saja, boboiboy berangkat dulu!" menyalami ayahnya, boboiboy dengan secepat kilat berlari menuju sekolah menggunakan jalan alternatif yang tentu saja seperti simulasi ninja warrior "aduh gawat, kita sudah terlambat [male name]"

Mempercepat larinya, boboiboy memegang lututnya yang lemas ketika berhasil sampai di depan sekolah. Mengatur nafasnya yang serasa sisi seujung, boboiboy menatap sekolahnya yang sudah sepi. "aduh, terlambat. Bagaimana ini... "

"Lho, boboiboy?"

Seorang guru menghampiri boboiboy yang murung.

"Kenapa kamu ada di sini?"

"Buk, maafin saya buk!"

Guru itu terkejut ketika tiba tiba boboiboy meminta maaf padanya. Ia hendak membuka mulut untuk bertanya, namun boboiboy menyelanya. Begitu seterusnya, tiap kali ingin bertanya, boboiboy langsung menyela dengan kata maaf dan meminta jangan dihukum.

𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang