Asmaraloka Adiwarna

M

Semua yang ada di cerita ini hanya fiktif belaka, karangan doang yaa, jangan libatin idol yang bersangkutan dalam cerita ini di rl, thank for ur attention, enjoy💛

.

.

.

.

Chapter sebelumnya...

"Pas tahun kedua gue kuliah disitu, gue denger rumor ada kasus mahasiswi bunuh diri dan nama dia ikut keseret, ada yang bilang kematian mahasiswi itu ada sangkut pautnya sama rayan, katanya rayan melecehkan si cewe sampe dia hamil, terus pacarnya si cewe ga terima, dan berakhirlah mereka baku hantam, rayan itu rumornya emang terkenal suka main cewe, kalo gasalah nama pacar cewe itu "Dimas" eh bentar gue cari beritanya dulu di base kampus,
gue sempet ss waktu itu bentar...

"Ini niihh nama lengkapnya "Dimas Abimanyu Atmajaya" kata Jean..

....

"Eh bentar-bentar Dimas Abimanyu Atmajaya?, kok namanya familiar gitu ya? Nama belakangnya juga sama kaya nama belakang keluarga elo kan wil, Lo kenal ga?

"Kenal.." ucap wilona sambil melamun, dengan sorot mata tak terbaca.

"Siapa?" Tanya jean penasaran

"Itu mas dimas, kakak sulung gue, dia udah ga ada sejak 5 tahun yang lalu" jelas Wilona masih diposisi yang sama

Jean pun terdiam kaget sebelum kembali bicara.

"Loh ini mas dimas?? Pekik Jean terkejut "Kok gue ga ngeh ya.. ''
"eh sorry will" kata Jean ga enak

"Gapapaa.. wajar kok kalo elo gatau" ujar wilona sambil tersenyum

Jean selama ini tinggal di jepang bersama keluarganya sejak dia masih umur 4 tahun dikarenakan ayahnya bekerja di KBRI jepang, baru dipindah tugaskan ke indonesia 2 tahun yang lalu, Karena itu jean tidak terlalu mengenali dimas, sebenarnya tau tapi udah lupa mungkin. Apalagi orang tuanya tidak pernah menyinggung tentang sosok dimas.

***

Wilona saat ini sudah sampai dirumah, setibanya dirumah ia langsung mengunci diri dikamar, Harsa yang melihat adiknya seperti itu berpikiran mungkin Wilona ngambek gara-gara ia sering meninggalkan Wilona tadi, padahal tidak seperti itu.

Saat ini Wilona masih kepikiran perkataan Jean tadi, ia yakin sekali orang yang disebut oleh Jean adalah kakak sulungnya, ia jadi berpikiran yang tidak-tidak, Wilona ini tipe-tipe orang yang mudah banget overthinking, ia jadi mikir apakah kematian kakaknya berkaitan dengan peristiwa yang diceritakan oleh Jean, dan rayan? Ia tidak menyangka rayan ternyata pernah melakukan hal tidak yang berperikemanusiaan tersebut. Ada sedikit rasa tidak percaya sebenarnya. Padahal selama ini ia melihat sosok rayan adalah orang yang lumayan ramah walaupun sifatnya agak cuek dan tertutup. Kebetulan rayan anggota hima juga yang menjabat sebagai wakil ketua hima kampus ( himpunan mahasiswa ). Jadi ia rasa seperti tidak mungkin, tapi itulah kenyataannya setelah ia melihat base kampus di lima tahun yang lalu.

Wilona sendiri tidak tahu menahu tentang rumor itu, soalnya dia tidak main twit**r, selain itu dia juga ga terlalu update dengan rumor-rumor yang ada dikampus ataupun ngepoin base-base prodi lain di medsos, kasus itu juga terjadi di fakultas kedokteran, cukup jauh dari fakultas keguruan, jadi mana dia tau. Berhubung jean juga mahasiswa kedokteran jadi dia tau deh.

Ditengah-tengah lamunan wilona, tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, setelah ia tanyakan ternyata itu harsa. Lalu menyuruhnya masuk.

"Dek.. lo kenapa si? dari tadi ngurung diri terus, mas barusan masak nih, makan malem dulu yuk, Lo belum makan kan? Cuman Jajan doang tadi, nanti perut lo perih" bujuk Harsa