ALTAP 7

111 9 0
                                    














“kamu masuk duluan aja”ucap altap saat sudah sampai di depan rumahnya,

“yang bener aja pak, emang bapak mau kemana?”tanya arez menatap altap

“saya mau buang sampah arez, sampah nya masih ada satu kamu masuk aja”altap mengambil kantong plastik hitam di dekat arez

“gamau pak, saya nungguin bapak aja”ucap arez yang kini sudah duduk di kursi yang ada di depan rumah altap.

“muka kamu sudah pucat arez, nanti kamu sakit kalau kamu sakit nanti ga masuk sekolah”ucap altap khawatir saat melihat muka arez yang sudah pucat

“gamau saya nunggu bapak aja, Hachim”arez bersin membuat altap menatap datar

“itu kamu uda bersin, mending kamu masuk duluan saya cuman sebentar!”

“gamau pak”bantah alvarez membuat altap menghembuskan nafasnya,

“terserah kamu saja, dasar keras kepala”ucap altap sebelum pergi membuang sampah.

“Cih”alvarez berdecih saat mendengar ucapan altap, ia menoleh ke kanan ke kiri sembari menggosokkan kedua tangannya.

“yuk, masuk”ajak altap yang membuka pintu, alvarez mengikuti langka altap masuk sembari membawa payung yang tadi altap pakai

“ngapain kamu bawa payung basah?”tanya altap kepada yang berdiri di belakangnya,

“la saya kira tadi bapak lupa bawa nya jadi saya bawain”altap lagi lagi menghembuskan nafas panjang, ia menatap alvarez sebentar

“taruh lagi di luar, kamu liat lantai jadi basah”ucapnya lelah

Alvarez pun menuruti apa yang di suruh oleh altap, kemudian ia masuk lagi ke rumah altap. Mereka berdua naik ke lantai dua dengan alvarez yang mengikuti langka altap, sesampainya mereka di kamar altap menyuruh alvarez mandi.

“Mending kamu mandi, daripada nanti sakit.”

arez mengangguk, sembari menerima handuk dari altap

Altap pun berjalan kearah lemari miliknya untuk mencari pakaian yang pas untuk alvarez, ia menaikan alisnya saat melihat alvarez yang kebingungan di depan dua pintu.

“kamu nyari apa?”tanya altap yang menaruh pakaian ganti untuk alvarez di kasur, membuat Alvarez menoleh kearah belakang

“kamar mandi nya yang mana?”bukannya menjawab arez malah bertanya balik

Altap menujuk kearah kanan kiri alvarez, membuat alvarez ber ohh kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Clek

Alvarez berjalan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melekat di pinggangnya, altap yang tadi sedang membaca buka pun mengalihkan pandangannya kearah alvarez yang baru saja keluar. Altap menatap tubuh putih alvarez, dengan dua nipple yang menggoda serta perut yang sixpack , membuat ia meneguk air liurnya

Alvarez yang melihat tatapan cabul altap dengan refleks menutup tubuhnya dengan kedua tangan,

“YAK, BAPAK KENAPA NATAP SAYA KEK GITU”teriak alvarez membuat altap tersadar dan segera mengalihkan pandangannya

“saya bukan natap kamu”ujar altap yang kini sudah membaca bukunya kembali

“terus natap apa?”tanya alvarez sembari memasang baju nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang