•5•

823 92 24
                                    

" aku yakin kamu pasti ada niatan buruk kan buat ngajak aku kesini?" Kamu duduk di sebuah bangku taman, ditemani kaiser di pinggir mu.

Alasan kamu ada disini Karna di geret paksa oleh kaiser selepas bel pulang sekolah berbunyi. Padahal kan niatnya pengen langsung pulang.

" Cielahh, suudzon mulu lu jadi orang" ucapnya, setelah itu kamu berdiri.

" Eh, mau kemana?" Tanya kaiser yang langsung ikut berdiri. Kamu menoleh kearahnya " apasih? Enggak kemana mana kok. Orang cuman mau beli susu aja" ucapmu.

" O-oh, gua anter mau?" Tanyanya, kamu kembali mendelik " tempat minuman susu sedeket itu, aku gak perlu di anter. Lagian, kamu kayak takut ku tinggal aja. Noh tas aku aja masih di situ." Ucapmu seraya menunjuk tas milikmu yang tersendiri rapih pada kursi taman.

Mata kaiser menoleh kearah tas hitam bergandul bunga tulip di ujungnya itu. " Ohh...yaudah Sono" usirnya.

Kamu memutar bola matamu sebelum meninggalkan kaiser di kursi taman, saat sampai di tempat minuman kamu memilih susu putih berkaleng. Dan membeli nya dua botol.

Kembali ke sisi kaiser, rupanya dia tengah melihat bagaimana pemandangan matahari yang mulai menghilang.

Puk!

Mendapat tepukan di pundaknya dia lantas menoleh dengan segera. " Apa?" Tanyanya menatap mu.

Kamu menyodorkan sebotol susu putih yang kamu beli pada kaiser, melihat susu putih kaiser membulatkan matanya.

" E-enggak, gua gamau susu putih" tolaknya, kamu mengernyit " kenapa?" Tanyamu.

Muka kaiser memerah, lantas dia mengalihkan pandangannya. " Gasuka" ungkapnya.

Mendengar itu sekelebat ide jahil muncul di otakmu, kali kali mengerjai kaiser balik tak Masalah kan? Itung itung balas dendam hehe.

Dengan muka yang memelas kamu kembali membuka pembicaraan " yah...padahal aku suka banget Ama cowok yang suka minum susu putih" ucapmu.

Mendengar itu kaiser melotot, tangan nya menggapai susu putih yang kamu sodorkan padanya.

" Si-sini buat gue aja, gue suka kok" ucapnya, melihat tingkah laku kaiser diam diam kamu tersenyum miring.

Lantas, kembali merebut susu putih itu. " Udah, kalo gak suka jangan di paksain. Kamu muntah baru tau rasa" ucapmu.

" Enggak! Gue emang suka kok, tadi itu cuman boongan!!" Elaknya, melihat sisi lucu kaiser kamu terkekeh.

Kaiser memerah, Sinar jingga  matahari yang menerpa wajahmu membuat kaiser tersipu. Apalagi mendengar kekehan merdu yang keluar dari bibir manismu.

Kamu menghentikan kekehan mu saat melihat wajah Kaiser yang memerah, " udah sini, aku tuker. Kamu mau apa?" Ucapmu sambil mengambil kembali botol susu tersebut.

" Emang bisa dituker? Lo belinya bukan di warung warung kan?" Tanyanya, matanya menatapmu intens. Membuat dirimu jadi salah tingkah.

" G-gak tau, udah lah siniin! Aku beliin lagi" ucapmu, namun kamu tersadar dengan sikapmu. Kenapa tiba tiba dirimu malah menjadi baik kepada kaiser? Bukannya kamu membencinya ya?.

Dengan paksa kamu merebut susu kaleng di tangan kaiser, lalu memasukkannya ke dalam tasmu.

Lalu dengan cepat kamu kembali menatap kaiser. " Kamu mau aku beliin apa?" Tanya mu.

Kaiser mengalihkan pandangan nya. " Terserah" mendengar jawaban dari kaiser, urat urat amarah mulai bermunculan.

Kamu menarik kerah seragam Pramuka kaiser. " Bilang yang bener, kamu mau apa?!!" Tanyamu dengan amarah.

𝙲𝚘𝚐𝚒𝚕 - 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang