2

2 1 0
                                    

Di kelas XII IPS A, Raina menjembulkan kepalanya pada pintu kelas. Matanya mengitari seisi kelas guna mencari keberadaan Bumi. Namun, nihil laki laki itu tak ada di dalam.

"Kok gak ada"

"Apa dia udah ke kantin"

"Eh tapi bocah itu paling mager buat jalan, jadi gak mungkin. Lagian baru banget bel deh perasaan udah ilanh aja anaknya"

Otak Raina menerka nerka dimana kemungkinan Bumi berada (dihatinya sih pasti, wkwk) karna malas berfikir Raina memutuskan untuk bertanya pada seorang siswi yang baru saja hendak keluar kelas. "Eh Ran, Bumi kemana?" Siswi bernama Rani itu menghentikan langkahnya lalu menatap Raina, "Bumi?" Raina mengangguk

Gadis itu sempat terdiam sebentar "tadi sih kayanya dia keluar deh tapi gatau kemana" ujar Rani

"Kenapa gak lo telfon aja?" Sarannya

Iya juga ya kenapa Raina tak memikirkan hal itu.
"Oh iya juga, oke thanks Ran"

Rani mengangguk sebagai jawaban, gadis itu kembali melangkah berlalu dari hadapan Raina.

Raina merogoh saku rok abu abunya, mrngrluarkan ponsel darisana. Ia mengetikan sebuah pesan untuk Bumi.

Bum Bum

Bumi lo dimana?

/bumi send a pict

______________________

Tanpa menunggu lama, Bumi membalas pesan Raina. Dengan segera gadis itu melangkah menuju ke tempat Bumi berada.

Satu putung rokok terapit diantara jari jemari Bumi. Laki lakk itu menghirupnya lalu menghembuskannya perlahan. Pandagannya lurus ke depan entah sedang memikirkan apa.

Satu suara memecah lamunan Bumi, membuat kepala laki laki itu menoleh ke sumber suara
"Disini ternyata" ucap Raina

Mata gadis itu tertuju pada putung rokok di tangan Bumi, dengan segera ia mengambil putung rokok itu lalu membuangnya.

Hal itu membuat Bumi mrnatap Raina penuh sanksi.

"Gak usah nyari penyakit, kalau ada masalah tuh selesein bukan nambah masalah lain" ucap Raina namnum Bumi hanya diam tak mrnanggapi

Gadis itu mengambil duduk di samping Bumi
"Kenapa?" Tanya Raina dengan nada pelan.

Tapi lagi lagi Bumi hahya diam. Raina menyerah ia memilih diam juga.

Lima menit berlalu tanpa perbincangan apapun, sampai akhirnya Bumi membuka suara

"Lo ngapain sih peduli sama gue?"

Raina menoleh, alis gadis itu terangkat
"Lo nanya?"

"Lo bego apa gimana sih?"
"Gue suka sama lo Bumi! Masih kurang jelas kah?" Balas Raina

Laki laki itu tiba tiba berdiri, memandang Raina sebentar lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Hal itu membuat Raina menatap punggung Bumi kesal.
"Udah? Gue ditinggalin gitu aja? Anjir!" Gerutunya

Ting!!

Satu pesan masuk, Raina langsung melihat dari siapa pesan itu berasal. Raut wajah yang awalnya kesal mendadak hilang berganti dengan senyuman.
.

Bum Bum

Pulang sekolah gue tunggu di parkiran
Jangan lama.

______________
.

🍁🍁🍁

Hai hai, how about this chapter?
Sorry kalau pendek ya...
Biar kalian gak bosen juga bacanya, hehe.
Don't forget to leave your comment belong guys!
Happy reading!!!
See u next part^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Simplely LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang