Ada yang aneh dengan suasana rumah belakangan ini. Padahal Taufan yakin ulang tahunnya masih lama, namun mengapa semua saudaranya begitu kompak membuatnya pusing?
Semua dimulai dari pertengkaran Halilintar dan Gempa. Sungguh tidak biasa bukan?
Biasanya Taufanl-ah yang paling sering bertengkar dengan si sulung itu dan Gempa menjadi orang yang berusaha mendamaikan mereka. Alasan keduanya jarang bertengkar karena kebanyakan Gempa hanya menuruti perkataan Halilintar, bukan seperti dirinya yang selalu melawan perintah sang kakak. Namun kali ini Halilintar malah bertengkar dengan Gempa dan Taufan yang berusaha mendamaikan mereka. Sungguh aneh.
Pertengkaran itu sendiri sudah berlangsung selama seminggu dengan alasan yang tidak penting menurut Taufan. Pertama karena Halilintar memakan kue yang Taufan buat khusus untuk Gempa. Kedua karena Gempa selalu pulang terlalu malam dan tak mau mendengar perkataan Halilintar untuk beristirahat.
Taufan sudah mencoba untuk mendamaikan mereka, tetapi selalu gagal. Keduanya sudah saling melempar bahu dingin selama seminggu penuh. Membuat keempat adik mereka yang lain enggan mendekati keduanya dan memilih Taufan untuk diandalkan saat ini.
Taufan tau jika dia tak bisa lagi memaksa kedua saudaranya untuk segera berdamai, maka dia harus mengambil tanggungjawab keduanya dan memperhatikan adik-adik mereka.
Berikutnya yang membuat Taufan pusing adalah tingkah Blaze dan Ice yang selalu bertolak belakang. Blaze begitu ribut dan penuh semangat. Berlarian kesana kemari untuk menghabiskan energi berlebihan di tubuhnya. Sementara Ice selalu mendekam di dalam kamarnya, berbaring di kasur sambil memeluk boneka pausnya dengan alasan mengantuk dan tak bersemangat melakukan apapun selain tidur. Taufan mencoba membuat kedua remaja itu untuk mengurangi kebiasaan buruk mereka, tetapi keduanya tak mau mendengarkan. Sama seperti sebelumnya, Taufan hanya bisa pasrah. Karena keduanya memang sudah seperti itu sedari kecil. Yang bisa Taufan lakukan adalah memastikan Blaze tidak melakukan apapun yang dapat melukai dirinya atau orang lain, juga memastikan Ice makan dengan teratur dan berolahraga walau hanya sejenak.
Kemudian masih ada dua adik bungsunya yang selalu bertengkar setiap hari. Entah itu karena Duri yang mengganggu eksperimen Solar atau Solar yang merusak tanaman Duri. Taufan telah menasehati mereka untuk tidak merusak barang saudara mereka yang dia tau tak didengarkan oleh keduanya.
Mengapa tak ada satupun saudaranya yang mau mendengar?
Mengapa mereka semua begitu kompak membuat Taufan sakit kepala?
Mengapa hanya Taufan yang masih waras sampai saat ini?
Hari Minggu tiba dengan cepat. Pertengkaran Halilintar dan Gempa masih berlangsung. Mengakibatkan Taufan yang harus memasak karena Gempa masih dalam mode marah terhadap Halilintar, membuat suasana hatinya buruk dan malas memasak. Taufan sebenarnya tak menerima alasan itu, tetapi dia tak mengatakan apa-apa. Dia memilih untuk diam dan tidak menambah masalah dalam hidupnya yang sudah terlalu banyak.
Halilintar dan Gempa masih menolak untuk berdamai. Mereka bahkan menolak melihat satu sama lain padahal duduk bersebelahan. Balze dan Ice sedang berebut makanan, sementara Duri dan Solar malah melakukan sebaliknya. Menyingkirkan makanan yang tidak mereka suka ke piring satu sama lain. Taufan berusaha untuk makan dengan tenang walau sebenarnya dia ingin meneriaki keenam saudaranya.
Tidak. Jangan sampai dia kehilangan kendali disaat tak ada yang bisa diandalkan saat ini.
Makan siang usai dengan penuh kekacauan, tetapi untungnya Taufan berhasil membuat Ice dan Blaze mau membantunya membereskan piring kotor dan meja.
Di kala Taufan berpikir akhirnya ada saat tenang, dia malah dikejutkan oleh suara teriakan Halilintar.
"Aku ini kakakmu! Seharusnya kamu dengerin aku! Kamu mau dengerin siapa kalau bukan aku sama Taufan? Kamu tuh dibilangin ngeyel banget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kami Minta Maaf
FanfictionKesabaran orang itu beda-beda, tapi alangkah baiknya untuk tidak menguji kesabaran orang lain.