•|| BAB 3 ||•

0 0 0
                                    

Emeralda sudah siap memakai seragam rapi di depan sebuah cermin besar di kamarnya. Emeralda menggendong ranselnya, sedikit meringis dengan lukanya yang tergesek.

Cambukan semalam membekas lecet dan lebam di punggung emeralda. Bahkan untuk mengobati nya emeralda tidak bisa. Bagian punggung terlalu susah ia gapai.

Menangis semalaman dan besoknya harus masuk sekolah, rasanya emeralda lelah sekali. Tak mau berlama lama di rumah ini, emeralda segera berlalu keluar setelah menyiapkan sarapan untuk kedua, orang tua? Nya.

Skip, emeralda sampai di sekolah. Emeralda langsung mendudukkan diri di kursi saat sudah sampai di dalam kelas. Baru saja emeralda mengeluarkan buku catatan miliknya, sebuah buku di lempar kasar ke atas mejanya, bukan hanya satu.

Pelakunya tak lain adalah claretta dan angel, anak donatur sekolah yang kaya raya dan suka semena menang terhadap semua orang baik kakak kelas, seangkatan apalagi adik kelasnya.

"Kerjain tuh PR gw, lupa ngerjain soalnya," Kata claretta santai.

"Sekalian tuh sama PR gw, belom juga," Kata angel sambil mencengkram rambut emeralda.

"Kalian 'kan bisa kerjain sendiri?? Kalian pikir gw gak cape??" Ucap emeralda yang tengah memegangi tangan angel yang mencengkram rambutnya.

"Oh, lo ngelawan??" Angel mendekatkan bibirnya ke telinga emeralda, "luka kemaren udah sembuh ternyata, mau tambah??" Bisik angel.

"I-iya, gw kerjain."

"Bagus, gitu dong dari tadi." Angel menepuk kasar kepala emeralda sebelum berjalan ke kursinya kembali.

Dan mau tidak mau emeralda harus mengerjakan PR tiga buku, sebenarnya emeralda benar-benar kelelahan, tapi ia tidak mau kejadian hari senin lalu terulang.

"Gimana kalo emeralda ngeluh cape?"

Belum istirahat pun berbunyi, seluruh siswa siswi berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Di kelas, hanya tinggal emeralda dan dua gadis tadi.

Emeralda masih sibuk mengerjakan soal soal di buku catatan itu. Seolah tak puas melihat emeralda yang kesulitan, angel dan claretta menghampirinya dan menumpahkan tinta ke atas buku yang sedang emeralda isi.

"Ups, gak sengaja... " Emeralda menatap lelah keduanya, ia menghela nafas dalam.

"Angel, pliss.." Mohon emeralda lelah. Angel tertawa mengejek.

"Kesian banget sih," Ia mengambil dua bukunya dengan kasar, lalu berlalu pergi begitu saja.

Emeralda menunduk, dia serba salah disini. Pikirkan apa kesalahan emeralda yang membuat keduanya benci pada emeralda?

"Alda!! Ayok ke kantin! Bengong aja!" Teriak Rachel dan Amora dari luar kelas. Menghela nafas, emeralda berusaha tersenyum dan berjalan menghampiri kedua sahabatnya.

"Iya ayok, gak sabaran banget elah!"

                                ⋇⋆✦⋆⋇ 

"Jadi lo beneran mau vote Yuda?? Kalo gw sih kak radit ya, soalnya dia ganteng," Kata Amora membayangkan wajah kakak kelasnya itu.

"Radit teh radit, gak bosen apa??" Tanya emeralda.

"Het, lo juga Yuda teh Yuda! Bulol" Balas Amora yang berhasil membuat emeralda diam.

"Kalo gw sih Yuda, ya karena lebih meyakinkan aja sih menurut gw," Kata Rachel.

"Noh denger!" Emeralda menatap nyalang Amora.

"Dih, yaudah terserah gw dong," Amora tak Terima.

                                ⋇⋆✦⋆⋇ 

Emeralda mengumpulkan surat suara miliknya ke depan, disusul beberapa murid lain. Sekarang di lapangan sekolah, sedang mengadakan pemilihan waketos baru.

Voting akan diumumkan besok, setelah memberikan visi-visi mereka sebagai ketua OSIS, sekaranglah waktunya memberi voting.

Emeralda yang melihat Yuda sedang duduk di kursi pojok sana, menghampirinya sambil membawa sebuah botol air mineral.

"Kak yuda," Yang di panggil menengok ke arah emeralda lalu tersenyum semanis gula, eak.

"Iya, kenapa da??" Tanya Yuda ramah, emeralda memberikan botol air yang ia pegang.

"Ini, lo pasti aus 'kan abis acara tadi. Nih gw beliin minum, buat lo." Kata emeralda, yuda mengambil air itu lalu tersenyum.

"Makasih loh emeralda, udah repot-repot,"

"Gak papa kak yud, kalo gitu gw permisi ya."

"Iya, bye,"

"Bye," Setelah emeralda pergi, Yuda melunturkan senyumannya, sesaat seorang gadis menghampiri dirinya.

"Sayang... " Panggil gadis itu, Yuda kemudian tersenyum ke arahnya.

"Iya, apaa??" Ia pergi setelah membuang botol air itu ke tempat sampah.

                                ⋇⋆✦⋆⋇ 

"Alda, abis darimana aja lo? Dicariin juga," Tanya Amora yang langsung menarik emeralda masuk ke dalam kelas Amora. Padahal emeralda ingin balik ke kelasnya.

"Tadi itu gw ngasih air ke kak yuda," Jawab emeralda dengan rona merah di pipinya.

"Diterima enggak?? " Tanya Rachel penasaran.

"Diterima doang, seneng banget!"

"Ciee," Amora menggoyangkan tubuh emeralda.

"Udah tinggal tembak aja kata gw ge," Amora menyemangati.

"Mati doang anak orang,"

"Bukan gitu.. "

"Iya-iya canda,"

"Woy ada guru!" Mendengar itu emeralda langsung saja keluar dari kelas dan benar, ia melihat guru sedang berjalan dari arah yang berlawanan. Langsung saja emeralda kabur ke kelasnya.

                     𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭!!

EMERALDA AXELLOISS | Perubahan CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang