୭₊˚★ 𝓙𝓸 𝓙𝓪𝓱𝔂𝓾𝓷

1.9K 134 14
                                    

— - — - —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— - — - —

[Name], gadis bersurai hitam panjang itu sibuk misuh misuh sambil membawa buku didepannya, setumpuk buku yang banyak itu membuatnya susah melihat jalan.

Brukk!

"Aduh!!". [Name] terjatuh karena ditabrak seseorang didepannya sehingga buku buku itu berserakan di lantai.

"Ah..". Dengan panik lelaki berkacamata yang menabrak [name] itu langsung menolong gadis tersebut.

[Name] meringis sambil mengelus bokongnya, dia melihat lelaki itu dengan kesal.

"JAHYUNN!! Aku lagi bawain barang kepsek ini astaga!!". Kesal [name], dia cemberut.

Jahyun, lelaki berkacamata dengan paras tampan itu tersenyum singkat, dia mengambil buku yang berserakan itu dengan cepat.

[Name] dengan kesal memukul lengan jahyun kecil dan cemberut.

"Biar aku bantu bawa, maaf tadi menabrakmu, [name]". Senyum jahyun lalu memberikan setengah buku dari bawaannya.

[Name] membawa setengahnya dan menghela nafas dengan kesal. "Iya, yok".

Mereka membawa buku itu berdua menuju ruangan kepsek.

Jahyun diam diam tersenyum singkat dan menahan rona nya karena berada disamping gadis yang ia benar benar suka.

[Name] melihat ke sebelah, tepat melihat jahyun yang tanpa ekspresi, tetapi terlihat bahwa pipinya sedikit memerah.

"Jahyun, pokoknya ini salahmu ya". Cemberutnya.

Jahyun tersenyum singkat. "Iya".

→←

"[Nameeee]!!!". Panggil miyoung, gadis cantik sahabat [name] yang kini sudah tak ber-kacamata lagi.

[Name] dengan kaget melihat ke arah miyoung lalu tersenyum lebar. "MIYOUNGGG!!!".

Dengan terpaksa minwo, pacar miyoung, dan jahyun yang berada disebelah [name] itu menutup telinga mereka rapat rapat saat sang para gadis yang berteriak ditengah pelajaran olahraga ini.

[Name] dan miyoung saling berlari, lalu mereka berpelukan dengan erat.

[Name] tersenyum lebar dan miyoung yang tersenyum hangat.

Jahyun memegang hidungnya yang ternyata mengeluarkan darah. "Ah siall, wajah [name] terlalu manis, aku tidak tahan.."

"WOO JAHYUNN!! MUKA KAU KENAPA?!". Panik minwo dan mendekat ke jahyun, dia memegang bahu jahyun dengan erat.

"Aku tak apa apa..".

"Ada apa ini?". Tanya [name] yang datang dengan raut bingung, miyoung yang melihat dengan cemas ke arah jahyun.

"Jahyun.. Hidungmu berdarah lho, ke UKS aja". Khawatir miyoung, minwo mengangguk menyetujui pacarnya.

Jahyun bersweatdrop. "Aku tak apa..".

[Name] mengerutkan kening dengan kesal, dia mendekat dan berada didepan jahyun, lalu dia memegang tangan lelaki itu.

Jahyun kaget, sialnya darahnya terus keluar dengan sangat cepat.

[Name], miyoung, dan minwo sangat panik sekarang.

"Aduh! Kau kenapa sihh!!, guys aku anterin jahyun ke UKS dulu ya!". Dengan khawatir [name] menarik tangan jahyun menjauh dari lapangan menuju UKS.

→←

Brak!!

Keren, tapi tidak sopan.

[Name] mendobrak pintu UKS dengan tendangannya, dia langsung masuk menarik jahyun, dengan sigap gadis itu mendorong jahyun hingga jahyun terduduk di kasur UKS.

[Name] panik, dia langsung mencari tissue di sana. "INI KENAPA GADA PENJAGA UKS NYA SIH?!?".

Jahyun terdiam, termenung dan menatap sang crush yang panik mondar mandir.

Akhirnya [name] menemukan tissue, dia langsung bergegas mendekat ke jahyun lalu menempelkannya di kedua bolongan hidung jahyun yang berdarah semua.

"Jahyun, kau sakit ya sebenernya? Astaga mungkin kau tak perlu sekolah hari ini!!". Kesal [name].

Jahyun hanya diam, dia menatap muka [name] dengan intens.

Satu tangan jahyun terulur kebelakang pinggang [name], dengan cepat dia menarik [name] sehingga [name] terduduk di paha nya.

[Name] sungguh kaget, sangat kaget. "Apa yang?!". [Name] mengerutkan kening dengan kesal.

Jahyun tersenyum, dia mendongak dan mendekatkan wajahnya ke wajah sang crush.

[Name] merengut dan reflek memundurkan wajahnya seiring lelaki itu maju.

Jahyun cemberut. "Kenapa mundur?".

"Apanya yang mundur?!! Kau yang kenapa?!". Marah [name].

Jahyun tersenyum. "Jangan marah, kau terlihat sangat cantik jika marah".

"Hah..". Kaget [name], semakin merengut kesal.

"[Name].. Aku menyukaimu..". Bisik jahyun.

[Name] mengerutkan kening dengan bingung. "Hah?".

Jahyun mendekat, dia mencium pipi kanan [name] dengan lembut. "Aku menyukaimu..".

[Name] kaget kesekian kalinya, sedikit rona merah menjalar ke pipinya, dia mendorong bahu jahyun dengan reflek.

"Maaf jahyun.. Aku hanya menganggapmu sebagai teman..". Lirih [name], dia juga bingung dengan perasaan nya.

Jahyun tersenyum manis, dia sangat jarang menunjukkan senyumannya, terakhir senyumannya hanya untuk sang paman yang telah meninggal.

"Tak apa, aku akan membuatmu menyukaiku kembali.". Tulus jahyun, dia menyisir sehelai rambut [name] kebelakang telinga [name].

[Name] tersenyum canggung dan gugup.

"Baiklah..".

୭₊˚☆ 𝐖𝐢𝐧𝐝𝐛𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫 | ᴏɴᴇ-sʜᴏᴛTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang