030

3 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

30

Setahun telah berlalu

Pagi ini Jena terburu buru menuju butik miliknya bahkan ia tidak sempat sarapan bersama mama dan papanya, karena hari ini ia memiliki banyak urusan di kantornya.

" ma, pa Jena pergi dulu ya " ucapnya sambil mengambil roti selai yang sudah di sediakan oleh mamanya untuk nya. " aku pergi dulu cantik " ucap Jena pada Lina yang masih betah menutup matanya dalam dekapan mamanya.

Baru-baru ini Jena telah menyelesaikan kerja samanya terhadap pak wangga dengan hasil yang memuaskan sehingga membuatnya begitu banyak peluang untuk bekerja sama dengan perusahaan yang lain.

Begitu banyak perubahan dalam dirinya terutama dengan juan, saat ini Jena benar-benar telah melupakan cintanya pada juan setelah kepergian lani ia berjanji untuk melupakan semua nya tentang juan.

Jena senang karena ia sudah bebas dari penderitaan itu, bahkan sekarang Jena sudah menganggap juan sebagai kakak laki-laki nya.

Tidak ada lagi cinta dari hatinya, tidak ada lagi perasaan saat ia memandang wajah itu, tidak ada lagi detakan jantung ketika berada dekat dengan juan semuanya benar-benar menghilang Jena benar-benar begitu bahagia karena akhirnya ia bisa bebas dari itu semua.

Hubungan nya dengan ravin pun telah berlanjut Jena dan ravin memutuskan untuk menikah dan mereka merencanakan bulan depan mereka akan menikah.

Jena sadar jika ia sangat mencintai ravin hanya saja rasa cinta itu tertutup kala perasaan nya terhadap juan, namun sekarang cinta itu dapat ia rasakan ia begitu sangat mencintai ravin bahkan cintanya begitu besar terhadap cowok itu, Jena tidak mau kehilangan ravin ia mau selalu di samping ravin selamanya.

Malam ini Jena berada di kamar Lina bersama juan disana mereka menemani lina hingga tidur.

" lina cantik kan kak " ucapnya menatap lina dengan tatapan cinta " semoga ketika dia besar nanti dia memiliki sifat yang baik kayak kak lani " ucap Jena menyentuh lengan lina yang masih terlihat kecil.

" aku juga berharap gitu, semoga dia menjadi perempuan yang baik kamu janji bakalan terus bantu aku untuk didik lina biar jadi anak yang baik kan? " tanya juan memastikan karena ia ingin lina merasakan hidup bersama seorang ibu walaupun itu bersama Jena tapi juan berharap lina tidak kekurangan kasih sayang dari orangtuanya.

" kakak tenang aja kita bakalan besarin lina sama-sama walaupun nanti aku udah nikah aku akan tetap ada untuk lina " Jena menyakinkan juan dengan ucapannya yang ia pun menyakinkan itu akan terjadi.

" makasih ya jen, maaf kalau aku nyusahin kamu "

" enggak kakak gak nyusahin aku, malah aku senang bisa dekat terus sama lina " Jena tersenyum manis memandang wajah imut lina yang masih tertidur di dalam box nya.

" oh iya kamu gak jadi ketemuan sama ravin? " tanya juan saat ia ingat ketika jena mengatakan ia akan bertemu dengan ravin sore nanti.

" oh iya akun lupa, akun pergi dulu ya kak"

" iya jangan pulang malam malam, hati-hati di jalan "

" iya " ucap jena lalu pergi meninggalkan juan bersama Lina.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang