ALTAP 05

175 14 0
                                    

Pelajaran terkahir alvarez tidak masuk kelas dan disinilah ia sekarang, saat ia sedang duduk dengan muka bantal dengan menatap sekeliling serta mengumpulkan nyawa. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana kemudian menyalakannya, jam sudah menunjukkan pukul 16:30 WIB yang artinya jam pelajaran sudah berakhir selama setengah jam.

Alvarez kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana, kemudian meraih tas nya yang sengaja kedua temannya tinggalkan. Alvarez turun dari rooftop sembari menyampirkan  tas nya di bahu, ia berjalan dengan santai menuju parkiran karena yang ia pikirkan saat ini sudah sepi. Ia berjalan kearah parkiran sembari sesekali menguap, dengan salah satu tangan di masukkan ke dalam saku celana. Tak membutuhkan waktu lama ia sampai di parkiran, parkiran saat ini sepi hanya ada motornya dan satu mobil. Alvarez berjalan menuju motornya, tanpa sadar sesosok yang sedari tadi menatap nya.

Saat hendak memakai helm ia terkejut saat ada suara dari belakang, membuat ia mengurungkan niatnya untuk memasang helm dan menoleh kearah suara.

“Tadi jam terkahir kenapa tidak masuk?”tanya sosok itu kepada Alvarez sosok tersebut adalah altap,

“Ga sengaja bolos”ucap alvarez kepada altap sembari kembali memasang helm nya.

“Bapak tau tidak masuk dari mana?”tanya alvarez balik dengan menatap altap yang tak jauh dari nya.

“Tadi saya tidak sengaja masuk kelas kamu, karena berisik ternyata jamkos terus saya liat satu bangku ada tas nya tapi tidak ada orang jadi saya bertanya kepada teman kelas mu”jelas altap yang di angguki oleh alvarez,

“Yaudah kalau begitu saya pulang duluan pak, soalnya Uda sore”pamit alvarez sembari memutar kan motornya dan di angguki oleh altap

Alvarez menaiki motornya kemudian ia menyalakan nya , dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang meninggalkan parkiran meninggalkan altap yang menatap punggung alvarez. Saat tak melihat punggung Alvarez, altap pun berjalan kearah mobil nya dan menyalakan kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan parkiran.

Tak berselang lama alvarez sampai di halaman rumahnya, ia mematikan mesin motornya kemudian turun dari motor tak lupa untuk mencopot helm. Saat hendak membuka pintu , tetapi pintu tersebut sudah terlebih dahulu di buka dan menampilkan aurora yang sedang membawa rantang membuat alvarez menatap bingung kepada adiknya.

“Kebetulan ada abang hehe”membuat alvarez menatap bingung adik nya sembari menaikkan sebelah alisnya yang artinya “apa”

“Abang kan ganteng, tolong ya kasih ini ke tetangga depan hehe” ucap aurora cengengesan dengan menyodorkan rantang yang ada di tangannya kepada alvarez.

“Tapi ra-”

BRAK

Ucapan alvarez terpotong saat pintu kembali tertutup dengan masuknya aurora kedalam rumah, ia menatap rantang yang ada di tangannya kemudian menoleh kearah rumah yang ada di seberang jalan yang masih tertutup. Ia kembali menoleh kearah rantang kembali, tanpa sadar satu mobil masuk ke pekarangan tersebut membuat alvarez kembali menoleh kearah rumah tersebut, ia menghela nafas kemudian berjalan kearah sebrang saat sang pemilik rumah keluar dari mobilnya. Saat melihat sosok tersebut hendak membuka pintu,

“Permisi”ucap alvarez membuat sosok tersebut menoleh kearah belakang,

“Ah kamu lagi ternyata,ada apa?”tanya sosok itu yang tak lain adalah altap, altap menatap bingung kearah alvarez yang sedang melamun

“Hey”alvarez tersadar membuat ia menggaruk kepalanya

“Hah, apa?”tanya alvarez kepada altap sembari tersenyum canggung,

“Ada apa?”altap mengulang pertanyaan nya, membuat alvarez menyodorkan rantang kearah altap dan di sambut altap dengan baik dengan tetap bingung kearah Alvarez,

“Ini dari orang rumah,kalau gitu gue pulang dulu pak”pamit alvarez saat hendak melangkah kan kakinya untuk pulang,

Namun langkah terhenti saat altap kembali berucap “panggil altap aja, kalau di luar sekolah ah iya sampaikan terima kasih kepada orang tua kamu dan juga salam dari saya”

Membuat Alvarez merespon ucapan alvarez, ia berjalan menyebrangi jalan dan kini sudah sampai di halaman rumahnya. Ia membukanya pintu sedangkan altap sedari tadi menatap punggung alvarez, saat melihat alvarez sudah masuk ia pun ikutan masuk kedalam rumah nya. Ia berjalan kearah meja makan menaruh rantang yang di berikan oleh alvarez, setelah menaruh rantang altap berjalan kearah kamarnya. Ia meraih handuk kemudian berjalan kearah kamar mandi ,tak berselang lama ia keluar dengan rambut basah dengan bagian atas yang tidak memakai baju membuat perut six pack nya terlihat tak lupa juga ia hanya menggunakan handuk untuk menutupi area privasi nya.

Ting

Notifikasi dari ponselnya membuat ia mengalihkan pandangan dari lemari kearah ponselnya yang tergeletak di atas kasur, ia berjalan dengan memakai bajunya altap membuka ponselnya mendapati chat dari temennya yang menanyakan kabarnya. Tanpa berniat membuka pesan dari temannya,ia berjalan kearah meja makan untuk makan di karena kan perutnya sedari tadi sudah lapar.

Sedangkan Alvarez saat ini menghela nafas lelah karena dirinya harus membereskan rumah, dikarenakan di perintahkan oleh orang tuanya. Ia menepuk pinggang nya yang terasa sakit karena dirinya saja baru saja mengepel. Alvarez mendudukkan dirinya di meja makan, bi Aminah berjalan mendekat kearah nya.

“aden uda makan?”tanya bi Siti

“belum bi, keknya arez makan di tempat kerja aja”balas alvarez tersenyum kearah bi Aminah

“aden ga cape?”tanya khawatir bi Siti melihat Alvarez yang sudah bangun dari duduknya,

“lumayan cape bi sebenarnya, tapi kalau ga gini Arez dapat uang jajan dari mana? papa sama mama cuman ngasih uang buat keperluan sekolah itu pun kadang kadang ga cukup bi”jelas alvarez membuat bi Siti mengelus pundak alvarez.

“aden yang sabar ya den, kadang kadang bibi sedih liat aden yang selalu di bedain sama non aurora padahal kalian itu sama”ucap bi siti

“kita beda bi, Arez cuman anak tiri dari mama Diana kita cuma sama papa aja Uda bi Arez mau berangkat”ucap alvarez berjalan dengan tangan yang membawa ember dan pengepel.

“hati hati ya den,bibi berharap semoga aden ga di pandang sebelah mata lagi”ucap bi Siti menatap punggung Alvarez yang sudah hilang dari pandangan.

Setelah selesai menaruh alat pel alvarez berjalan kearah kamarnya yang tak jauh dari dapur,ia memasuki kamarnya kemudian berganti pakaian nya. Ia mengambil uang untuk membeli bensin motornya, selesai berganti pakaian ia berjalan keluar kearah di mana motornya di parkirkan.

Sedangkan altap yang sedang berdiri di balkon rumah, menatap kegiatan alvarez dengan di temani oleh kopi serta rokok. Ia menatap alvarez tanpa arti, Alvarez yang merasa dirinya di perhatikan pun menoleh ke kanan kiri namun tidak menemukan objek yang di cari. Ia pun menghidupkan motornya dan meninggalkan perkarangan rumah, sedangkan altap kembali masuk kedalam rumah nya.




                      •


                      •
                   TBC

ALTAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang