02 | Meet Again

22 2 0
                                    

◎ Happy Reading ◎

02. Meet Again

Berjalan seorang diri di koridor yang dipenuhi siswa-siswi SMA Taruna Bangsa, Askala lantas menerima banyak sapaan malu-malu juga pujian terang-terangan dari setiap siswi yang ia lewati. Askala yang terkenal akan sikap cuek dengan wajah yang dari pabriknya sudah terkesan dingin, ya tentu semakin terlihat bodo amat.

Askala hanya akan bersikap lebih santai jika sudah berada di area skatepark. Bahkan ia tidak segan-segan menampilkan senyum tipis yang mampu membuat para gadis di sekitar berjingkat girang tak tertolong, sekalipun senyuman itu bukan ditujukan kepada mereka.

"Fris, Fris, ada Askala!" Seruan heboh dari gadis yang menggenakan bandana baby pink akhirnya membuat dua gadis disamping kanannya grasak-grusuk tak karuan.

"Mana?! Mana?!" heboh gadis berparas cantik dengan tumpukan make up yang melekat di wajahnya.

Mengikuti arah tunjuk temannya, ia lantas tersenyum sumringah. Laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan terlihat tak jauh dari posisi mereka. Gegas ia merapikan pakaian juga rambut panjang yang ia curly di bagian ujung.

"Penampilan gue?" tanya Frisly pada kedua antek-anteknya.

"Perfect," jawab keduanya kompak.

Frisly berdehem kecil. Dengan pasti ia melangkah mendekati Askala dengan mengambil arah yang berlawanan.

Semakin dekat dirinya dengan Askala, semakin lebar pula senyum di wajahnya.

"Pagi, Kala," sapa Frisly tepat saat Askala berada satu langkah di depannya.

Tanpa membalas maupun melirik, Askala justru melewati Frisly dan kedua temannya begitu saja.

Mendapati sikap Askala yang sedang dalam mode senggol bacok, Frisly pun rada sedikit takut. Tetapi itu tak melunturkan tekadnya untuk menaklukkan seorang Askala Nawasena.

Gegas ia mencegat langkah Askala sebelum semakin menjauh. "Eits, tunggu dulu."

Satu alis tebal milik Askala terangkat memandang gadis cantik dihadapannya dengan tatapan bertanya. Sungguh, ia tidak punya waktu untuk sekedar meladeni basa-basi dari gadis-gadis yang selalu mencari celah untuk tebar pesona di depannya. Askala tidak segabut itu.

"Mau kemana sih, Kal, buru-buru banget?"

"Urusannya sama lo?" Kalimat sarkas dari Askala yang mampu membuat bulu kuduk Frisly beserta kedua anteknya meremang tak terhindar.

Frisly memaksakan senyum di bibirnya yang justru terkesan kikuk. "Gue boleh ikut, gak?"

"Gak." Singkat, padat, dan begitu tegas penolakan yang Askala lontarkan.

Terpaksa Frisly mundur selangkah, memberi jalan untuk Askala yang terlihat tidak ingin di ganggu.

Sepeninggal Askala yang melanjutkan langkahnya menuju kantin utama, decakan kesal pun menguar dari bibir Frisly. "Ck! Kenapa sih Kala dingin banget kalo di sekolah?"

"Rasanya gak cuma di sekolah deh, Fris. Kala emang dingin ke semua cewek. Gue liat-liat di skatepark pun dia gak pernah nge-notice kita," sahut gadis berbandana baby pink. Yolan namanya.

"Ya, seenggaknya tatapan dia gak sedingin ini," balas Frisly mendengus kasar. Berjalan di tengah sambil bersedekap dada.

"Iya juga sih," gumam gadis berambut sebahu, Isabel. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Btw, gue denger-denger katanya ada murid pindahan. Kalian udah liat?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang