Cinta?

75 11 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

"Jika istri minim agama masih bisa dibimbing untuk menjadi paham agama, tetapi jika suami yang minim agama maka akan rusak seluruh kurikulum dalam rumah tangganya"
~Adnan Pratama Arzhad~

Selamat membaca semua!!!




Setelah Adnan menjelaskan tentang mahram Akira menanyakan pertanyaan yang Adnan belum jawab

"Mas ga lupa jawab pertanyaan Akira kan?" Tanyanya

"Oh ya, ngga dong"

"Jadii kamu bisa ke Semarang itu karena-" ucapan Adnan terpotong karena adzan isya sudah berkumandang

"Yah adzan kan mas" Rengek Akira

"Nanti mas lanjut setelah sholat isya ya"

"Janji ya mas" Lalu Akira memberi jari kelingking kepada Adnan

"Mas janji"

Setelah itu mereka sholat isya tetapi pada saat Akira mengambil air wudhu Adnan menyempatkan menelfon Abizar

"Assalamualaikum zar"

"Waalaikumussalam, ada apa lo. Satu rumah aja nelfon"

"Akira nanya ke gue kenapa dia bisa ke Semarang kan dia tinggal di Malang, tadi sore dia nanya gue ya gue jawab kalo dia rumahnya di Malang bukan Semarang"

"Ck, lo ini gimana sih"

"Gue harus jujur pada Akira"

"Lo mending jawab gini, orang tuamu ingin bersilahturahmi ke rumah Ayah kamu tidak berangkat bareng dengan keluargamu kamu berangkat bersama temanmu"

"Oke, makasi. Assalamualaikum"

"Dih iya waalaikumussalam"

tutttt....

"Mas? Kok pegang hp?"

"Ngga kok, mas hanya mengecek hp saja" bohong Adnan rasanya Adnan tidak ingin berbohong pada istrinya tapi demi Akira sembuh total

"Owala, ya udah sekarang mas ambil wudhu sana" Adnan langsung masuk ke kamar mandi dan wudhu

Lalu mereka sholat berjamaah selesai sholat tentu saja Akira menagih jawaban Adnan

"Ayok ceritain kenapa Akira bisa sampai Semarang" Rengeknya

"Jadi,orang tuamu ingin bersilahturahmi ke rumah Ayahku, karena ayahmu dan ayahku adalah sahabat lama. Kamu tidak berangkat bareng dengan keluargamu kamu berangkat bersama temanmu" jelas Adnan

"Kenapa aku berangkat bareng teman aku ya? Nama teman aku siapa mas?"

"Akiraa jangan bertanya terus sayang, mas bingung harus menjawab apa" Ingin rasanya Adnan teriak seperti itu

Lalu Akira coba mengigat ingatannya tetapi kepalanya malah sakit

"AARGH, SAKITTT" Teriak Akira

"Akira, tidak boleh dipaksa ya ingat kata dokter"

"Iya mas, Akira hanya mencoba tetapi Akira tidak mengigat kejadian itu" lirihnya

"Mas gatau kenapa kamu bisa bareng temanmu dan mas ga kenal nama temanmu Akira " jawab Adnan

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang