02 : Agatha Lania

12.8K 30 0
                                    


Agatha Lania, seorang single parent berusia 33 tahun yang menjanda sejak 3 tahun yang lalu. Beberapa orang mungkin penasaran apa alasan Agatha menggugat cerai suaminya namun ia sendiri tak pernah ingin membeberkan alasan tersebut kepada siapapun.

Yang pertama, tanpa siapapun tau Agatha pernah memergoki mantan suaminya bermesraan dengan seorang wanita lain di sebuah tempat. Agatha tidak bodoh, tepat setelah melihat momen tersebut ia menyimpulkan bahwa suaminya telah bermain api di belakangnya.

Alasan yang kedua, sejujurnya saja mantan suaminya tidak bisa memuaskan Agatha di atas ranjang. Mantan suaminya selalu egois, memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan Agatha yang sangat jarang mencapai pelepasan saat dijamah oleh lelaki itu.

Katakanlah Agatha gila dan konyol sebab menjadikan hal kedua tersebut sebagai salah satu faktor untuk menceraikan mantan suaminya, tetapi apa boleh dikata, Agatha lebih sering memuaskan dirinya sendiri daripada dipuaskan oleh mantan suaminya.

Di umur yang tak lagi muda, Agatha kerap kali dipaksa oleh sang ayah untuk berkencan dengan orang-orang yang dipilih oleh ayahnya.

Tentu saja tak ada yang berjalan dengan baik karena mereka sangsi akan statusnya sebagai seorang single parent. Saat di hadapannya mereka bersikap seolah tak masalah dengan putrinya, tetapi setelahnya mereka menghilang tanpa kabar begitu saja. Agatha menyimpulkan sendiri bahwa lelaki-lelaki yang pernah ia temui sangat keberatan dengan statusnya saat ini, walaupun telah mengalami beberapa penolakan tidak langsung, beberapa teman serta ibunya tak pantang menyerah mengatur berbagai kencan buta untuknya.

Agatha sendiri sebenarnya tak akan menolak jika ada lelaki yang ingin mengenalnya lebih jauh, tapi ia juga tak ingin terburu-buru. Traumanya akan masa lalu kerap kali menahan langkahnya untuk melaju lebih jauh.

Bohong jika Agatha baik-baik saja.

Bohong jika Agatha tak sakit hati.

Bohong jika Agatha senang akan perpisahan dengan mantan suaminya.

Meskipun benar mantan suami bajingannya itu tidak benar-benar bisa memuaskannya di ranjang, tetap saja mereka pernah saling mengasihi.

Setiap hari Agatha tak henti berdoa untuk dipertemukan dengan sosok lelaki yang bisa menerima putrinya dengan baik. Jika lelaki itu bisa menerima sang putri, maka tak sulit baginya untuk membuka hati.

Mom!

Suara imut yang berasal dari balik pintu kamar Agatha membuyarkan lamunannya dalam sekejap, ia bergegas bangkit lantas membuka pintu dan menyambut sang putri ke dalam dekapannya.

“Selamat pagi anak Mama yang paling cantik, baru bangun, sayang?” Agatha menyapa Kayla–putri semata wayangnya dengan penuh kasih.

Ada saat dimana Agatha menangis sejadi-jadinya karena Kayla akan tumbuh besar tanpa sosok seorang ayah. Sejak ia dan sang mantan suami resmi bercerai, tak sekalipun lelaki bajingan itu menengok anaknya bahkan sekedar bertanya kabar pun tidak.

Biarlah, toh Agatha bisa membesarkan Kayla dengan jerih payahnya sendiri, penghasilannya lebih dari cukup untuk menghidupi buah hatinya. Namun dalam hati kecilnya Agatha selalu berdoa agar dipertemukan dengan laki-laki bertanggung jawab yang akan menyayanginya dan Kayla dengan sepenuh hati.

Agatha yakin waktu itu pasti akan segera datang, semoga.

Blind Date 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang