15. KEMBAR TAPI TAK SAMA?

7 3 0
                                    

Haii Readers!!
Siapa yang punya kembaran? Gimana rasanya?

Di part kali ini kalian akan ketemu tokoh baru, dua lelaki kembar yang tak sama.

.
.
.

Diriku menolehkan kepala ketika mendapati suara lelaki yang sepertinya mendengar semua hal yang diucapkan.

Mataku menatap seorang lelaki yang berjalan mendekat. Membawa puntung rokok yang menyala dan berasap.

Tangan satunya memegang botol minuman bersoda. Mulutnya sibuk menghirup dan mengeluarkan asap rokok yang mengepul di udara.

Berjalan santai, menggunakan seragam yang tidak dilipat rapi dan terlihat lusuh karena penuh dengan coretan pena.

"Lo kenapa?"

Diriku sontak menggelengkan kepala, tersadar jika terlalu lama menatap lelaki yang kini sudah berada di hadapanku.

Sementara lelaki itu mengulurkan tangannya di depan wajahku yang menunduk ke arah bawah.

"Kenalan dulu"

Dengan sigap, langkahku mundur satu langkah ke belakang. Kemudian menangkupkan kedua tangan di depan dada.

"Maaf..."

Diriku menatap lelaki itu hanya sekilas, kemudian kembali menunduk setelah mengatakan permohonan maaf.

"Gue paham, sorry kalo semisal tadi gue sedikit lancang karena pengen kenalan sama lo"

Lelaki itu tampak menarik tangannya yang menggantung di udara, kemudian menyembunyikannya di saku celananya.

"Nama aku Alifa Al-Imam"

Rasanya terlihat aneh karena dengan mudahnya diriku memperkenalkan diri dihadapan lelaki asing.

"Gue Fernan"

Lelaki itu membalas perkenalan dan dirinya tampak tersenyum hangat karena merasa bahagia.

"Sebelumnya aku gak asing sama wajah kamu. Mungkin pernah liat kamu, tapi dalam keadaan yang berbeda"

Diriku tak tau, sejak kapan bisa berbicara tanpa adanya rasa canggung dengan lelaki yang baru dikenal.

"Mungkin itu kembaran gue"

Setelah menjawab, dirinya mengisap kembali rokoknya. Kemudian mengeluarkan asapnya yang sengaja di bentuk membulat seperti cincin.

"Kembaran?"

Mataku menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya, seakan meminta penjelasan yang lebih rinci.

"Orang tua gue punya dua anak"

"Keduanya emang kembar identik, kaya Upin & Ipin. Tapi namanya Fernansyah dan Firmansyah"

"Gue Fernan, sebagai anak pertama yang selalu dituntut untuk belajar berbisnis. Karena papa punya bisnis kuliner"

"Sementara Firman, dia anak yang dibebaskan untuk memilih. Selalu aktif dalam kegiatan sekolah dan mampu meraih prestasi yang membanggakan"

"Kita emang selalu jadi inceran para guru di sekolah ini, cuman maksud dan tujuannya yang beda"

Fernan tampak memutar dan membuka tutup botol minumnya, kemudian menengguk air di dalamnya.

"Lo mau minum?"

Tangannya menyodorkan botol bersoda itu, berniat menawarkan minum. Tapi kepalaku menolak dengan sebuah gelengan.

"Emang maksud dan tujuannya apa? Kenapa bisa beda?"

Dengan antusias diriku bertanya tentang kelanjutan dari yang diceritakan oleh lelaki di hadapanku.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang