part 3

4.7K 295 6
                                    


"Kamu....jangan pernah macam macam dirumah ini, masih beruntung kamu saya terima dirumah ini, kalau tidak kamu jadi gelandangan di luar sana"marah Nolan ke kaino.

Maid dan bodyguard yang melihat tuan mudanya ditampar oleh ayahnya Hanya melihat dan tanpa menghentikannya.

Maid yang melihat wajah kaino babak belur setelah dipukul oleh Reno dan ditambah dengan tamparan dari ayahnya, bodyguard yang melihat wajah kaino babak belur ia meringis dan maid menangis menitikkan air matanya.

Kaino yang mendengar penuturan dari ayah kaino asli pun semakin marah dan benci pada keluarga ini, 'suatu hari nanti gw bakalan hancurin kalian semua' batin kaino berjanji.

Kaino tersenyum miring kearah para keluarga Sanjaya ini, dan dia mengarahkan pandangannya ke arah kakak sulungnya yang hanya diam.
'lihat, orang-orang yang ada di depan gw ini, yg Lo sebut keluarga tidak ada yg menganggap Lo keluarga' batin kaino sinis.

Kaino mengelap sudut bibirnya yang berdarah, dan kaino menatap satu persatu orang yang ada di hadapannya.

"Kenapa gak dari dulu aja kalian bunuh gw sialan" ucap kaino marah.

"JAWAB SIALAN"

"Kaino" sentak Nolan, sambil menatap kaino dingin.

"Apa pantes kamu bicara seperti itu, sama orang yg lebih tua?, apa lagi sama orang tua kamu sendiri"

Mendengar kata 'orang tua' dari mulut ayahnya, kaino tersenyum sinis.

"Orang tua?, apa anda pantas di sebut sebagai orang tua?...tidak ada orang tua menyakiti anaknya sendiri, tidak ada orang tua yang-"kaino

Secara tiba-tiba kaino merasakan sakit pada kepalanya tapi dia mengabaikan rasa sakitnya dan melanjutkan ucapannya.

"Menyingkirkan anaknya sendiri....apa lagi....anak kandung...akhhh" ucap kaino terbata. Rasa sakit semakin terasa di kepala kaino, kaino yang hampir tumbang tapi dia berusaha untuk tetap tersadar.

Mereka yang mendengar ucapan kaino terdiam, tapi berbeda dengan satu orang yaitu Aneska Molina Sanjaya istri dari Nolan atau ibunda dari kaino asli, yang merasakan sedih dan sesak di dadanya saat kaino mengucapkan itu.

"....kalian....akhhh....kalian" kaino.
'berhenti sialan...akhhh' batinnya.

"Ka..kaino, ka..kamu kenapa" ucap terbata Aneska.

Mereka yang Mendengar ucapan dari bundanya yang terdengar khawatir, melihat kearah kaino yang terlihat berantakan dan sangat mengenaskan.

"Bang kaino....Abang kenapa" tanya Selena khawatir.

Selena yang hendak menghampiri kaino, tapi di tahan oleh naza.

"Biarin, dia yang udah bikin kamu kaya gini" naza.

"Lena gak papa kok, tapi bang kaino, yah, Bun, bang, naza...ayo bawa bang kaino ke rumah sakit, ayoo....hiks....ayo....kasihan bang kaino" ajaknya sambil terisak.

Kaino yang masih merasakan sakit pada kepalanya, berusaha untuk tetap tersadar.

Beberapa Saat rasa sakitnya mereda, kaino melihat ke arah mereka.
'kalian semua.....gw bakalan bales semua penderitaan yang kaino terima'batinnya.

Setelah itu kaino pergi dari hadapan para keluarganya untuk menuju ke kamarnya tanpa ngomong sepatah kata pun, walau masih sedikit sakit tapi dia tidak perduli.

Sedangkan di posisi para keluarga Sanjaya, mereka masih berdiam diri sambil menatap kepergian kaino, sampai kaino menghilang dari pandangan mereka.

"Bang...hiks....bang kaino hiks" keluar juga Isak tangis Selena menyedihkan.

"Lena jangan nangis lagi ok, jangan perduliin dia, dia itu jahat sama Lena, jadi gak usah di tangisin" ucap Reno nenangin.

"Tapi bang-"

"Lena, gak usah nangis, ikut bunda yuk kita obatin luka kamu dulu, takutnya nanti infeksi " ajak Aneska.

"Iya luka kamu, ayo diobatin dulu" sambung naza.

Setelah itu mereka kembali ke ruang tengah untuk mengobati luka Selena.

Tapi naza, dia masih berdiam diri di tempatnya sambil melihat ke arah dimana kaino masuk ke kamarnya.

"Baru kali ini gw ngerasa bersalah, tapi sebelumnya enggak kaya gini" bingung naza.
'ah cuma perasaan gw doang kali ya' batinnya.

Setelah itu naza kembali ke ruang tengah untuk melihat Selena yang sedang di obati oleh bundanya.

Disisi kaino, sekarang dia sedang merebahkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa sakit kepalanya.

"Gila sakit banget kepala gw, kaino anjeng, mau ngasih ingatan gak tau tempat njing, tuh lagi siluman lele, kenapa tiba-tiba ada di depan...haisss...bodo lah" ucapnya emosi.

"Sekarang gw gak jadi makan kan" pasrahnya.

Kaino melirik ke arah jam yang sudah menunjukan pukul 20:00.

"Baru jam delapan gw mau makan apa ya, kalo gw kebawah lagi...ah gak gak, gw gak mau ketemu mereka, tapi gw laper"kaino.

Tok

Tok

Tok

Kaino yang sedang memikirkan makan atau tidak, dia mendengar pintu kamarnya diketuk, kaino bangkit dari ranjang tidurnya dan membuka pintu kamarnya.

Terlihat ada bi sari yang sedang berdiri didepan kamarnya, "Den kaino, Aden belum makan kan, ini bibi bawakan makanan buat den kaino"saat pintu terbuka, bibi sari yang membawakan nampan yang berisikan makanan untuk kaino.

Kaino yang melihat bi sari membawa makanannya cuma menganggukkan kepalanya dan mengambil makanannya.

Tapi sebelum itu kaino mengucapkan terima kasih ke bi sari terlebih dahulu sebelum menutup pintunya.

Setelah kepergian bi sari, kaino duduk kembali di tepi ranjang sambil memakan makanan yang di bawa bi sari tadi.

Beberapa menit kemudian kaino sudah menghabiskan makananya dan menyimpan piring bekas kaino makan, kaino menepuk perutnya karena kenyang. "ah..akhirnya kenyang juga"ucap kaino setelah itu kaino membaringkan tubuhnya kembali.

Kaino mengingat ingat lagi tentang kehidupan kaino asli ini.

Kaino baru ingat, kalau tubuhnya kaino asli di pake oleh jiwanya, lalu jiwanya kaino asli dimana?. Pertanyaan itu selalu muncul di benaknya dan semakin ia pikirkan semakin bingung ia rasakan.

Saat Kaino sedang menatap langit-langit kamarnya tiba-tiba Kaino merasakan kantuk dan terlelap menyelam ke alam mimpinya.

Di tempat lainnya, terdapat satu kamar yang masih ada cahaya yang menerangi kamarnya, di dalam kamar tersebut terdapat satu orang yang masih berbicara lewat telfon untuk membicarakan rencananya.

"Dia masih hidup tuan" lapor seseorang tersebut.

"..."

"Tapi tuan gimana dengan saya"

"..."

"B-baik tuan"

Tut

Setelah itu, seseorang tersebut melihat ke arah cermin yang sudah ia letakkan beberapa foto dan tulisan di cermin tersebut.

"Rencana ini akan dimulai dari mereka terlebih dahulu, dan untuk kalian....heh...tunggu saja kehancuran kalian yang akan datang" ucapnya sambil melihat foto-foto yang ada di cerminnya.

Setelah mengatakan itu seseorang tersebut berjalan ke arah kasurnya dan mematikan lampu kamarnya dan tertidur.

Tbc...

Sedikit dulu ya untuk sekarang.

Terima kasih untuk semuanya selalu dukung aku dan jangan lupa vote dan komen ya ges

Bye
Bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi [KAIVAN AND KAINO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang