bagian pembuka

964 90 4
                                    

Aku di sini.
Terdiam pada sudut ruangan yang begitu sunyi.
Bersama gelap yang menetap, menatap tak henti pada dinding putih yang sudah penuh akan goresan-goresan tak berarti.
Retak pada berapa bagian, juga berlukiskan corak darah yang tidak berbentuk jelas sebab telah lama mengering.

Bersama malam, berkawankan kehampaan yang sulit sekali diartikan maksudnya.
Berjalan sendirian pada rentangan tali tipis bermodalkan keyakinan juga kerapuhan tak berkesudahan.
Hidup membungkam sebab kehilangan yang tidak akan pernah ditemukan penawarnya.

Tunggu, kematian?
Apakah benar adanya?
Tidak, tidak ada yang sedang disemayamkan sebab raga lemah itu sedang kupeluk erat agar tidak merasakan diginnya malam.
Aku akan terus menyapanya, membangunkan ia dari tidur panjang yang seolah membuatnya tak berdaya.
Kita? Ya!
Selamanya akan menjadi kita.
Saya, dan kamu di rusuknya.

<<———"———>>

Hallo semua!
Sapaan selamat pagi, siang juga selamat malam sengaja aku tuliskan pada bagian ini.
Pada rangkaian tulisan ini, aku membiarkan kalian melukiskan sendiri seperti apa maksud yang kalian inginkan.
Apakah ini adalah sebuah per-andai-an, bagian selanjutnya, atau kematian yang tidak sepatutnya ada.
Sebab aku hanya tengah mencoba, merangkai sesuatu yang belum sepenuhnya berakhir sempurna.
Tapi tunggu, apakah kisah kali ini akan berakhir lebih baik dari sebelumnya?
Aku, kamu dan dia, juga masih bertanya-tanya.

One of Seraya's DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang