Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.Wajib follow author dulu sebelum membaca, ya!storyzaaa
Selamat membaca semua!!!
•
•
•
•
•Tiba-tiba, Akira keluar dari kamar dan bergegas turun ke bawah.
"AYAH, BUNDA JAHAT SEMUA JAHAT!" teriak Akira. Suara teriakannya menggema di rumah, membuat Ayah dan Bundanya segera keluar, begitu juga Abizar yang penasaran.
"Ada apa, Akira?" tanya Bundanya dengan cemas.
"Bunda jahat! Hiks!" jawab Akira, air matanya mengalir deras.
"Kenapa sayang? Kamu kenapa?" tanya Ayahnya, mencoba memahami situasi.
"Ayah juga jahat! Kakak Bizar juga jahat!" Akira semakin menangis, merasa bingung dan kesal.
*****
Tak lama kemudian, Adnan datang, mengajak semua orang untuk duduk di ruang tamu, karena ia ingin menjelaskan semuanya.
Akira terlihat bingung, ia hanya terdiam dan terus menangis, tidak memperhatikan penjelasan Adnan yang ingin disampaikan.
"Anakku, bunda akan menjelaskan semuanya," ucap Bundanya, mengelus rambut Akira dengan lembut.
Namun, Akira tetap tidak merespons, ia terperangkap dalam emosi yang membalut didalam pikirannya.
"Ayah, Bunda bukan bermaksud jahat kepada kamu, tapi ini demi kebaikanmu. Sayang, Bunda ingin anak perempuan Bunda yang satu-satunya ini menikah dengan laki-laki sholeh, yang bisa menuntun Akira ke surga-Nya Allah. Yang mencintai Akira karena Allah, yang sayang kepada keluarga kita, yang berbakti kepada orangtuanya, dan yang selalu memuliakan wanita," jelas Bundanya dengan lembut, berusaha menenangkan Akira.
"Iya nak, Ayah dan Bunda tidak mungkin ridho jika anaknya menikah dengan laki-laki brengsek. Siapa di dunia ini orang tua yang setuju jika anaknya menikah dengan laki-laki brengsek?" lanjut Ayahnya, mengangguk setuju dengan penjelasan Istrinya.
"Dek, kakak ikut andil dalam perjodohan ini. Kakak tahu Adnan, kakak sudah temenan lima tahun. Walaupun kakak dan Adnan jarang banget ketemu karena waktu itu Adnan dan kakak sibuk kuliah, dan kebetulan Adnan kuliah di Al-Azhar, Kairo, Mesir," sambung Abizar, berusaha memberikan perspektif pada Akira.
"Aku... masih belum bisa menerima semua ini," ucap Akira, masih terisak.
"Jika kita memang sudah menikah, mana buku nikah kita, Mas?" tanya Akira pada Adnan, menatapnya dengan penuh harapan.
Adnan tertegun sejenak mendengar permintaan Akira. Ia menghela napas, kemudian bangkit untuk mengambil buku nikah mereka dari laci meja kecil di kamar. Tangannya sedikit bergetar saat meraih dokumen itu.
Dengan langkah hati-hati, ia kembali ke sisi Akira dan menyerahkan buku nikah tersebut kepadanya. "Ini, Akira. Lihatlah sendiri," ucap Adnan lembut.
Akira membuka buku nikah itu perlahan, matanya menelusuri setiap kata dan detail di dalamnya. Nama mereka tercetak jelas, lengkap dengan tanggal pernikahan mereka.
Dia berhenti di bagian tanda tangan dan menyentuh namanya sendiri, seolah mencoba mengingat sesuatu yang hilang dari ingatannya.
"Aarghh, beneran??? Secepat itu ya?" tanya Akira, masih terkejut dengan semua yang dia dengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet heart [revisi]
LosoweAkira, seorang gadis pemberani dari geng motor, hidup dalam kebebasan dan gemerlap jalanan. Di balik sikap kerasnya, ia adalah anak bungsu yang sangat disayangi orangtuanya-meski kasih sayang itu justru membuatnya semakin larut dalam pergaulan yang...