[10] Indirect Kiss

1.7K 251 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ini sudah cukup, Tuan Mikage!"

Bentakan dari Mochizuki Kanato sukses menarik perhatian orang-orang yang berada di dalam restoran. Meja yang berada di bagian pojok belakang tersebut sempat menjadi pusat perhatian selama beberapa saat. Namun, begitu menyadari siapa yang sedang marah, mereka tidak lagi terfokus ke arah sana karena sadar jika hal itu tidak sopan. Mereka akan berusaha mengabaikan perdebatan yang melibatkan dua keluarga kaya raya tersebut meskipun masih bisa mendengar apa yang dibicarakan.

Tidak ada satu pun yang meliput, semua merupakan orang yang tidak berasal dari keluarga sembarangan, dan sudah pasti memiliki kesopanan dan pola pikir yang baik.

Ichika menunduk dengan wajah merah yang menahan malu. Dia bukanlah wanita bodoh yang sama sekali tidak memahami kalimat yang dilontarkan pria di sebelahnya barusan. Dia tahu betul kalau itu merupakan hinaan yang sangat disengaja untuk mempermalukannya di hadapan banyak orang termasuk keluarganya sendiri.

Dia benar-benar ingin menangis karena terlalu malu dan merasa sangat direndahkan. Dalam tundukannya, wanita tersebut menggigit pelan bibir bawahnya untuk menahan perasaan campur aduk di dalam hati. Malu, kesal, sedih, dan marah bercampur menjadi satu. Kepalanya kemudian sedikit menoleh ke samping dalam keadaan tetap menunduk, dan di situ dia melihat kalau Mikage Reo sama sekali tidak terlihat menyesali ucapannya.

Lain halnya dengan kedua orang tuanya yang menahan malu, Reo justru mengubah posisi duduknya menjadi lebih santai seolah menikmati apa yang sudah dilakukan olehnya.

Pemilik hotel mewah tersebut baru saja mengeluarkan bentakan keras yang nyaris menggelegar karena emosinya tidak dapat ditahan lagi, itu berarti rencananya berhasil.

Dia tahu jika apa yang diucapkannya tadi sangat tidak sopan dan sangat menghina, tapi itulah tujuannya. Lagi pula, dia hanya mengatakan sebuah fakta di mana dada wanita bersurai kuning cerah tersebut memang kecil. Sebetulnya tidak sekecil itu, tapi di matanya sangat kecil. Dia tidak bermaksud mesum, tapi mengungkapkan fakta. Mungkin saja, setelah mendapat hinaan darinya, wanita tersebut akan melakukan operasi pemasangan implan payudara agar lebih kencang.

Tidak ada pria yang menolak wanita berpayudara besar. Sesuka apa pun mereka dengan payudara kecil, mereka tidak akan bisa menolak ukuran besar yang menggoda selama itu tidak berlebihan. Namun bagi Reo, siapa pun wanita itu, selama dia bukan wanita yang diinginkannya, maka hanya penolakan keras yang akan diberikan olehnya.

Sebagai orang yang sangat ingin perjodohan terjadi, ibu Reo berusaha menenangkan pria pemilik hotel tersebut. "T-Tuan, Mochizuki... kami mohon maaf atas——"

"Nyonya Mikage, batalkan saja perjodohan ini. Saya tidak ingin mendapat menantu kurang ajar seperti putra Anda!" Sang Istri, Mochizuki Koharu menyela dengan emosi yang sulit untuk ditahan sambil menunjuk pria yang dimaksud.

𝗕𝗔𝗗 𝗢𝗕𝗦𝗘𝗦𝗦𝗜𝗢𝗡 || 𝐌𝐢𝐤𝐚𝐠𝐞 𝐑𝐞𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang