Chapter 2

536 62 1
                                    

Beberapa keterangan lokasi seperti rumah, jalan, kantor, kedai dll itu hasil imajinasi ku, soalnya saya tidak tahu peta atau denah desa Konoha.

Hari yang ditunggu Naruto sudah tiba. Biasanya dia akan bermalas-malasan jika tidak ada misi, tapi pagi ini adalah pengecualian. Naruto datang ke kantor Hokage yang masih sepi, dia membuka ruangan Kakashi tapi masih kosong kemudian memutuskan untuk menunggu.

Beberapa menit berlalu, pintu terbuka dan terlihat Kakashi memasuki ruangan.

"Kakashi sensei, kenapa kau sangat lama? Aku menunggumu dari tadi."

Kakashi melangkah ke kursinya, "aku memang selalu masuk jam segini."

"Bukankah kita akan ke tempat Sasuke? Kenapa kau duduk-ttebayo?"

"Aku harus menunggu Ibiki lebih dulu."

Tak lama setelah kedatangan Ibiki, mereka menuju penjara bawah tanah tempat Sasuke ditahan. Ketika sampai di sana, suasananya sangat suram, gelap dan lembab. Terlihat Sasuke di dalam ruangan dengan tangan terikat dan mata tertutup, dia menoleh ketika mendengar suara langkah kaki.

"Yo... Sasuke"

"Oi... teme, kau terlihat menyedihkan disana"

Sasuke menyerngit, dia sangat mengenal suara itu. Itu adalah sahabat kuningnya. "Apa yang kau lakukan disini, dobe?"

"Tentu saja untuk menjemputmu. Kau harusnya terharu karena aku mau meluangkan waktu berhargaku untukmu"

"Tidak perlu basa basi, katakan saja intinya!"

Kakashi berdehem singkat. "Uchiha Sasuke. Atas nama Hokage, hari ini kau dinyatakan bebaskan dari hukumanmu.

Hening.

Sasuke terdiam mendengar hal tersebut. Setelah dua tahun mendekam di tempat ini akhirnya dia dibebaskan. Haruskah dia bersorak akan hal itu? Dia bahkan tidak tahu apa yang dirasakan saat ini, entah itu senang, sedih, terharu, semuanya terasa abu-abu.

Keadaannya akan tetap sama ketika dia keluar, tidak ada siapa-siapa yang akan menunggunya. Yah pengecualian untuk sahabat kuningnya itu, manusia naif yang selalu berlari kearahnya untuk menariknya dari kubangan hitam penuh kebencian.

Sasuke mungkin telah lepas dari dendam yang mengakar di hatinya, tapi setelah itu apa? Dia selalu merasakan kehampaan dan tidak punya tujuan apapun. Dia sudah menyerah pada takdir dan hanya melanjutkan hidup.

"Senang mendengarnya." Ucap Sasuke dengan nada datar andalannya.

"Hanya itu? Setidaknya bersemangatlah-ttebayo!"

"Ibiki, kau bisa melepasnya!" Kakashi menoleh kepada Ibiki. "Selamat datang kembali, Sasuke."

Kakashi berujar tulus pada muridnya. Sasuke hanya bergumam singkat. Seperti yang diharapkan dari muridnya yang satu ini.

"Kakashi-"

"Kau tidak perlu khawatir mengenai tempat tinggal, kami sudah menyiapkannya untukmu" mengerti apa yang dikhawatirkan oleh muridnya.

***

Naruto mengantar Sasuke menuju tempat tinggalnya sesuai alamat yang diberi Kakashi. Kakashi meminta Sasuke beristirahat untuk hari ini lalu berpesan agar menghadap di Kantor hokage esok hari. Banyak hal yang harus dibicarakan terkait rencana Sasuke setelah bebas.

Sasuke hanya diam menghiraukan Naruto yang terus berceloteh tiada henti. Matanya terasa sakit karena belum terbiasa dengan cahaya, itu hal yang wajar setelah dua tahun hidup dalam kegelapan tanpa melihat apapun.

Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang